Mpok Nori. Komedian Lincah yang Menjadi Nama Jalan di Jakarta

Romanio Bahama Lazuardy
ASN Badan Informasi Geospasial
Konten dari Pengguna
23 Juni 2022 6:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Romanio Bahama Lazuardy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peresmian nama jalan Mpok Nori yang dihadiri keluarga Mpok Nori dan pejabat daerah setempat
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian nama jalan Mpok Nori yang dihadiri keluarga Mpok Nori dan pejabat daerah setempat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Jakarta, khususnya orang betawi memiliki berbagai harta karun kesenian yang tak tergantikan. Sebut saja Tanjidor, Lenong Betawi, hingga macam-macam tarian salah satunya Tari Lenggang Nyai dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Jika mendengar kata Lenong Betawi, pasti terbesit beberapa komedian Betawi yang tenar pada masanya. Memang tak banyak seniman Betawi yang hingga kini masih sering disebut namanya, bisa dibilang hanya hitungan jari. Dari Almarhum Benyamin, Malih, Bolot, Bokir, Mpok Atiek, Jaja Miharja hingga Mpok Nori pernah menghiasi berbagai panggung bahkan layar kaca saat itu.
Nama terakhir, Mpok Nori, merupakan salah satu komedian Betawi yang ikonik pada masanya. Saat beraksi diatas panggung, Mpok Nori dikenal dengan gayanya lugas dan memiliki logat Betawi yang sangat kental. Namun karir Mpok Nori harus terhenti karena meninggal dunia pada 3 April 2015 silam karena penyakit yang dideritanya.
Penghargaan Bagi Para Tokoh Betawi
Atas jasa para tokoh Betawi dalam kontribusi yang mewarnai perjalanan Jakarta dan bangsa, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghormatan dalam bentuk penetapan nama-nama tokoh Betawi sebagai nama jalan di Jakarta pada 20 Juni 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilansir oleh ppid.jakarta.go.id, adanya penamaan jalan ini harapannya juga akan membuat generasi baru menyadari bahwa hadirnya para tokoh Betawi bukan sekarang saja, ini merupakan perjalanan lintas waktu dan lintas generasi yang cukup panjang.
Gubernur Anies juga menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta ingin menjadikan jalan di Jakarta sebagai ‘museum peradaban’ yang dapat dikenang oleh warga Jakarta lintas generasi ketika mereka sedang berjalan kaki maupun berkendara melewati jalan tersebut.
Upaya Pemprov DKI Jakarta selaras dengan Peraturan Pemerintah tentang Penamaan Rupabumi
Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta patut dicontoh oleh berbagai pihak dalam pelaksanaan pemberian nama-nama jalan di Jakarta dengan mengangkat nama-nama tokoh Betawi yang pernah berjasa pasa masanya. Upaya tersebut selaras dengan PP Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi yang dijalankan oleh Badan Informasi Geospasial.
ADVERTISEMENT
Selain syarat akan histori, pemilihan nama Mpok Nori pun selaras dengan PP Nomor 2 Tahun 2021 Pasal 3 huruf g yang menyebutkan bahwasannya dalam pemberian nama rupabumi menghindari penggunaan nama orang yang masih hidup dan dapat menggunakan orang yang telah meninggal paling singkat lima tahun terhitung sejak yang bersangkutan meninggal dunia.
Pada dasarnya, selain aspek teknis dan ekonomis, proses penamaan harus menghormati dan memperhatikan banyak faktor yang melekat terhadap objek yang akan dinamakan. Sebut saja aspek sejarah, adakah nama yang sebelumnya sudah disematkan atau dikenal pada objek tersebut.
Apabila belum pernah ada nama pada objek rupabumi yang dimaksud, maka perlu diperhatikan aspek lainnya, seperti sosial dari posisi objek, semisal adakah kata lokal yang bisa dijadikan nama objek tersebut, atau apabila ingin dinamai dengan memakai nama orang perlu diselidiki adakah tokoh masyarakat, adat ataupun sejarah yang dapat mewakili daerah dimana objek tersebut berada.
ADVERTISEMENT
Dengan proses yang saksama proses penamaan tidak hanya memenuhi aspek teknis untuk memberikan identitas, ataupun hanya aspek ekonomi (semisal untuk mempopulerkan objek tersebut agar jadi potensi ekonomi tertentu), namun memberikan penghormatan yang layak kepada alam, masyarakat dan kebudayaan. Sehingga identitas lokal dan bangsa tidak tergerus, begitupula dengan memori kolektif yang terabadikan sebagai simbol/wakil daerah dimana objek rupabumi tersebut berada.
Jajaran nama tokoh Betawi yang dijadikan nama jalan di Jakarta
Selain Mpok Nori, terdapat jajaran daftar nama tokoh Betawi yang dijadikan nama jalan di Jakarta. Berikut beberapa nama yang dikutip dari daftar yang dilansir oleh Pemprov DKI Jakarta pada laman ppid.jakarta.go.id. Di Jakarta Pusat, ada Tino Sidin. Beliau merupakan seorang tokoh seni lukis dan pendidikan melukis/menggambar anak yang terkenal karena mengisi pogram TV di TVRI, juga dikenal pada era revolusi kemerdekaan berperan dalam militer.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta Utara, ada Mualim Teko. Beliau merupakan ulama Betawi yang wafat di Kapuk Teko. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di depan Taman Wisata Alam Muara Angke.
Di Jakarta Barat, ada Guru Ma’mun. Beliau adalah seorang intelektual sekaligus ulama Betawi di Rawa Buaya Cengkareng, Jakarta Barat. Namanya dijadikan nama jalan di Jalan Rawa Buaya.
Lalu Jakarta Selatan, ada Hj. Tutty Alawiyah. Beliau adalah seorang mantan Menteri pemberdayaan perempuan, akademisi/dosen, dan ulama Wanita. Kini namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Warung Buncit Raya.
Di Jakarta Timur, selain nama Mpok Nori, ada H. Bokir bin Dji’un. Beliau adalah seorang seniman topeng Betawi yang namanya diusulkan untuk sebagian ruas Jalan Raya Pondok Gede, yakni dari Hek sampai Prapatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
ADVERTISEMENT
Terakhir, Kepulauan Seribu, ada Habib Ali bin Ahmad adalah seorang yang dikenal sebagai ulama dan mubaligh yang pertama kali menyebarkan Islam di Pulau Panggang dan sekitarnya. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Pulau Panggang.
Romanio Bahama Lazuardy
Pranata Humas Badan Informasi Geospasial