Apa Lagi yang Tersisa Buat Rooney?

22 Februari 2017 18:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rooney, mencari tempatnya kembali di starting XI. (Foto: Stu Forster/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney, mencari tempatnya kembali di starting XI. (Foto: Stu Forster/Getty Images)
Bahkan Jose Mourinho sekalipun tidak bisa memastikan apakah Wayne Rooney akan tetap di Manchester United musim depan.
ADVERTISEMENT
Ini memang persoalan lama. Wayne Mark Rooney, kapten sekaligus legenda hidup klub —karena memegang predikat pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah— itu, bak terasing di rumahnya sendiri.
Rumah? Ya, Rooney yang datang ketika belum berusia 19 tahun tumbuh dewasa di United. Selayaknya rumah tempat seseorang tumbuh, Rooney mengalami semuanya di sana: susah, senang, ngambek, hingga akhirnya menjadi tua.
Rooney harus menunggu hingga musim ketiganya di United untuk merasakan gelar juara Premier League. Dari situ, ia meraih empat gelar juara liga lainnya, plus satu trofi Liga Champions, satu trofi Piala FA, dua trofi Piala Liga Inggris, dan satu trofi Piala Dunia Antarklub.
Singkat kata, hampir semua trofi yang mungkin didapatkannya di level klub, pernah ia angkat. Kalaupun belum ada, ya, paling-paling Liga Europa ataupun Piala Super Eropa.
ADVERTISEMENT
Musim ini, Rooney masih punya peluang mengangkat trofi Liga Europa. Namun, syaratnya jelas: United lolos dulu hingga ke partai puncak, lalu menang. Masalahnya lagi, dalam beberapa kemenangan yang diraih United di beberapa pekan terakhir, Rooney seringkali tak berperan.
Setelah menjadi penyelamat United ketika bermain imbang 1-1 melawan Stoke City —laga di mana ia memecahkan rekor pencetak gol terbanyak klub— Rooney cuma satu kali menjadi starter, yakni ketika United menang 4-0 atas Wigan Athletic di Piala FA.
Pada laga berikutnya, ketika United bermain imbang dengan Hull City di Premier League, ia kembali hanya jadi pemain pengganti. Di pertandingan setelahnya, ketika United menang 2-0 atas Watford, suami dari Colleen McLoughlin itu cuma duduk di bangku cadangan.
ADVERTISEMENT
Rooney sudah lama jadi enigma. Ada banyak pertanyaan mengelilinginya.
Mulai dari “seberapa bagus first touch-nya kali ini?” hingga “main di mana, sih, bagusnya dia itu?”, semua didengungkan sebegitu seringnya hingga akhirnya jadi basi dengan sendirinya.
Main sebagai nomor 10? First touch-nya tak bagus. Baru menyentuhnya, bola sudah lari ke mana-mana, memantul jauh. Imbasnya, ia butuh waktu untuk mengejar bola kembali, melihat kawan, baru melepas operan. Sementara ia mengejar bola, lawan sudah mengatur ulang posisi mereka.
Wayne Rooney merayakan gol ke gawang Reading (Foto: Mark Thompson)
zoom-in-whitePerbesar
Wayne Rooney merayakan gol ke gawang Reading (Foto: Mark Thompson)
Pemain nomor 10 mana yang mengganggu timing timnya sendiri ketika melakukan serangan? Kalaupun first touch-nya sedang oke, Rooney tidak punya banyak ide. Ketika buntu, ia lebih sering melepaskan operan jauh ke sisi sayap. Mudah terbaca.
ADVERTISEMENT
Jadi striker? Rooney hanya bisa menghasilkan 35 gol di semua ajang sejak 2014/2015. Bandingkan dengan Zlatan Ibrahimovic —yang meskipun kerap buang-buang peluang di depan gawang— sudah mencetak 24 gol musim ini.
Ironis, memang. United yang sekarang seolah tidak butuh kapten mereka sendiri. Komposisi terbaik yang biasa diturunkan oleh Jose Mourinho tidak memberi ruang sama sekali untuk Rooney. “Si Pele Putih” hanyalah opsi tambahan. Makanya, ia lebih sering menghuni bangku cadangan.
Jika Ibrahimovic hampir pasti menjadi ujung tombak, pos di sebelah kiri dan kanannya biasa ditempati oleh Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Henrikh Mkhitaryan. Nama yang disebut terakhir bahkan menunjukkan bahwa ia kerap menjadi “nomor 10” yang lebih baik daripada Rooney.
ADVERTISEMENT
Di lini tengah? Paul Pogba dan Ander Herrera nyaris tak tergantikan. Keduanya biasanya ditemani oleh Juan Mata, Michael Carrick, atau —kalau sedang kepepet— Marouane Fellaini. Ya, Fellaini bahkan lebih punya peran ketimbang Rooney kendati banyak yang menilai, kemampuannya bermain sepak bola biasa-biasa saja.
ESPNFC hari ini, Rabu (22/2/2017), mengabarkan bahwa salah satu klub Liga Super China, Tianjin Quanjian, tengah mengincar Rooney. Kabar bahwa Rooney dibidik klub Liga Super China memang sudah lama berembus, namun baru kali ini nama sebuah klub disebut.
Pada Februari 2014, Rooney menandatangani kontrak yang bisa membuatnya bertahan di United hingga 2019. Kini, sekitar dua tahun menjelang kontrak itu habis, kans paling besar untuknya meninggalkan klub mencuat.
ADVERTISEMENT
Apesnya buat Rooney, Mourinho sama sekali tidak membuat pernyataan tegas soal masa depannya. Manajer asal Portugal itu hanya mengatakan, ia senang Rooney masih menjadi pemainnya. Kalaupun Rooney akhirnya hengkang, itu sama sekali di luar keinginannya.
“Anda harus tanya langsung kepadanya. Saya bahkan tak bisa menjamin apakah saya masih bisa berada di sini pekan depan, jadi bagaimana saya bisa menjamin seorang pemain masih berada di sini musim depan atau tidak?” ucap Mourinho seperti dilansir Fox Sports.
“Yang bisa saya pastikan, kalau dia hengkang suatu hari nanti, itu bukan karena saya yang menginginkannya. Saya tidak meminta, atau mendorong-dorong, seorang legenda untuk pindah ke klub lain.”
Jadi, bagaimana ini, Rooney?