Salat Jum'at Pertama

Rohmatulloh
Bergiat di Komunitas Sekolah Sadar Energi
Konten dari Pengguna
5 Juni 2020 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rohmatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi salat jum'at di masjid (Dok. takmir masjid)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salat jum'at di masjid (Dok. takmir masjid)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasca idul fitri, ada kebijakan rumah ibadah mulai dibuka kembali seiring mulai diterapkannya kenormalan baru (new normal) dengan tetap ikhtiar menerapkan protokol kesehatan. Ini menjadi salat jum'at pertama (29/05/2020) yang penulis ikuti di masjid dekat rumah selama masa bekerja di rumah (work from home).
ADVERTISEMENT
Memang, untuk dapat melaksanakan ibadah salat jum'at pertama ini memerlukan perjuangan yang luar biasa, seperti halnya perjuangan membuat keputusan untuk tidak melaksanakan salat jum'at karena adanya 'udzur syar'i dan menggantinya dengan salat zuhur berjama'ah di rumah pada awal penyebaran covid-19 karena mengikuti berbagai anjuran pemerintah, organisasi keagamaan, dan ilmuwan yang telah mengkajinya dari berbagai perspektif keilmuan untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Tentunya, menjadi suatu kebahagiaan dapat kembali melaksanakan salat jum'at berjamaah di masjid seperti mendapatkan rejeki materi yang besar sekali. Banyak sekali pesan Rasulullah Saw berkaitan dengan kewajiban salat. Dalam Ensiklopedia Shalat ibn al-Atsir al-Jazari, menghimpun 88 hadits dalam bab khusus yang membahas salat jum'at, mulai nomor 1016-1103 meliputi kewajiban dan ketentuan, menjaga salat jum'at, waktu salat, khutbah, dan pembahasan lainnya.
ADVERTISEMENT
Keputusan untuk melakukan salat jum'at pertama ini merupakan keputusan besar karena masih dibayangi juga oleh rasa kekhawatiran. Alhamdulillah dengan ijin dan kenikmatan yang masih diberikan oleh Alloh pada kita akhirnya dapat terlaksana juga. Apalagi melihat kondisi masjid sebelum siap digunakan telah dilakukan upaya mitigasi risiko dari penularan covid-19 oleh takmir masjid berkerja sama dengan pemerintah dan masyarakat dengan melakukan aksi kebersihan seperti menyemprot disinfektan di bagian dalam dan luar masjid, melengkapi masjid dengan peralatan dan pengumuman lisan dan tulisan terkait dengan teknis pelaksanaan ibadah di masjid agar jamaah tetap melaksanakannya sesuai proktokol kesehatan.
Banyak masjid lainnya yang sedang mempersiapkan untuk dibuka kembali seperti Masjid Istiqlal. Sebelumnya Masjid Nabawi Madinah dan masjid di negara-negara lainnya dikabarkan telah dibuka kembali untuk pelaksanaan ibadah salat walaupun masih bersifat terbatas dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk menyiapkan masjid yang benar-benar memberikan kenyamanan bagi jamaahnya ternyata memerlukan sumber daya yang tidak sedikit. Ini yang menjadi tantangan pengurus masjid atau takmir ke depannya. Di tengah keterbatasan pemasukan kas masjid yang tidak seperti tahun sebelumnya, tentu ini menjadi kewajiban kita semua untuk dapat membantu mencarikan solusinya.
Oleh karena itu, perlu adanya kepedulian bersama dari jamaah oleh jamaah dan untuk jamaah untuk menciptakan suasana masjid yang nyaman minimal di sekitar lingkungan tempat tinggal kita masing-masing. Dan salah satu bentuk kepeduliaan yang terpenting juga adalah jamaah wajib menggunakan masker dan membawa peralatan salat, dan kelengkapan lainnya sendiri. Masih ada aja jamaah yang kurang peduli terhadap masalah ini, padahal takmir masjid selalu memberikan pengumuman, himbuan dalam bentuk lisan dan tulisan melalui berbagai media agar selalu menerapkan protokol kesehatan sehingga semua jamaah dapat nyaman dan khusyu dalam melaksanakan salat jum'at.
ADVERTISEMENT
Semoga niat dan keputusan mulia kita untuk dapat melakukan ibadah di masjid menjadi obat bagi umat Islam yang sudah rindu sekali untuk melakukan kegiatan ibadah berjama'ah di masjid di era new normal ini. Wallahua'lam.
Penulis adalah jama'ah masjid al-Hasan Cileunyi