Memahami Nilai Karakter Religius

Rohmatulloh
Bergiat di Komunitas Sekolah Sadar Energi
Konten dari Pengguna
12 Mei 2020 7:46 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rohmatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tulisan ini merupakan bagian kedua dari artikel pertama, "Bagaimana Menerapkan Pendidikan Bermakna di Rumah?" yang membahas tentang pentingnya penanaman nilai karakter utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) oleh orang tua sebagai guru melalui berbagai kegiatan belajar di rumah (learning at home) pada masa pandemi Covid-19 ini. Nilai karakter religius merupakan nilai utama pertama PPK.
ADVERTISEMENT
Apa itu religius? ini yang perlu kita pahami terlebih dahulu. Nah, cara yang paling mudah adalah mencari pengertian umumnya dari kamus. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikannya religius dengan bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut paut dengan religi. Merriam-Webster Dictionary menjelaskan kata sifat religious berasal dari religiosus, religio (Latin).
Artinya berkaitan dengan atau mewujudkan pengabdian yang setia kepada realitas tertinggi yang diakui; berkaitan dengan, atau dikhususkan untuk keyakinan atau ketaatan agama. Dari sini, minimal sudah tergambar bahwa religius sebagai sebuah bentuk taat kepada ajaran agama. Sebuah bentuk pengabdian atau kepasrahan manusia sebagai makhluk kepada Sang Pencipta atau Pencipta makhluk.
Di Indonesia walaupun negara kita tidak menganut paham teokrasi atau negera berdasarkan agama, nilai karakter ini sangat penting bahkan yang pertama harus ditanamkan.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan dasar falsafah negara kita, yakni Pancasila. Dalam Pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi nilai karakter utama yang posisinya berada di tengah-tengah sila lainnya.
Artinya penerapan semua nilai karakter yang terdapat pada keempat sila tersebut harus berlandaskan pada nilai karakter sila pertama ini.
Garuda Pancasila (Dok Kompas.com)
Ini yang membedakannya dengan pendidikan modern sekuler, memisahkan nilai agama dalam sistem pendidikannya. Karena baginya nilai ajaran agam tidak rasional dan tidak dapat dibuktikan secara empiris. Kondisi ini yang menyebabkan hubungan antara agama dengan sains misalnya selalu berkonflik karena tolak ukur standar kebenarannya memang berbeda.
Dalam agama terdapat ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia dan mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan sehari-hari manusia yang berasal dari suatu kekuatan gaib. Kekuatan gaib mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari manusia dan tidak dapat di tangkap dengan panca indera. Kepercayaan ini yang disebut dengan mitos.
ADVERTISEMENT
Agama memiliki ajaran dalam bentuk wahyu yang diturunkan melalui rasulnya untuk disampaikan kembali kepada umatnya. Misalnya, jika wahyu berpesan melarang merusak lingkungan melalui penggunaan energi secara boros maka manusia harus mengikuti ajarannya.
Nilai karakter religius dalam buku Konsep dan Pedoman PPK memiliki beberapa subnilai yang mencerminkan dimensi hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Subnilainya terdiri dari cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
Subnilai ini yang dapat dijadikan pedoman orang tua sebagai guru di rumah untuk menanamkan pendidikan bermakna pada anak. Aktivitasnya kegiatannya tentu saja dapat diintegrasikan dengan pelajaran yang diberikan dari sekolah atau madrasah dan kegiatan lainnya yang sudah dilakukan di rumah selama ini ditambah dengan kegiatan yang sesuai dengan konteks saat ini, yaitu pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh sederhananya sudah dibahas dalam artikel pertama. Adapun untuk masa pandemi ini, sejatinya orang tua dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku anak agar memiliki kepekaan sosial yang tinggi dengan saling berbagi kepada sesama khususnya kepada masyarakat yang terdampak berat ekonominya akibat Covid-19.
Akhirnya, deskripsi sederhana nilai karakter religius ini diharapkan memberikan sedikit pemahaman atau gambaran pada orang tua di rumah agar dapat mewujudkan pendidikan bermakna selama masa belajar di rumah dan seterusnya. Wallahua'lam