Katondio

Rizki Gaga
Wartawan Tempo 2011 - 2016, Redaktur kumparan 2016 - sekarang. Orang Bandung lulusan Jurnalistik Unpad.
Konten dari Pengguna
20 Juni 2022 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Gaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Katondio difoto oleh Denia.
zoom-in-whitePerbesar
Katondio difoto oleh Denia.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apabila masih ada tanah sisa di kuburan, daripada mubazir, baiknya tanah tersebut digunakan untuk mengubur harapan kita atas tulisan Katondio Bayumitra Wedya.
ADVERTISEMENT
Dua bulan lamanya kumparan (platform menulis tercinta kita ini) tidak dihinggapi user story dari Katon. Pemuda Depok ambisius itu nyatanya kena juga "kutukan penulis": Malas menulis.
Disclaimer: Ini menulis opini/cerita, ya, bukan menulis berita. Kalau menulis berita, ya, setiap hari kami wartawan (saya dan Katon kan wartawan) menulis/mengedit berita.
Sesungguhnya tanda-tanda Katon akan berhenti menulis sudah terlihat beberapa bulan lalu, ketika ia membuat tulisan berjudul Saya Lagi Blank.
Sekali membaca saja sudah bisa kita ketahui tulisan Katon tersebut dibikin dengan amat berat, sangat terpaksa—bagaikan truk tronton di Tanjakan Emen, Jawa Barat. Saya menduga, Menulis bagi Katon pada saat itu bukan lagi sebagai pelepasan gairah melainkan sebagai rutinitas beban.
Masih di tulisan Saya Lagi Blank. Selain isi tulisan cuma lima paragraf pendek (itu pun adagium "pendek bukan berarti dangkal" tidak berlaku), tidak ada gambar/foto yang diunggah. Saya yakin, si penulis (Katon) saking letihnya sampai-sampai sudah terlalu malas memikirkan estetika.
ADVERTISEMENT
Saya nyerocos begini bukan bermaksud untuk memelonco Katon. Justru saya berharap ini jadi sebuah ajakan untuk Katon sehingga ia semangat menulis lagi—seperti ketika ia menulis buku Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan.