Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner dengan Pemeriksaan EKG

Prima Trisna Aji
Dosen spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Konten dari Pengguna
15 Desember 2022 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Prima Trisna Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" ketika mengajarkan letak pemasangan lead EKG/Foto : youtube source
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" ketika mengajarkan letak pemasangan lead EKG/Foto : youtube source
ADVERTISEMENT
Purwokerto – Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah besar pada jantung. Aliran darah koroner merupakan pembuluh darah besar pada jantung yang mensuplai darah ke seluruh tubuh. Penyakit jantung koroner apabila tidak segera dilakukan tindakan maka akan bisa memperparah derajat penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Terjadinya kegagalan jantung menjalankan fungsinya dalam mengedarkan darah ke seluruh tubuh disebut dengan CHF atau Gagal jantung. Gagal jantung bisa terjadi apabila penyakit jantung koroner tidak segera dilakukan pengobatan. Salah satu tindakan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner antara lain : Pemeriksaan laboratorium seperti Troponin dan CKMB, Pemeriksaan EKG, Echocardiografi, Treadmill dan Kateterisasi Jantung.
Pemeriksaan EKG merupakan salah satu tindakan untuk mendeteksi gelombang jantung pada manusia. Manfaat pemeriksaan EKG antara lain : mengidentifikasi adanya kelainan irama jantung, pembesaran jantung, inflamasi jantung, efek akibat pemberian obat – obatan jantung dan identifikasi tindakan pemeriksaan jantung lebih lanjut.
Indikasi pemeriksaan EKG jantung dilakukan pada pasien yang mengeluh nyeri dada, terdapat TTV yang abnormal, pergerakan dinding dada yang tidak seimbang, ada bunyi jantung tambahan pada 3 dan 4 dan terjadi intoleransi aktifitas pada pasien.
ADVERTISEMENT
Hal yang harus diperhatikan ketika tenaga medis melakukan pemeriksaan EKG pada pasien antara lain : Ketika dilakukan tindakan perekaman EKG pasien tidak boleh berbicara, tidak boleh menyentuh benda logam seperti uang receh, hand phone, ikat pinggang dan kancing baju besi. Selain itu untuk urutan perekaman EKG harus tepat dan sistematis dikarenakan apabila ada lead yang tidak tepat maka akan membuat gelombang EKG menjadi keriting. Pemberian jely pelumas juga penting dilakukan supaya hantaran gelombang pada EKG bisa maksimal.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa Perekaman EKG merupakan salah satu cara mendeteksi jantung pasien mengalami masalah atau tidak. Selain itu pemeriksaan EKG merupakan salah satu pemeriksaan dasar pada jantung selain pemeriksaan fisik jantung, ucap Prima kepada media online. *Red
ADVERTISEMENT