Konten dari Pengguna

Hubungan Antara Sastra Indonesia dan Sastra Islam di Era Modern

Ikyy
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Prodi Pendidikan Agama Islam.
12 Desember 2022 14:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ikyy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Karya Sastra. Foto: Dok. Pribadi Rizky Hidayatullah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Karya Sastra. Foto: Dok. Pribadi Rizky Hidayatullah
Sastra merupakan bentuk pembelajaran (refreksi) pandangan pengarang tentang kehidupan yang disertai oleh pengalaman, kemudian pandangan tersebut di aplikasikan menggunakan bahasa yang indah. Sastra merupakan suatu bentuk media yang berfungsi sebagai wadah yang di dalamnya berisikan kisah-kisah yang terjadi pada saat proses kehidupan manusia. Bahkan sejarah perkembangan Islam juga dituangkan kedalam sastra, dalam bentuk puisi ataupun syair. Karena pada dasarnya sastra cenderung berfokus kepada keindahan dan estetika gaya kebahasaan, sebab merupakan bentuk ungkapan perasaan dan pemikiran manusia terhadap sesuatu kejadian yang kemudian di representasikan melalui sebuah karya sastra yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Sastra Islam di Indonesia juga mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tesebut dapat dilihat dari banyaknya karya sastra fiksi yang bertemakan keislaman, yang merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan dengan menggunakan suatu karya. Selain itu, fungsi dari sastra adalah menghibur dan dapat memberikan motivasi yang bernilai religius serta solusi kepada pembaca. Terlebih dalam hal untuk meningkatkan keimanan serta keyakinan dalam beragama. Kerena menurut Atmosuwityo, “Sastra merupakan bagian dari agama”, menurutnya di dalam agama terdapat nilai yang berupa hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu kejadian, khususnya kepada pecinta sastra.
Keindahan yang terdapat dalam Al-Quran sudah tidak bisa diragukan, terlebih lagi kepada para pecinta sastra bahkan sastrawan. Sesuai dengan firman Allah Swt. Dalam Al-Quran surat Yunus: 1, yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
الۤرٰ ۗتِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْحَكِيْمِ
Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang penuh hikmah. (QS. Yunus ayat 1)
Dan dalam Al-Quran surat Hud: 1, yang berbunyi:
الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اُحْكِمَتْ اٰيٰتُهٗ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍۙ
Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti (QS. Hud ayat 1)
Bisa kita lihat berdasarkan ayat di atas, bahwa sastra Islam di dalamnya terdapat estetika kebahasaan. Dapat di katatakan juga bahwa, dalam Al-Quran mengandung suatu sastra yang merupakan sastra tingkat tinggi, yang dimana semua sumber keindahan bahasa berada dalam sastra Islam yaitu Al-Quran. Kemudian hal tersebut merupakan sumber utama bagi sastra Indonesia di saat mempelajari serta menguasai keindahan bahasa, yang nantinya akan di representasikan kedalam suatu karya sastra Indonesia dengan bentuk yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Di dalam Al-Quran pula terdapat begitu banyak kisah-kisah, seperti kisah Nabi, Sahabat, hari akhir dan lain-lain. Hal tersebut, tanpa kita sadari juga mengandung sastra di dalamnya yang dapat dilihat mulai dari segi keestetikaan bahasa yang digunakan untuk menjabarkan, dan terdapat nilai-nilai pembelajaran yang mengarah terhadap etika kemanusiaan, dan moral. Yang dimana kelebihan tersebut di aplikasikan ke dalam sastra Indonesia, mulai dari munculnya syair-syair estetika yang di dalamnya terdapat pesan secara implisit terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi di lingkungan sekitar, dan juga kisah kisah tersebut memiliki pesan tersirat di dalamnya. Selain itu juga, terdapat suatu permainan kata yang sifatnya imajinatif pada karya sastra Indonesia, yang hal tersebut bersumber dari sastra Islam, yang sejak dulu penyair Arab menggunakan hal tersebut dalam memberikan keindahan pada sebuah karya sastranya dan juga memberikan ilmu imajinatif kepada pembaca dalam hal membayangkan atau berangan-angan.
ADVERTISEMENT
Islam sangat berperan penting dalam perkembangan sastra di Indonesia. Islam memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada sastrawan dalam hal kreativitas berfikir dan imajinasi yang hebat dalam menulis karya sastranya. Namun perlu digarisbawahi dan ditekankan, konteks kebebasan yang diberikan tersebut juga memiliki batasan yang bersifat mutlak, dan wajib di pahami dan di pedomani bagi seluruh sastrawan dalam hal menuangkan ide dalam bentuk karya nantinya. Dengan satu syarat yaitu, suatu karya yang dibuat tidak bertentangan atau menentang ajaran Islam terlebih dalam nilai tauhid. Contohnya, seperti karya puisi yang di dalamnya di tambahkan pesan yang implisit, terlebih jika karya tersebut dijadikan sebagai media dakwah dalam menyampaikan syiar-syiar Islam, yang nantinya akan memperluas cara dalam berdakwah.
ADVERTISEMENT
Dengan keterkaitan sastra Islam terhadap Sastra Indonesia, diharapkan nilai-nilai keislaman dapat memberikan pengaruh positif terhadap maryrakat Indonesia khususnya kalangan muda. Terlebih di zaman sekarang, tantangan zaman yang begitu dahsyat bagi kalangan muda yang mengharuskan penanaman nilai keislaman perlu di tingkatkan dan di fokuskan dengan metode yang baru, melalui karya sastra yang sedang digemari oleh kalangan muda. Sebab, kalangan muda sebagai generasi penerus di harapkan dapat membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan keadilan di masa yang akan datang. Karena Allah Swt. Berfirman dalam Al-Quran, surat Ar- Ra’d ayat 11, yang berbunyi:
هٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
ADVERTISEMENT
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia (QS. Ar-Ra’d ayat 11)
Dalam ayat tersebut jelas mengatakan bahwa, perubahan yang terjadi pada suatu kaum di pengaruhi oleh perbuatan kaum itu sendiri. Oleh karena itu, jika ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat, maka diperlukannya generasi-generasi muda yang beretika dan bernilai religus, agar nantinya di saaat mereka menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, mereka dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa yang hebat berakhlakul karimah, seperti yang di cita-citakan oleh para pendahulu bangsa Indonesia bahkan seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Guna menghadapai tantangan zaman yang semakin dahsyat yang mengancam masa depan bangsa Indonesia, sangatlah perlu mempersiapkan pertumbuhan yang berkualitas serta penanaman nilai-nilai etika dan moral yang berakhlakul karimah bagi generasi muda, yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Salah satunya adalah dengan metode dakwah menggunakan karya sastra yang dilakukan oleh sastrawan Islam yang didalamnya terdapat nilai-nilai dan norma keislaman. Namun, hal tersebut menjadi salah satu cara dan solusi atas permasalahan yang ada di zaman sekarang, guna mempersiapkan moral generasi muda di masa depan dengan berlandaskan keislaman yang nantikan akan menjadi pemimpin bangsa.