Konten dari Pengguna

Mengartikan Kembali Pesan Ensiklik Ad Beatissimi Apostolorum di Abad 21

Rizki Maulana Firdaus
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
19 September 2023 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Maulana Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Patung Christ the Redeemer terlihat selama pemugarannya karena pekerjaan sedang berlangsung menjelang hari jadinya yang ke-90, di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (24/3). Foto: Pilar Olivares/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Patung Christ the Redeemer terlihat selama pemugarannya karena pekerjaan sedang berlangsung menjelang hari jadinya yang ke-90, di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (24/3). Foto: Pilar Olivares/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pesan Ensiklik Ad Beatissimi Apostolorum yang dikeluarkan oleh Paus Benediktus XV pada tahun 1914 merupakan salah satu dokumen penting dalam sejarah Gereja Katolik. Dokumen ini menyoroti peran perdamaian dalam dunia yang dilanda perang dan konflik selama Perang Dunia I.
ADVERTISEMENT
Namun, pesan ini juga memiliki relevansi yang kuat di abad ke-21, di mana tantangan perdamaian global tetap menjadi isu yang mendesak. Ensiklik ini mengajak kita untuk mengartikan kembali pesan perdamaian abadi dalam konteks zaman kita saat ini. Meskipun berbicara tentang perang dunia, pesan ini merangkul nilai-nilai yang merangsang pemikiran kita tentang perdamaian dan keadilan.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pentingnya dialog antaragama dan antarbudaya dalam upaya mencapai perdamaian yang semakin mendesak di era abad ke-21.
Meskipun kita berada pada zaman yang penuh inovasi, masih sering kita menyaksikan konflik-konflik yang dipicu oleh perbedaan agama dan budaya, contohnya adalah konflik di Timur Tengah antara berbagai kelompok agama seperti Islam, Kristen, dan Yahudi yang sering kali melibatkan perbedaan budaya dan sejarah yang kompleks.
Ilustrasi perang | Foto by: Pixabay.com
Namun, Ensiklik ini menjadi pengingat yang penting bahwa perdamaian yang abadi hanya dapat diwujudkan melalui upaya bersama untuk memahami dan menghormati keragaman tersebut. Dalam dunia yang semakin terhubung, dialog menjadi kunci untuk membangun jembatan antara perbedaan-perbedaan yang ada, dan hal ini merupakan langkah penting dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis bagi semua.
ADVERTISEMENT
Paus Benediktus XV, melalui Ensiklik Ad Beatissimi Apostolorum memberikan pesan dan perhatian khusus terhadap pentingnya kerja sama internasional dalam upaya mencapai perdamaian dunia. Pandangannya ini tetap relevan bahkan dalam era globalisasi yang kita alami saat ini.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan saling bergantung satu sama lain, kolaborasi antarnegara menjadi landasan penting untuk memecahkan masalah global. Paus Benediktus XV mengingatkan kita semua untuk memprioritaskan diplomasi dan negosiasi sebagai alat utama dalam menyelesaikan konflik, sehingga kita dapat mencapai perdamaian yang berkelanjutan untuk seluruh umat manusia.
Selain itu, pesan dalam Ensiklik ini juga sekan mengajak kita untuk tidak melupakan pentingnya hak asasi manusia dalam mencapai perdamaian. Lebih dari sekadar mengingatkan kita, pesan dalam ensiklik ini memotivasi kita untuk menjadikan perlindungan hak-hak individu sebagai pijakan utama dalam upaya menciptakan perdamaian yang langgeng.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks abad ke-21, masalah hak asasi manusia terus menjadi sorotan utama dalam berbagai konflik dan tantangan global. Oleh karena itu, pesan ini bukan hanya sebuah panggilan, tetapi juga sebuah dorongan yang kuat untuk berjuang bersama demi mencapai keadilan sosial yang tak terpisahkan dari perdamaian yang sejati. Dengan menghargai dan mempertahankan hak asasi manusia, kita membangun dasar yang kuat bagi masyarakat yang adil, aman, dan harmonis di seluruh dunia.
Ilustrasi perang mengganggu teknologi modern | Foto by: Pixabay.com
Dalam era teknologi modern yang terus berkembang, pesan ini menjadi semakin relevan dan dapat diartikan sebagai panggilan untuk menggunakan teknologi dengan bijaksana adalah sebuah tantangan yang harus dijawab.
Kita sekarang memiliki akses tak terbatas ke alat-alat canggih yang dapat memfasilitasi dialog global dan menyebarkan pesan perdamaian kepada seluruh dunia. Keberhasilan dalam menjalankan tugas ini tidak hanya akan membuka peluang baru untuk mempromosikan perdamaian, tetapi juga akan membentuk masa depan yang lebih harmonis dan stabil bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mengambil tanggung jawab dalam menggunakan teknologi ini untuk tujuan yang positif, memastikan bahwa pesan perdamaian dapat tersebar luas dan memengaruhi perubahan positif dalam dunia yang semakin terhubung ini.
Secara keseluruhan, Ensiklik Ad Beatissimi Apostolorum tetap relevan di abad ke-21. Pesan perdamaian abadi yang dibawanya masih memiliki makna mendalam bagi dunia yang terus berjuang mencapai kedamaian. Membaca ulang pesan ini dan mengartikannya kembali dalam konteks zaman kita dapat membantu memandu langkah-langkah kita menuju perdamaian yang lebih baik dan abadi.