Konservasi Penyu Kili-Kili Upaya Masyarakat Lindungi Penyu dan Kelestarian Alam

Rohmatin a
Sociologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negei Malang
Konten dari Pengguna
4 November 2022 22:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rohmatin a tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: Dokumentasi Penulis-Penetasan telus penyu di konservasi penyu Kili-Kili Trenggalek (27/07/2022)
zoom-in-whitePerbesar
sumber: Dokumentasi Penulis-Penetasan telus penyu di konservasi penyu Kili-Kili Trenggalek (27/07/2022)
ADVERTISEMENT
Dewasa ini perubahan dan perkembangan zaman yang semakin pesat kerap kali acuh pada kelestarian alam sekitar. Dampaknya pemanasan global atau global warming mengancam kelestarian alam itu sendiri. Maka dari itu sebagai manusia sudah sepatutnya kita secara bersama-sama menjaga kelestarian alam. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan bukan hanya untuk kita, namun untuk makhluk hidup lain di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat lokal sekitar konservasi penyu Kili-kili Kecamatan Panggul Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Dimana secara sadar mereka turut menjaga kelestarian alam melalui pembangunan konservasi Penyu Kili-kili yang tidak hanya memberikan manfaat sebagai ekowisata bahari namun juga sebagai upaya perlindungan alam dari ancaman global warming.
Dalam UU No.5 Tahun 1990 telah dijabarkan bahwasanya seluruh spesies penyu telah masuk ke dalam daftar satwa langka yang terancam punah. Melalui UU tersebut upaya pelaksanaan konservasi menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan. Konservasi Penyu Pantai Kili-kili ini menjadi langkah penting dalam upaya penyelamatan penyu serta menjaga kelestarian alam.
Menurut penuturan salah satu anggota POKMASWAS, upaya konservasi ini menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keterlibatan masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian lingkungan kita.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya berpikir apa yang bisa saya lakukan sebagai manusia untuk alam sekitar saya, setelah ada konservasi ini saya merasa harus terlibat di dalam konservasi ini untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar" Ujar Ibu Eka anggota POKMASWAS (27/07/2022).
Namun perwujudan konservasi penyu ini bukanlah perkara mudah. Segenap masyarakat yang terlibat dalam POKMASWAS harus berseteru dan bersitegang dengan masyarakat lokal yang menolak keberadaan konservasi ini. Hal ini lantaran masyarakat yang belum teredukasi memanfaatkan penyu sebagai ekonomi alternatif dengan memburu penyu dan telurnya untuk diperjual belikan. Inilah yang menjadi penghampat upaya konservasi, berbagai upaya sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat dilakukan, serta upaya-upaya penegakan hukum kepada para pencuri penyu juga dilakukan. Hingga saat ini seluruh masyarakat telah teredukasi dan turut serta dalam setiap aktivitas konservasi penyu Kili-Kili.
ADVERTISEMENT
Konservasi ini kemudian menjadi kawasan yang asri dengan pepohonan yang rindang dan kebersihan pantai yang terus terjaga. Masyarakat kemudian turut serta dalam pengelolaan konservasi mulai dari menjaga kebersihan pantai, menanam pohon, hingga berpatroli disepanjang pantai untuk menjaga penyu dan telur dari kemungkinan adanya predator. Keterlibatan dalam menjaga kelestarian alam dan kelangsungan hidup penyu ini tidak hanya dapat dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai Kili-kili, namun juga kita semua bisa turut berperan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga keasrian lingkungan. Hal ini lantaran kepunahan penyu merupakan akibat dari pemanasan global yang terus meningkat mengakibatkan populasi penyu menurun. Berdasarkan riset, pemanasan global menyebabkan jumah penetasan penyu betina meningkat dan sebaliknya penetasan penyu jantan menurun drastis. Sehingga upaya konservasi ini adalah menjaga agar populasi penyu jantan dan penyu betina dapat seimbang, dengan harapan kepunahan penyu dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
Ini yang menjadi salah satu harapan para anggota dan volunteer Konservasi Penyu Pantai Kili-kili, bukan hanya kelangsungan konservasi namun juga peran kita sebagai manusia untuk menjaga kelesatarian alam dimulai dari hal yang paling dekat dengan kita.
Penulis
Rohmatin Alfianistiawati
Departemen Sosiologi Universitas Negeri Malang