Konten dari Pengguna

Kampus Vokasi UNY Gunungkidul Jadi Karya Paripurna Profesor Sutrisna di Kampus

Rony K Pratama
Peneliti Lepas di Yogyakarta
31 Agustus 2020 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rony K Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kampus Vokasi UNY Gunungkidul Jadi Karya Paripurna Profesor Sutrisna di Kampus
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sismono La Ode
Hadiah istimewa di hari keistimewaan. Inilah makna simbolis dibalik peresmian Gedung Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Senin (31/08) pagi di Pacarejo Semanu Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Peresmian dilakukan oleh Bupati Gunungkidul Hj. Badingah S.Sos bersama Rektor UNY Profesor Sutrisna Wibawa, Ketua Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) Eddy Sukirman, dan jajaran pimpinan UNY serta Forkopimda Gunungkidul. Dalam sambutannya, Badingah menegaskan bahwa kehadiran kampus UNY di Gunungkidul menghadirkan keistimewaan yang mampu meningkatkan kualitas pembangunan dalam berbagai bidang.
“Sehingga kehadiran kampus UNY ini adalah sesuatu yang istimewa, dibangun dengan istimewa, dan hasilnya juga istimewa. Diresmikan dan menjadi hadiah yang istimewa untuk masyarakat Gunungkidul,” ungkap Badingah.
Menjadikan Gunungkidul Kota Satelit Pendidikan
Peresmian tersebut dilanjutkan dengan agenda penandatanganan batu prasasti, pemotongan buntal di pintu gedung, dan tur keliling kampus. Dalam sambutannya, Sutrisna juga menyebut bahwa kampus sebagai “magnet” pembangunan memang bukanlah hal baru. Sehingga dengan membangun di Gunungkidul yang terhitung masih didominasi pedesaan, Sutrisna mencanangkan Gunungkidul akan menjadi kota satelit yang sama majunya dengan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Dengan pembangunan kampus UNY, kami mencanangkan Gunungkidul menjadi kota satelit Jogja. Kota baru yang akan menjadi kota pelajar kedua di DIY setelah Jogja, menjadi magnet investasi dan aktivitas perekonomian!,” ungkap Sutrisna.
Badingah menyatakan bahwa hal ini telah terbukti masyarakat Semanu bisa membuka warung, laundry, kos, maupun melakukan aktivitas dagang lainnya. Dagangan tersebut dapat dipastikan laris dan tahan lama, karena akan ada sekitar 5.000-6.000 mahasiswa yang nantinya berkuliah di UNY Gunungkidul saat kampus ini beroperasi penuh.
“Jadi kalau ditanya buat apa Pemkab menghibahkan tanah, jawabannya ya untuk ini: mematahkan bahwa sulit mencari investor dan investasi di Semanu, karena keberadaan kampus merupakan investasi yang cepat untungnya,” ungkap Badingah.
Tidak hanya cepat, Badingah juga mengungkapkan keuntungan dari kampus akan berlangsung secara keberlanjutan. Karena keberadaan kampus adalah investasi pendidikan yang sifatnya kekal abadi dalam diri tiap-tiap anak Gunungkidul,
ADVERTISEMENT
Dengan berkuliah, masyarakat akan memiliki kompetensi teknis maupun kewirausahaan. Lulusan kampus nantinya dapat menciptakan lapangan kerja, ataupun menjadi magnet tersendiri bagi investor untuk mengembangkan industrinya di Gunungkidul karena di daerah tersebut telah tersedia sumber daya manusia.
“Hal ini (Gunungkidul menjadi magnet investasi) didukung dengan spesialisasi kampus Gunungkidul sebagai kampus vokasi, yang mana lulusannya siap kerja. (Sehingga) Kampus UNY sangat diharapkan masyarakat Gunungkidul, untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita yang selama ini masih berstatus terendah di Jogjakarta,” imbuh Badingah.
Tanah dan Gedung Merupakan Aset Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Profesor Sutrisna Wibawa melanjutkan, bahwa secara teknis, seleksi mahasiswa baru telah berlangsung sejak Juni hingga Agustus. Tercatat 500 mahasiswa diterima dari sekitar 10.000 pendaftar. Pendaftar datang dari beragam daerah, mulai dari sekitar DIY hingga Madiun dan Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Banyak keluarga Gunungkidul di perantauan, anak buahnya Pak Eddy ini (Ketua Ikatan Keluarga Gunungkidul) ingin anaknya kuliah di Gunungkidul. Selain hemat secara biaya hidup, mereka juga dapat berjumpa dengan keluarga besarnya disini dan tinggal di rumah mbahnya. Dapat ilmu, bonus paseduluran,” ungkap Sutrisna.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Edi Purwanta menambahkan bahwa pembangunan gedung kuliah kampus Gunungkidul Tahap I secara administratif telah tuntas. Pembangunan ini memiliki kode tender 4548021, dan menelan biaya Rp. 17.498.500.000 (Tujuh belas miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah).
“Lelang diikuti oleh 78 peserta. Dana bersumber dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Badan Layanan Umum UNY, dan aset tanah menjadi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),” imbuh Edi
ADVERTISEMENT
Dengan tuntasnya seleksi mahasiswa dan pembangunan gedung, putra daerah yang nantinya berkuliah dan lulus dari kampus UNY Gunungkidul, diharapkan dapat meningkatkan derajat dirinya, keluarganya, ataupun daerahnya. Misalnya menjadi pribadi yang makmur sejahtera, sekaligus bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya karena mengabdikan bekal ilmu yang ia miliki. Selain itu, para putra daerah juga dapat memajukan Gunungkidul dengan cara mengabdikan diri dan berkarya di bidang keahliannya masing-masing.
Sutrisna mencontohkan dirinya sendiri yang berasal dari Dusunu Sokoliman. Walaupun lahir di daerah yang relatif terpencil pada saat itu, ia bisa menjadi profesor serta rektor karena mendapatkan kesempatan bersekolah. Keahliannya sebagai akademisi sekaligus teknokrat kemudian ia abdikan untuk membangun Gunungkidul sesuai kapasitas yang sedang diembannya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Sutrisna bercita-cita ada lebih banyak lagi putra daerah yang dapat meraih kesempatan yang sama seperti dirinya.
“Jika dulu saya tidak sekolah, paling mentok saya akan bertani ataupun berburu di hutan. Karena sekolah, saya bisa berdiri di hadapan bapak ibu, dan saya ingin putra-putra daerah Gunungkidul hari ini mendapatkan kesempatan serupa, lalu bersama-sama memajukan Gunungkidul ” pungkas Sutrisna.