Konten dari Pengguna

Nusa Barong : Surga dan Kekayaan Maritim di Timur Indonesia

Rizky Agita
Active student in University of Jember majoring in History Education batch 2021. Someone who has interested in learning new things and meet people. Always striving for excellence for the better improvement if her self.
20 November 2023 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizky Agita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu tebing yang berada di Pulau Nusa Barong.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu tebing yang berada di Pulau Nusa Barong.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Jawa wilayah Timur khususnya seperti masyarakat Kabupaten Jember, Lumajang hingga Banyuwangi mungkin sudah tak asing mendengar sebuah nama tempat yaitu “Nusa Barong”. Bagaimana tidak, pulau Nusa Barong ini memang terletak di wilayah Timur Jawa Timur dan menjadi pulau terluar serta terbesar dari Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Benua Australia di bagian Selatan.
ADVERTISEMENT
Nusa Barong sudah sejak lama termasuk menjadi salah satu Cagar Alam dan Wisata Budaya milik Pemerintah Kabupaten Jember yang bahkan sudah ditetapkan semenjak lebih dari 1 abad lalu yaitu tepatnya pada tahun 1920 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang menempati Nusantara saat itu.
Pulau Nusa Barong memiliki luas sekitar kurang lebih 6100 hektar atau 61 kilometer persegi dengan berbagai macam kondisi geografis yang berupa dataran tinggi seperti gunung kapur beserta pantai pasir putihnya yang indah. Saat ini sendiri, Pulau Nusa Barong merupakan sebuah Pulau yang tak berpenghuni yang tentunya bukan sebuah hasil dari tindakan semerta-merta, melainkan ada sejarah yang panjang dibaliknya.
Apabila kita menelisik sejarah lebih dalam dari adanya Pulau Nusa Barong ini maka akan kembali pada abad ke 19. Dimana saat itu wilayah Nusantara masih dibawah pendudukan Belanda. Pada masa pendudukan ini, Nusa Barong ini memiliki peran yang sangat penting dan sangat membantu khususnya dalam bidang Maritim dan Ekonomi. Hal ini terjadi karena Nusa Barong menjadi arus perjalanan pelayaran dan perdagangan rempah di masa lalu. Pulau ini pernah menjadi pelabuhan utama yang digunakan oleh pedagang Belanda yang tentunya banyak kapal Belanda yang berlabuh di Pulau ini untuk membawa barang bawaan atau kargo mereka.
Terlihat tebing-tebing yang berada di bagian Selatan Pulau Nusa Barong
Dalam penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, apabila berkunjung ke Pulau Nusa Barong ini maka kita akan menemukan sisa-sisa benteng pertahanan Belanda yang pada saat itu yang dibangun untuk melindungi perdagangan mereka. Kebanyakan, sisa-sisa benteng dan struktur batunya adalah saksi bisu dari zaman ketika pulau ini menjadi pusat aktivitas maritim yang cukup sibuk. Tak hanya itu, selain benteng pertahanan kita juga dapat menemukan batu nisan kuno yang menghadap ke laut dimana orang-orang mempercayai bahwa batu nisan kuno ini adalah makam dari pelaut dan pekerja Belanda pada abad ke 17. Dari batu nisan ini dapat memberikan gambaran pada kita di masa sekarang terkait tentang bagaimana pulau ini memiliki peran penting dalam sejarah Maritim di Nusantara.
ADVERTISEMENT
Melihat sejarah yang begitu panjang dari pulau Nusa Barong di masa modern seperti saat ini dengan segala kemajuannya dalam bidang kehidupan, kita juga dapat melihat potensi wisata yang ada. Meskipun oleh Pemerintah Kabupaten Jember pulau ini sebelumnya belum pernah dimanfaatkan sebagai tujuan wisata, Namun Nusa Barong ini memiliki potensi wisata yang sangat besar karena didalamnya terdapat berbagai keindahan alam mulai dari bebatuan kapur, kehidupan laut yang kaya seperti terumbu karang serta sejarah maritimnya yang kaya.
Dengan melihat peluang yang besar seperti dapat membantu keadaan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya, kita juga harus melihat bagaimana dampak yang diberikan terhadap lingkungannya. Tak bisa dipungkiri, apabila dalam suatu tempat wisata tidak ada kesetaraan bagaimana kita menjaganya, maka potensi itu secara perlahan akan memudar.
ADVERTISEMENT