Kisah Mourinho dan Pria Loyal Bernama Essien

29 Maret 2017 16:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mourinho pada laga Man Utd vs Bournemouth. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho pada laga Man Utd vs Bournemouth. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
"Dia adalah pria yang luar biasa. Dia loyal kepada saya, dia loyal kepada Chelsea, dia loyal kepada Real Madrid, dia loyal kepada semua orang."
ADVERTISEMENT
Kalimat penuh pujian itu diucapkan oleh Jose Mourinho. Untuk siapa? Ya, untuk salah satu pemain "kesayangannya". Pemain yang setia menjadi anak asuh Mourinho baik di Chelsea maupun Real Madrid, yang selalu siap jika dipercaya pelatih asal Portugal itu, juga pemain yang siap jika dicadangkan Mourinho.
Pemain itu tak lain adalah Michael Essien. Essien boleh dibilang adalah salah satu pemain yang amat dekat dengan Mourinho. Mereka berdua pernah bekerja sama di Chelsea dan Real Madrid. Bersama The Blues, pemain asal Ghana itu bahkan menjadi sosok kunci keberhasilan Mourinho memberi Chelsea gelar juara Premier League.
Tak hanya itu, ketika Mourinho melatih Madrid, Essien pun sempat dibawa ke Santiago Bernabeu. Pun begitu ketika pelatih berjuluk The Special One itu kembali ke Chelsea, pemain terbaik Ghana tahun 2008 itu diizinkan berlatih bersama The Blues.
ADVERTISEMENT
Kini, Mourinho dan Essien telah menempuh jalan hidup yang sangat berbeda. Keduanya sudah tak lagi bersama. Mourinho saat ini tengah berusaha merajut kesuksesan baru bersama klub rakasasa Premier League lain, Manchester United. Sementara sang pemain justru memilih terbang ke sudut tenggara Asia.
Ya, Essien memilih melanjutkan kariernya di Indonesia bersama Persib Bandung. Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan bagi seorang pemain yang pernah bermain di liga-liga terkemuka, mengingat Indonesia adalah negara yang tak terlalu mentereng dalam hal sepak bola (kecuali untuk budaya menonton, ya).
Michael Essien melakukan konferensi pers. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Michael Essien melakukan konferensi pers. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Pada hari ini, Rabu (29/3), Essien pun siap menjalani hari perdananya bersama Persib. Ia siap membuat cerita baru di "Negeri Parahyangan" ini. Tapi, nampak jelas, jika dalam memulai kisah baru ini, Essien tetap sosok yang lama seperti yang disebutkan Mourinho: sosok yang loyal kepada setiap orang.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu siap di manapun pelatih ingin memainkan saya. Saya di sini untuk memberikan yang terbaik kepada Persib,” ujarnya ketika ditanya kesiapan bermain di posisi gelandang serang, posisi yang diinginkan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, untuknya.
Sebagai pemain kelas dunia, Essien tak pilih-pilih posisi pemain. Ia mengesampingkan gengsi dan ego yang biasanya dibawa pemain kelas dunia lain. Ia justru malah menambahkan jika ia sudah tidak sabar menjalani latihan perdana yang akan dimulai sore ini di Lapangan Lodaya, Bandung.
”Saya tidak pernah grogi. Saya justru sangat bersemangat untuk menjalani latihan perdana bersama Persib," ujarnya.
Yang menarik, dalam sesi konferensi pers siang tadi di Graha Persib, seorang wartawan sempat menanyakan tanggapan Essien perihal sosok pelatih yang begitu menyayanginya, Mourinho, bersama klubnya sekarang. Namun Essien, dengan tegas menolak menjawab.
ADVERTISEMENT
"Saya di sini tidak untuk membicarakan hal tersebut (Mourinho dan United). Saya di sini hanya untuk membicarakan Persib," jelasnya.
Essien tidak sedang menghapus masa lalunya dengan Mourinho. Dalam kalimat itu, ia jelas ingin menunjukkan keloyalannya terhadap pelabuhan barunya, Persib.