Politik dalam Dunia Influencer

Rizki Nur Rahmadina
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia
Konten dari Pengguna
29 Desember 2020 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Nur Rahmadina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

(Politik, Medsos, Influencer, Politik saat Pandemi, Komunikasi Digital)

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan dinamika pada era globalisasi dan perkembangan zaman yang ditunjang oleh fasilitas teknologi informasi komunikasi yang sangat cepat, membuat masyarakat Indonesia bergantung pada internet terutama media sosial untuk melakukan berbagai aktivitas. Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 ini yang tentunya membuat peran internet sangat dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas dan pekerjaan atau hanya sekedar untuk killing time. Hal ini yang kemudian membuat para pelaku politik merambah ke dalam dunia komunikasi digital dalam penyampaian komunikasi politiknya. Komunikasi politik merupakan proses penyampaian pesan dari pelaku politik kepada masyarakat (Anwar Arifin, 2011: 8).
ADVERTISEMENT
Meluasnya aktivitas dalam komunikasi digital terutama di media sosial yang sangat ramai digunakan oleh masyarakat Indonesia di semua range umur akhirnya memunculkan berbagai peran baru seperti influencer yang merupakan pemegang kendali dalam komunikasi digital. Media sosial sendiri merupakan sarana atau media yang digunakan untuk saling berinteraksi antar individu dan dilakukan secara daring. Sedangkan influencer adalah individu dalam media sosial yang memiliki peranan yang kuat untuk mempengaruhi banyak orang. Isu mengenai influencer yang muncul belakangan ini mengenai hubungannya dengan dunia perpolitikan di Indonesia dianggap efektif dalam memperluas jangkauan politik, khususnya dalam komunikasi politik di era modern.
Perkembangan komunikasi politik di era modern membuat influencer menempatkan dirinya sebagai netizen yang memiliki hak untuk berkomentar mengenai isu politik di Indonesia. Pada akhirnnya, dalam hal ini influencer dianggap sebagai penggiring opini warga internet karena konten yang di unggah akan mempengaruhi banyak orang. Influencer sebagai orang yang memiliki pengaruh besar dalam media sosial diharapkan dapat menyuarakan kepentingan masyarakat dengan netral. Tetapi disisi lain juga banyak influencer yang merambah dalam dunia politik untuk mendapatkan keuntungan dengan menawarkan jasa kepada pelaku politik dengan melakukan campaign online di laman media sosial nya.
Source ; Pinterest
Tindakan influencer yang menggunakan labelnya untuk melakukan campaign politik secara online bisa dianggap lebih efektif dalam meraih perhatian masyarakat, terutama anak muda yang dianggap lebih apatis terhadap politik agar mereka lebih peduli dengan isu-isu politik yang ada di Indonesia. Selain itu, influencer dapat menambah pengetahuan publik mengenai isu politik terhangat yang muncul ataupun meunjukkan keunggulan serta kelemahan suatu kandidat pemimpin agar masyarakat tidak salah memilih. Karena metode yang digunakan oleh influencer untuk melakukan campaign politik pasti tidak berbelit-belit dan lebih fresh untuk diikuti oleh orang yang awam terhadap dunia politik.
ADVERTISEMENT
Fenomena campaign online tentunya tidak hanya menghasilkan suatu yang positif, tetapi juga dapat membuat kestabilan politik di Indonesia tidak seimbang. Dalam hal ini, ketika influencer melakukan campaign, mereka dapat dianggap tidak lagi menyuarakan opini yang netral terhadap suatu isu politik dan mereka juga dapat memihak suatu pelaku politik tertentu yang akan memecah opini publik. Selain itu mereka juga bisa membentuk opini kebencian dan juga menyebarkan berita-berita hoax untuk menjatuhkan lawan politik, ditambah jika isu politik dikaitkan dengan isu agama di Indonesia, hal ini akan sangat riskan jika dilontarkan dalam masyarakat. Hal ini tentunya akan mengakibatkan perpecahan dan mengancam keutuhan bangsa kita.
Oleh karena itu, terjunnya para influencer dalam dunia politik di media sosial dapat dipandang tepat ketika mereka menggunakan perannya sebagai wakil dari masyarakat luas dan bersifat netral tanpa meninggikan kepentingan pribadi atau golongan dalam beropini. Selain itu juga para influencer yang ingin terlibat di dunia politik harus mengantongi kredibilitas yang tinggi, baik dari segi attitude, pengetahuan, dan tujuan agar opini atau campaign yang mereka lakukan dapat diterima oleh masyarakat luas dan tidak memecah belah keutuhan masyarakat bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT