Latihan Menulis Paling Gampang: Diary

Rizki Gaga
Wartawan Tempo 2011 - 2016, Redaktur kumparan 2016 - sekarang. Orang Bandung lulusan Jurnalistik Unpad.
Konten dari Pengguna
29 Maret 2021 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Gaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by Dimitri Houtteman from Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Image by
Dimitri Houtteman
from Pixabay.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin latihan menulis tapi saya tidak tahu harus menulis apa."
ADVERTISEMENT
Kalimat ini sering ditanyakan kepada saya oleh mereka yang ingin memulai latihan menulis.
Saya, biasanya, menjawab dengan cukup begini:
"Cobalah menulis diary."
Diary atau journal adalah buku harian. Medio awal 1990-an, ketika saya masih anak-anak, saya mengenal diary sebagai buku mahal yang bergembok.
Lantaran gembok itulah sifatnya menjadi rahasia karena tak sembarangan orang bisa membukanya (membacanya). Maka, diary bukan sekadar buku tulis tapi tempat mencurahkan isi hati.
Saya tidak tahu apakah sekolah dasar (SD) sekarang masih menugaskan siswa-siswinya menulis diary. Setidaknya 13 tahun yang lalu masih: "Kelas 3 SD aku dikasih PR (pekerjaan rumah) menulis diary," kata Sukma "Aya" Gayatri, gadis kelahiran 1999.
"Yang ditulis ya kegiatanku bangun tidur sampai malam-malam menulis diary itu," kata Aya.
ADVERTISEMENT

Mulai dari "Dear Diary..."

Memulai tulisan dalam diary cukup mudah. Anda cukup menulis dear diary lalu ceritakan kepada buku tersebut bagaimana hidup anda berlangsung. Ceritakan dengan polos saja dulu, seperti bercerita kepada seorang teman.
Saya akan mencontohkan diary sederhana seorang mahasiswa:
Dear diary...
Hari ini aku bangun kesiangan untuk pergi kuliah. Seharusnya aku bangun jam 5 pagi tapi malah bangun jam 6 pagi.
Satu paragraf saja dulu. Begitu mudah, bukan?
Kemudian anda bisa menceritakan apa-apa saja yang terjadi dalam hidup anda selanjutnya. Polos saja, tidak dilebihkan, tidak dikurangi, tidak diindah-indahkan. Murni atas apa yang terjadi.

Perlahan-lahan Berkembang

Bila sudah bisa konsisten menuliskan catatan harian, maka selanjutnya anda tinggal mengembangkan kemampuan menulis. Banyak membaca dan mempelajari tulisan-tulisan yang anda sukai.
ADVERTISEMENT
Sehingga untuk peristiwa yang sama (kesiangan bangun), dapat anda tulis dengan gaya yang lain:
Dear diary...
Sinar matahari sudah menembus sela-sela tirai kamar ketika aku bangun tadi pagi. Gawat! Ini artinya aku kesiangan bangun. Dan benar saja: Jarum jam sudah menunjuk angka 6!

Beda Orang Beda Latihan

Tentu saja beda orang beda pemikiran, beda juga cara latihannya. Menulis diary mungkin pas dengan kebanyakan anda tapi tidak cocok dengan sebagian anda.
Tapi, cobalah, karena sebagai langkah awal yang penting itu bukan apa yang anda tulis melainkan ketika anda menulis.
Selamat latihan!