Hari yang Muram untuk Wenger (dan Arsenal)

18 Maret 2017 23:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Fans Arsenal dengan spanduk protes mereka. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Fans Arsenal dengan spanduk protes mereka. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
Kekalahan tidaklah pernah menyenangkan. Lebih tidak menyenangkan lagi jika kekalahan tersebut diwarnai protes untuk Anda.
ADVERTISEMENT
Arsene Wenger tentu paham maksud kalimat kami di atas. Pada pertandingan di Stadion The Hawthorne, Sabtu (18/3/2017) malam WIB, Arsenal takluk 1-3 dari si empunya stadion, West Bromwich Albion. Di luar kekalahan itu, suara-suara yang menyerukan agar Wenger mundur juga tambah lantang.
Wenger, dalam konferensi pers setelah pertandingan mengatakan bahwa ia tidak mendengarkan suara-suara sumbang itu. “Saya tidak melihat spanduk-spanduk di tribun karena pekerjaan ini mengharuskan saya fokus ke lapangan,” ujarnya.
Namun, di saat bersamaan, Wenger juga menyatakan akan memberikan kabar secepatnya soal masa depannya. Saat ini, Wenger sudah disodori kontrak baru oleh petinggi Arsenal, tapi ia belum menandatanganinya.
Di tengah kecaman pendukung sendiri, mungkinkah Wenger akan menandatanganinya? Sementara jawaban itu belum akan terjawab dalam waktu dekat, tak ada salahnya menyimak rangkuman kami di kumparan (kumparan.com) berikut ini.
ADVERTISEMENT
Dominasi Nihil Arsenal
Arsenal mendominasi penguasaan bola hingga sekitar 75%, tapi mereka tidak mampu mengubahnya menjadi peluang bersih. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ini.
Pertama, West Bromwich kerap menumpuk hingga delapan pemain di sekitar kotak penalti mereka sendiri. Arsenal sudah mencoba untuk menembusnya dengan operan-operan pendek cepat, namun gagal.
Kedua, Arsenal jarang memanfaatkan lebar lapangan. Padahal, ada beberapa momen di babak pertama di mana para pemain belakang West Bromwich terlalu fokus ke area tengah sehingga ruang di sisi kanan pertahanan mereka kosong.
West Bromwich tekuk Arsenal. (Foto: Darren Staples/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
West Bromwich tekuk Arsenal. (Foto: Darren Staples/Reuters)
Cemerlangnya Craig Dawson
West Bromwich hanya mengandalkan umpan-umpan langsung ke depan untuk memukul balik Arsenal. Namun, cara ini efektif. Di babak pertama, jumlah attempts (dan attempts on target) mereka bahkan lebih banyak daripada Arsenal.
ADVERTISEMENT
Ada satu momen di mana West Bromwich hanya membutuhkan dua operan saja, dari sisi kanan area mereka, untuk melakukan serangan balik dan menciptakan peluang. Sial bagi mereka, peluang itu gagal karena sepakan Darren Fletcher ditepis oleh Petr Cech.
West Bromwich akhirnya mencetak tiga gol lewat dua skema: serangan balik dan set piece. Dua set piece mereka (yang berupa sepak pojok) berujung jadi gol yang (keduanya) dicetak oleh Craig Dawson.
Dawson, bek berusia 26 tahun ini, tidak hanya mencetak sepasang gol untuk memenangkan timnya. Ia juga membuat sejumlah catatan penting, di antaranya memenangi 100% tekel dan membuat 3 buah sapuan.
Wenger Out atau Tidak, Nih?
Yang membuat situasi di Arsenal rumit bukan hanya hasil di lapangan, tetapi juga perdebatan antara fans sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebagian menginginkan Arsene Wenger untuk mundur, sebagian menginginkan Wenger untuk bertahan. Repot, bukan?
Di atas The Hawthorne, ketika pertandingan berlangsung, sempat lewat pesawat yang menyuarakan pesan agar Wenger segera cabut. Namun, di pertandingan yang sama juga, lewat sebuah pesawat yang menyuarakan pesan untuk menghormati Wenger.
Tentu saja, kedua pesan itu berasal dari dua kubu pendukung Arsenal yang berbeda.
Tony Pulis Mimpi Buruk Arsenal
Tony Pulis memang bukan manajer kelas satu. Kariernya lebih banyak dihabiskan di klub-klub papan tengah Premier League. Tapi, Pulisian Football-nya adalah salah satu yang menarik.
Pulis tidak peduli dengan penguasaan bola. Pokoknya lepas saja bola lambung langsung ke depan. Malah, terkadang, ia meminta anak-anak asuhnya untuk memenuhi kotak penalti lawan saat sepak pojok —sampai pada taraf mengganggu penjaga gawang lawan.
ADVERTISEMENT
Percaya atau tidak, Pulis juga punya catatan bagus atas Arsenal manakala menghadapi tim asal London Utara itu di kandang sendiri. Catatannya, Pulis menang 4 kali, imbang 2 kali, dan kalah 1 kali.
Arsenal Buruk, Buruk Sekali
Tidak percaya? Simak saja catatan mereka dalam enam pertandingan terakhir: Arsenal cuma menang dua kali, itu pun atas tim non-liga di ajang Piala FA.
Sisanya? Mereka kalah empat kali. Wajar ‘kan kalau pendukung mereka sendiri frustrasi?