Hati-Hati Terpeleset

Rahman Tanjung
Widyaiswara Ahli Madya BKPSDM Kabupaten Karawang, Dosen STIT Rakeyan Santang Karawang
Konten dari Pengguna
23 Maret 2023 18:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahman Tanjung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Kerumunan Orang di Jembatan KW6 melihat Kasus orang Tercebur, 15 Maret 2023 (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Kerumunan Orang di Jembatan KW6 melihat Kasus orang Tercebur, 15 Maret 2023 (Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Ini adalah kejadian seminggu yang lalu tepatnya 15 Maret 2023, sewaktu saya berangkat menuju tempat kerja. Saat melintasi jembatan irigasi KW6 Karangpawitan Karawang, saya melihat kerumunan orang yang berjajar sambil melihat ke arah irigasi. Ternyata setelah saya tanyakan ke salah seorang yang ikut berkerumun, ada seorang pria yang tercebur ke sungai irigasi akibat terpeleset saat mengendarai sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan salah seorang warga, setelah pria tersebut menyalip sebuah kendaraan dan saat hendak melintasi jembatan irigasi kecil. Korban terpeleset dan tak bisa mengendalikan kendaraannya sehingga tercebur ke aliran irigasi. Sedangkan kendaraan korban tersangkut di bahu jalan.
Mengingat kejadian tersebut, terlintas di benak ini, bahwa dalam perjalanan segala sesuatu bisa terjadi, termasuk juga kejadian buruk yang tidak kita inginkan.
Kejadian di atas tadi salah satu contohnya. Bisa saja kita sudah berhati-hati ketika berada di jalan, namun hal serupa bisa terjadi akibat peristiwa atau pihak lainnya yang menyebabkan kejadian tak sengaja yang menimpa kita.
Begitu juga dengan kehidupan kita di dunia ini. Kejadian "terpeleset" bisa saja terjadi pada setiap orang, entah itu karena faktor kelalaiannya sendiri atau faktor lainnya. Ketika kita sudah berusaha untuk berucap dan bertindak secara hati-hati, tetapi karena lupa atau khilaf bisa menyebabkan kita celaka atau berbuat dosa dan kemaksiatan.
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda, termasuk sifat khilaf dan salah. Khilaf adalah kesalahan yang dilakukan secara tidak sengaja, sedangkan dosa adalah kesalahan yang dilakukan dengan sengaja. Sebagai manusia, tidak ada yang sempurna dan kita semua pasti pernah melakukan kesalahan atau bahkan terjerumus dalam dosa.
Namun, sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk menghindari melakukan kesalahan atau dosa, baik yang disengaja maupun tidak.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 70-71:
ADVERTISEMENT
Ketika kita melakukan kesalahan atau terjerumus dalam dosa, Allah SWT memberikan kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri. Tobat adalah proses mengakui kesalahan, menyesali perbuatan tersebut, berjanji untuk tidak mengulangi lagi, dan berusaha memperbaiki diri.
Ilustrasi Muslim Berdoa meminta Ampunan (pixabay.com)
Selain bertobat, kita juga harus berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari kesalahan atau dosa yang sama di masa depan. Kita harus belajar dari kesalahan yang kita buat dan menjadikannya sebagai pelajaran agar tidak mengulanginya lagi. Dalam menghadapi kesalahan atau dosa yang kita buat, kita juga harus menghadapinya dengan sikap rendah hati dan tidak sombong. Kita harus memohon maaf kepada Allah SWT dan memohon ampun-Nya.
Kejadian tak sengaja dalam kehidupan kita mungkin saja pernah atau bisa saja kita alami. Di mana dalam Islam yang dimaksud dengan ketidaksengajaan di sini adalah tidak punya maksud untuk melakukan sesuatu, dan hal tersebut dapat dimaafkan oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya, yang artinya:
Namun demikian, ketika kita melakukan suatu kesalahan atau dosa atas ketidaksengajaan dan kita menyadarinya, tentu saja kita tetap harus mengakui hal tersebut dan bertobat serta berusaha berhati-hati untuk tidak mengulanginya lagi.
Terlebih saat ini seluruh umat Islam di penjuru dunia sudah mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan, di mana biasanya sebelum menjalankan ibadah puasa tersebut, banyak orang yang saling memohon maaf atas kesalahan atau perbuatannya, baik yang disengaja ataupun tak disengaja.
Hal ini diperkuat dengan adanya kisah ketika Malaikat Jibril menyampaikan doa yang diaminkan oleh Rasulullah sampai tiga kali, di mana doa tersebut adalah:
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mungkin tidak ada kata terlambat bagi kita untuk sekadar menyapa dan saling bermaafan dengan saudara dan sahabat di awal Ramadhan ini. Sebagai manusia yang memiliki sifat khilaf dan salah, kita harus selalu berusaha untuk menghindari melakukan kesalahan atau dosa, baik yang disengaja maupun yang tak disengaja.
Kembali ke peristiwa yang diceritakan di awal tadi. Akhirnya setelah dua hari proses pencarian korban, tim relawan berhasil menemukannya dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi. Semoga kita senantiasa berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini.
ADVERTISEMENT
Marhaban yaa Ramadhan.