Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Google Classroom: Katalisator Transformasi Pembelajaran di Era Digital
9 November 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Rosyid Nurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Transformasi digital di sektor pendidikan Indonesia semakin tidak terelakkan, seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan platform pembelajaran digital menjadi hal yang sangat relevan, terutama dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih fleksibel dan efisien. Salah satu platform yang telah membawa dampak signifikan adalah Google Classroom. Seiring dengan pandemi yang mendorong adopsi teknologi dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, Google Classroom muncul sebagai salah satu solusi utama dalam menyampaikan materi ajar, berinteraksi, dan memfasilitasi kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Dengan berbagai fitur yang mempermudah proses administrasi dan pengelolaan tugas, platform ini telah menjadi bagian integral dari strategi pembelajaran di banyak institusi pendidikan, termasuk Program Studi Administrasi Bisnis di Universitas Mulawarman.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data, sejak pandemi COVID-19, sekitar 90% institusi pendidikan di Indonesia mulai mengadopsi metode pembelajaran daring, dengan Google Classroom sebagai salah satu platform utama yang digunakan. Di Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman, lebih dari 80% dosen telah mengintegrasikan Google Classroom dalam proses pembelajaran mereka. Survei yang dilakukan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 75% mahasiswa merasa lebih terbantu dengan pembelajaran daring menggunakan platform ini, terutama dalam meningkatkan aksesibilitas materi ajar dan kemudahan berkomunikasi dengan dosen. Sebanyak 70% mahasiswa juga melaporkan peningkatan motivasi dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. Tingginya tingkat penggunaan dan efektivitas Google Classroom ini menunjukkan bagaimana platform ini telah berperan penting dalam mendorong perubahan besar dalam pengalaman belajar mahasiswa, khususnya dalam penerapan metode blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring.
ADVERTISEMENT
Tingkat keberadaan Google Classroom di lingkungan akademik tidak hanya terlihat dari jumlah pengguna yang terus meningkat, tetapi juga dari efektivitasnya dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan dinamis. Sebagai platform yang mendukung metode blended learning, Google Classroom telah membawa berbagai perubahan positif dalam cara mahasiswa mengakses materi kuliah, berinteraksi dengan pengajar, serta mengelola tugas dan evaluasi.
Penggunaan Google Classroom telah memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi pembelajaran bagi mahasiswa Administrasi Bisnis. Melalui platform ini, materi pembelajaran dapat diunggah secara digital, termasuk slide presentasi, video, dan referensi tambahan lainnya, sehingga mahasiswa dapat mengaksesnya sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa terikat waktu atau tempat. Berdasarkan data yang diperoleh dari survei internal, sekitar 80% mahasiswa angkatan 2023 melaporkan bahwa mereka mengakses materi pembelajaran di luar jam kuliah tatap muka untuk mempersiapkan pertemuan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan tingginya minat mahasiswa dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas belajar mereka. Selain itu, penggunaan Google Classroom juga mempermudah interaksi antara dosen dan mahasiswa. Fitur diskusi di kelas daring, komentar pada materi pembelajaran, serta pengumpulan tugas yang langsung dilakukan melalui platform ini mempermudah komunikasi dan mempercepat proses tanya jawab. Dari hasil survei yang sama, sekitar 75% mahasiswa mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih mudah berkomunikasi dengan dosen melalui Google Classroom dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional yang lebih mengandalkan tatap muka.
Selain itu, penggunaan Google Classroom juga mempermudah pengelolaan tugas dan penilaian. Tugas dapat diberikan, dikerjakan, dan dinilai langsung di platform ini, yang mengurangi kemungkinan keterlambatan atau kelalaian pengumpulan tugas. Berdasarkan data internal, tingkat keterlambatan pengumpulan tugas pada angkatan 2023 turun sebesar 30% sejak penggunaan Google Classroom diterapkan, yang menunjukkan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan tugas akademik. Mahasiswa juga dapat melihat penilaian tugas mereka dengan lebih transparan dan mendapatkan umpan balik secara langsung, yang membantu mereka untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam materi yang dipelajari. Sejumlah besar mahasiswa juga merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, karena Google Classroom memberikan kemudahan dalam mengakses instruksi, materi pendukung, dan pengumpulan tugas dengan cara yang lebih terstruktur.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun ada banyak keuntungan yang didapatkan, penggunaan Google Classroom dalam pembelajaran blended learning juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan akses internet yang memadai bagi sebagian mahasiswa, terutama yang berada di daerah dengan koneksi internet yang kurang stabil. Berdasarkan hasil survei, sekitar 15% mahasiswa melaporkan bahwa mereka sering mengalami kesulitan dalam mengakses materi atau mengirimkan tugas karena masalah jaringan. Selain itu, transisi dari pembelajaran konvensional ke blended learning juga memerlukan waktu adaptasi, baik bagi dosen maupun mahasiswa. Beberapa mahasiswa yang belum terbiasa dengan penggunaan teknologi untuk keperluan pembelajaran juga mengalami kesulitan awal dalam mengoperasikan platform ini. Oleh karena itu, pelatihan dan sosialisasi penggunaan Google Classroom sangat penting agar semua mahasiswa dapat mengoptimalkan penggunaan platform ini. Selain itu, meskipun banyak manfaat yang diperoleh, pengawasan terhadap penggunaan teknologi ini harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa teknologi tidak hanya digunakan sebagai alat untuk menyederhanakan tugas administrasi, tetapi juga sebagai media yang dapat meningkatkan kualitas interaksi dan pembelajaran itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Google Classroom telah menjadi salah satu pilar utama dalam transformasi pembelajaran, terutama dalam mengadopsi metode blended learning. Dengan fleksibilitas, kemudahan akses, dan transparansi yang ditawarkan oleh platform ini, mahasiswa dapat lebih mudah mengakses materi, berinteraksi dengan pengajar, serta mengelola tugas mereka. Meskipun ada tantangan terkait dengan aksesibilitas dan adopsi teknologi, keunggulan yang ditawarkan oleh Google Classroom jauh lebih besar dan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap proses pembelajaran.
Di masa depan, untuk memaksimalkan potensi Google Classroom dan metode blended learning, perguruan tinggi perlu terus berupaya untuk mengatasi tantangan yang ada melalui pelatihan, perbaikan infrastruktur, dan dukungan teknis yang memadai bagi semua pihak. Sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan diperbarui melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 3 Tahun 2020, yang menekankan fleksibilitas dan kebebasan dalam proses belajar mengajar, penggunaan platform seperti Google Classroom dapat mempercepat terwujudnya tujuan tersebut dengan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengelola pembelajaran mereka secara lebih mandiri. Dengan demikian, pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik, inklusif, dan relevan bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Penulis: Rosyid Nurrohman, S.M., M.AB
Dosen: Administrasi Bisnis
Peserta Latsar Gelombang VII Angkatan LXVI Pusdiklat Kemendikbudristek