Konten dari Pengguna

Bersama Badingah dan Abduh Tuasikal, Sutrisna Resmikan Masjid Warga di JJLS

Rony K Pratama
Dosen Komunikasi Terapan di Universitas Sebelas Maret
22 Agustus 2020 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rony K Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bersama Badingah dan Abduh Tuasikal, Sutrisna Resmikan Masjid Warga di JJLS
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sismono La Ode
GUNUNGKIDUL (20/08) | Satu Muharram menjadi momen penuh kebahagiaan bagi masyarakat Karangtengah Purwosari Gunungkidul. Karena di hari raya umat muslim ini, para warga memperoleh rumah ibadah megah bertajuk "Masjid Al Ikhlas".
ADVERTISEMENT
Masjid ini merupakan sumbangan yang dihimpun dari Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (IPHI UNY). Pada Kamis (20/08) pagi, Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos. bersama Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa, Ustadz Abduh Tuasikal, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul
"Masjid ini merupakan bukti, bahwa kalau kita himpun dan bersatu padu dengan umat, maka kita bisa menjadi kekuatan yang besar. Sayapun tak bisa mengira, bisa membangun masjid dengan dana hampir satu miliar di sebuah desa," ungkap Sutrisna dengan haru dan apresiasi masif dari masyarakat Karangtengah.
Lokasi Strategis di JJLS
Masjid ini dibangun dalam kurun waktu 54 minggu. Total biaya yang telah terserapbuntuk membangun masjid ini sejumlah 972 juta rupiah, dan seluruhnya dihimpun dari donatur umat muslim.
ADVERTISEMENT
Salah satu donatur diantaranya, berasal dari Yayasan di Negara Kuwait. Totalnya mencapai 170 juta rupiah. Sutrisna bersama para tokoh dari UNY lah yang menjembatani donasi ini agar bisa mengalir ke Karangtengah.
"Semua dikerjakan oleh (IPHI) UNY. Perencanaan, perizinan, proses konstruksi, menggunakan insinyur dan akuntan dari kampus. Insya allah menjadi amal jariyah kita semuanya untuk menghadirkan manfaat di Karangtengah dan JJLS," ungkap Sutrisna.
Manfaat di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) juga akan hadir karena masjid ini terletak tak jauh dari jalan raya. Dengan luas tanah mencapai lebih dari 1.000 meter persegi, luas bangunan 169 meter persegi, dan kapasitas jamaah ratusan orang, para musafir yang sedang perjalanan jauh dapat beribadah sejenak.
Aktivitas ibadah ini nantinya dapat menimbulkan efek berlipat ganda bagi Karangtengah. Secara religius, pahala dan kebaikan akan terus mengalir di desa tersebut. Sedangkan secara ekonomi, masyarakat yang beristirahat dapat belanja, makan, hingga membersihkan diri di fasilitas dan unit usaha yang dimiliki masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Muaranya, masyarakat makmur lahir batin. Karangtengah makin ramai dengan masjid ini dan JJLS yang direncanakan akan menjadi salah satu jalur lalu lintas nasional yang sangat besar. Menghubungkan Pacitan hingga Kulonprogo," tukas Sutrisna.
Harapan Besar Ibu Badingah kepada Prof Sutrisna
Selaku Bupati, Hj. Badingah S.Sos mengungkapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama Pemerintah Daerah. Pembangunan masjid ini ungkapnya serupa dengan kehadiran kampus UNY. Karena dengan dibangunnya suatu fasilitas di desa, maka akan meningkatkan pembangunan manusia dan ekonomi masyarakat
"Kampus UNY meningkatkan SDM dan Human Development Index secara signifikan. Saya berharap besar keberadaan Masjid UNY ini juga meningkatkan kemajuan di Karangtengah," ungkap Badingah.
Untuk mewujudkan harapan besar tersebut, Badingah berharap agar segenap masyarakat turut memakmurkan masjid. Seperti memimpin dan membangun daerah, kemajuan sebuah masjid hanya bisa tercapai apabila semua pihak ikut turun tangan.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencapai harapan itu, kita harus berpikir bagaimana masjid tetap makmur. Kita jangan hanya menggantungkan diri kepada Takmir dam kepada Pak Profesor (Sutrisna), tapi kita harus ikut serta untuk memakmurkan," imbuh Badingah.
Hal senada disampaikan Ustadz Abduh Tuasikal yang juga sering berdakwah di Karangtengah. Ia mengaku merasa iri dengan Prof. Sutrisna Wibawa dan UNY karena dapat hadir membantu fasilitas ibadah di hari raya ini.
"Jujur, saya iri karena saya yang dulunya sering berdakwah di hadapan ratusan orang masyarakat Karangtengah, di tempat yang sama karena masjid ini merupakan gedung hasil pugar atas masjid yang lama. Saya ingin rasa iri ini menjadi semangat kita untuk berlomba-lomba mengamalkan kebaikan, sehingga masjid ini kita isi bersama dengan dakwah dan amal shalih," pungkas Sutrisna.
ADVERTISEMENT