Keberdayaan Perempuan dalam Serial Web Netflix Gadis Kretek (2023)

Roma Kyo Kae Saniro
Dosen Universitas Andalas dan Peneliti Kajian Gender dan Feminisme
Konten dari Pengguna
6 November 2023 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roma Kyo Kae Saniro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Serial Netflix Gadis Kretek. Sumber: https://www.netflix.com/id/title/81476989
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Serial Netflix Gadis Kretek. Sumber: https://www.netflix.com/id/title/81476989
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serial web "Gadis Kretek," yang diproduksi pada tahun 2023 oleh BASE Entertainment dan Fourcolours Films, merupakan salah satu konten yang dapat dinikmati di Netflix. Ceritanya diadaptasi dari sebuah novel yang memiliki judul yang sama, dan proses penyutradaraan dipimpin oleh dua sutradara berbakat, yakni Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Pemain-pemain utama dalam serial ini melibatkan Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino.
ADVERTISEMENT
Cerita dalam serial ini menggali berbagai aspek kehidupan, termasuk perjalanan cinta dan pencarian identitas seorang perajin berbakat. Sementara itu, cerita juga menyoroti latar belakang tradisi industri rokok kretek di Indonesia pada tahun 1960-an. Chemistry antara dua pemain utama, Putri Marino dan Arya Saloka, telah menerima pujian positif dari netizen, menunjukkan kualitas akting mereka yang kuat dan kemampuan untuk membawa karakter Lebas dan Arum menjadi hidup dalam cerita ini. Penayangan serial ini telah memicu banyak diskusi dan apresiasi di antara penonton.
Soeraja adalah pemilik pabrik kretek Djagad Raya yang berada dalam kondisi sekarat. Namun, yang menarik perhatiannya adalah keinginannya untuk bertemu dengan seorang perempuan bernama Jeng Yah, yang bukan istrinya. Permintaan terakhir ini memicu rasa cemburu dari sang istri karena fokus Soeraja pada Jeng Yah.
ADVERTISEMENT
Tetapi, tiga anak Soeraja, yaitu Lebas, Karim, dan Tegar, memutuskan untuk mencari jejak Jeng Yah di seluruh Pulau Jawa meskipun perasaan cemburu istri mereka. Dalam perjalanan mereka, mereka bertemu dengan seorang buruh batil yang menceritakan asal-usul dan sejarah Kretek Djagad Raya. Ini membuka rahasia di balik kesuksesan pabrik kretek ini dan mengungkapkan bagaimana pabrik tersebut menjadi produsen kretek nomor satu di Indonesia. Selain itu, mereka juga mengetahui lebih banyak tentang kisah cinta antara ayah mereka, Soeraja, dan Jeng Yah, yang menjadi bagian penting dari cerita ini.
Dasiyah sebagai penggerak cerita menjadi sebuah representasi perempuan yang memiliki dinamika yang kuat. Dasiyah dalam cerita "Gadis Kretek" menjadi perempuan yang memiliki dinamika yang kuat dan memiliki peran penting dalam menggerakkan cerita. Selain itu, karakter Jeng Yah juga menjadi contoh perempuan yang memiliki kekuatan dan pengaruh dalam industri kretek, yang pada masa itu mungkin didominasi oleh laki-laki.
ADVERTISEMENT
Ini adalah elemen yang menarik dalam cerita yang mungkin mencerminkan peran penting perempuan dalam dunia bisnis dan industri, serta upaya untuk menyoroti kontribusi mereka yang sering kali tidak diakui. Dalam konteks seperti ini, karakter Dasiyah dan Jeng Yah mungkin mewakili perempuan yang berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan keberdayaan mereka dalam dunia yang dianggap sebagai ranah laki-laki. Ini adalah contoh bagaimana cerita dapat menggambarkan peran perempuan yang kuat dan berpengaruh, serta berkontribusi pada isu feminisme dengan menghadirkan karakter perempuan yang kompleks dan berdaya.
Dasiyah digambarkan sebagai tokoh yang mampu memberikan gambaran pendobrakan patriarkal melalui perannya yang membantu usaha ayahnya sebagai seorang mandor di usaha kretek keluarga. Namun, pada narasi cerita pun mengisahkan hal-hal yang berbau patriarkal yang kuat, seperti perempuan dilarang untuk membuat saos kretek tersebut. Bahkan, untuk masuk ke ruangan tempat saos kretek dibuat pun tidak diperbolehkan. Anggapan yang beredar adalah jika saos kretek dibuat oleh perempuan, rokok yang dihasilkan akan terasa asam.
Ilustrasi Bahan Pembuatan Kretek. Sumber:https://www.pexels.com/photo/brown-coffee-beans-on-persons-hand-8804299/
Namun, sebenarnya, hal tersebut dapat diterjemahkan sebagai sebuah pembatasan bagi perempuan untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya (jika melihat dari keinginan kuat Dasiyah untuk meracik saosnya sendiri). Anggapan kretek akan menjadi asam dapat dipatahkan karena dalam industri rokok, terutama dalam kretek, istilah "saos" sering digunakan untuk merujuk pada unsur rasa atau aroma yang ditambahkan ke kretek. Penting untuk memahami bahwa dalam satu batang kretek, baik itu mild atau tanpa filter, biasanya terdiri dari berbagai jenis tembakau yang berasal dari berbagai daerah yang dicampur oleh produsen. Setelah pencampuran tembakau, langkah berikutnya adalah menambahkan cengkeh dalam takaran yang sangat tepat untuk setiap batang kretek dengan takaran yang tepat. Takaran cengkeh ini adalah yang menciptakan sensasi rasa gurih yang khas ketika kretek dibakar dan ini adalah elemen penting dalam mencapai rasa dan pengalaman merokok yang diinginkan oleh para penggemar kretek.
Ilustrasi Perempuan dan Kebebasan. Sumber: https://www.pexels.com/photo/silhouette-photo-of-woman-against-during-golden-hour-39853/
Selain batasan-batasan yang sering diterapkan dalam pemilihan pekerjaan di ranah publik, perempuan sering kali mendapati diri mereka harus tunduk pada perjodohan yang ditetapkan oleh kedua orang tua mereka. Situasi ini juga menjadi suatu sumber kekhawatiran bagi tokoh Jeng Yah dalam cerita. Namun, narasi dalam cerita berusaha menggambarkan perubahan dalam nasib dan karakter Jeng Yah yang akhirnya mampu menentang perjodohan yang diberlakukan padanya dan memilih untuk menikah dengan lelaki yang sesungguhnya dia cintai.
ADVERTISEMENT
Perubahan ini mencerminkan keberdayaan perempuan yang memiliki kemampuan untuk mengambil kendali atas nasib dan kehidupan cinta mereka sendiri. Ini adalah langkah penting menuju kemerdekaan individu dan hak perempuan untuk membuat pilihan pribadi yang lebih kuat. Namun, perjalanan hidup Jeng Yah dalam cerita tidak selalu mulus. Keluarganya mengalami kesulitan dan penderitaan, terutama setelah mereka dituduh sebagai simpatisan partai yang dilarang pada masa itu dan setelah kematian ayahnya.
Meskipun begitu, Jeng Yah menunjukkan ketabahan dan kemampuan untuk tetap berdiri dan bekerja demi kelangsungan hidup keluarganya. Bahkan, dia mampu bekerja di perusahaan kretek milik lelaki yang awalnya ingin dinikahinya, meskipun perasaan cinta masih ada di antara mereka. Keputusan Jeng Yah untuk menikahi lelaki tersebut menggambarkan kompleksitas hubungan antarpribadi dan perubahan karakter tokoh dalam cerita ini.
ADVERTISEMENT
Pada akhir cerita, meskipun percintaan antara Jeng Yah dan Raja mengalami kepahitan karena kematian, cerita ini menyoroti kemampuan Jeng Yah untuk membuat pilihan dalam hidupnya dan mengejar cintanya. Ini memberikan inspirasi bagi perempuan di Indonesia dan pesan yang penting tentang hak mereka untuk membuat pilihan dalam hidup mereka tanpa harus terikat oleh norma sosial atau peraturan yang membatasi mereka. Cerita ini memperlihatkan betapa pentingnya hak untuk memilih dan merupakan dorongan bagi banyak perempuan untuk mencapai kemerdekaan dan hak-hak pribadi mereka. Tentunya, hal ini menjadi semangat bagi perempuan Indonesia untuk mampu bangkit dari batasan yang tidak menjadikan diri untuk berkembang. Mari kita memilih karena memilih adalah hak kita bersama!
ADVERTISEMENT