Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Komunitas Sevima Pekalongan “Ngopi” Bareng Kiai Sam’ani
26 Maret 2021 11:00 WIB
Tulisan dari Rony K Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilham Dary
PEKALONGAN (23/03) - Tak sedikit orang yang ragu saat berpikir tentang menunaikan haji. Entah itu karena masalah finansial, antrian yang panjang, maupun Pandemi COVID-19 yang belum selesai ini. Padahal, haji merupakan rukun islam kelima yang diwajibkan dalam ajaran agama bagi mereka yang mampu.
ADVERTISEMENT
Diiringi nuansa menjelang Bulan Ramadhan, Ratusan Dosen se-Karesidenan Pekalongan yang tergabung dalam Komunitas Sevima menggelar Kopi Darat Virtual. Acara digelar pada Selasa (23/03) siang melalui Zoom. Hadir sebagai narasumber Dr. KH. Sam’ani Sya’roni, M.Ag. selaku Ketua Lembaga Dakwah Nadhatul Ulama Provinsi Jawa Tengah sekaligus Dosen IAIN Pekalongan, serta Gyasti Suningtyas dan Joseph Abriyan selaku Praktisi Keuangan Syariah.
Dengan adanya diskusi ini, ungkap Kiai Sam’ani, diharapkan ibadah haji bisa tak perlu lagi dirisaukan oleh masyarakat. “Intinya adalah jangan takut berhaji. Negara sudah memfasilitasi vaksin, ada juga fasilitas finansial terkait haji, Insya Allah kita niatkan silaturahim pada hari ini, menjadi bekal kita kedepannya menunaikan ibadah haji,” ujar Sam’ani menjelaskan maksud dan tujuan acara Kopi Darat ini.
ADVERTISEMENT
Kumpulkan Pengetahuan tentang Haji
Momentum ibadah haji ini memang sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Untuk menjalankan ibadah haji ini masyarakat harus menyiapkan diri sebaik mungkin. Oleh karena itu, menurut KH. Dr. Sam’ani Sya’roni, M.Ag., menjalankan ibadah haji tidak harus menunggu hingga punya uang yang banyak.
Tips yang paling utama adalah mengumpulkan pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang haji. Mulai dari dalil keagamaan, kemampuan fisik yang diperlukan, hingga strategi menunaikan ibadah tersebut yang tak bisa dipungkiri membutuhkan kondsi dan stamina yang prima.
“Sembari menunggu waktu antrian yang sangat lama untuk berangkat haji, sebaiknya melakukan persiapan dengan mendaftar sedini mungkin. Mengingat jatah haji di Indonesia membutuhkan waktu 20 tahun hingga 40 tahun. Inilah pentingnya mengumpulkan pentingnya pengetahuan tentang haji,” jelas KH. Sam’ani Sya’roni.
ADVERTISEMENT
Gyasti Sununingtyas, selaku praktisi keuangan syariah juga sepakat, bahwa persiapan ibadah haji tak melulu soal keuangan saja. Namun juga proteksi diri baik dari segi kesehatan dan mental dari calon haji itu sendiri.
Oleh karena itu untuk mempersiapkan diri matang-matang agar siap dalam berhaji, Gyasti menyarankan para umat muslim untuk mendaftar sesegera mungkin. Sehingga ketika waktu haji tiba nantinya, para jamaah masih dalam usia yang relatif muda, kondisi fit, memiliki bekal cukup untuk bertahan hidup di Arab Saudi.
“Terlebih lagi, haji memakan waktu puluhan hari. Kondisi kesehatan harus prima,” ungkap Gyasti.
Pandemi Jadi Momentum Tepat Menyiapkan Diri
Pandemi COVID-19 memberi pertimbangan tambahan bagi masyarakat yang sedang memikirkan rencana ibadah haji. Walaupun demikian, Kiai Sam’ani mengatakan bahwa pandemi tak seharusnya menjadi halangan untuk bersiap diri.
ADVERTISEMENT
“Justru, ini adalah momentum. Kita banyak di rumah, banyak ibadah, dan banyak waktu untuk merencanakan yang terbaik,” ungkap Sam’ani.
Joseph Abriyan selaku narasumber juga menyarankan hal yang sama. Terlebih, pandemi saat ini adalah pandemi yang berbeda dengan yang pernah dihadapi umat manusia sebelumnya. Vaksin bisa diperoleh sangat cepat, dan saat di rumah kita bisa mengakses internet serta teknologi digital untuk memperoleh informasi tentang apapun. “Termasuk tentang literasi syariah dan berhaji,” ujar Joseph.
Senada dengan Joseph, Ilham Dary selaku Kepala Bagian Komunitas SEVIMA dan penyelenggara acara, menyatakan bahwa Kopi Darat ini merupakan salah satu medium untuk belajar tentang haji dan silaturahim. Selain itu, acara ini juga menghadirkan undian berhadiah berupa 100 set Tupperware dan Saldo OVO senilai 500 ribu rupiah. “Harapannya setelah mengikuti acara ini, kita makin optimis menghadapi dunia pasca pandemi, dan mendapat rezeki serta ridhonya untuk dapat menunaikan kewajiban rukun islam tersebut,” pungkas Ilham.
ADVERTISEMENT