Pentingnya Pemeriksaan HbA1c Bagi Pasien Diabetes Mellitus Mencegah Komplikasi

Prima Trisna Aji
Dosen spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Konten dari Pengguna
16 Januari 2022 6:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Prima Trisna Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Solo – Penyakit Diabetes Mellitus atau penyakit gula adalah salah satu penyakit yang sangat familiar menjangkit masyarakat yang identik dengan gula. Penyakit ini adalah kondisi dimana kadar gula darah didalam tubuh melebihi batas normal yaitu diatas 130 milligram desiliter. Sedangkan nilai normal gula darah manusia adalah sekitar pada angka 70 – 130 milligram/Desiliter.
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" ketika menguji mahasiswa Akhir Karya Tulis Ilmiah
Apabila nilai kadar gula darah diatas 130 milligram desiliter disebut dengan Hiperglikemia, sedangkan nilai kadar gula dibawah normal atau dibawah 79 milligram desiliter disebut dengan Hipoglikemia. Kondisi terjadinya hiperglikemia didalam tubuh identik dengan istilah Diabetes Mellitus atau penyakit gula.
ADVERTISEMENT
Selama ini pemeriksaan secara umum untuk mengetahui nilai kadar gula darah didalam tubuh adalah dengan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS). Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya ada pemeriksaan pada penyakit Diabetes Mellitus yang juga berperan penting untuk mengetahui kadar gula darah rata-rata dalam 2 – 3 bulan untuk mengetahui akurasi gula darah didalam tubuh dalam waktu yang lama? Pemeriksaan tersebut adalah pemeriksaan HbA1c.
Pemeriksaan HbA1c sangat penting bagi penderita Diabetes Mellitus dikarenakan pemeriksaan ini untuk mengetahui rata – rata kadar gula darah didalam tubuh dalam waktu 3 bulan. Pemeriksaan ini juga memiliki fungsi untuk mengetahui komplikasi lebih lanjut dari tingkat penyakit Diabetes Mellitus yang sudah dialami oleh pasien. Sedangkan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) hanya menggambarkan nilai kadar glukosa darah didalam tubuh pada waktu itu. Jadi hasil dari pemeriksaan tersebut belum menunjukkan apakah pasien tersebut menderita Diabetes Mellitus jenis apa.
ADVERTISEMENT
Selain itu pemeriksaan HbA1c berfungsi membantu pasien dan tenaga medis di Rumah Sakit untuk melihat respon tubuh pasien terhadap terapi yang sudah diberikan selama menjalani perawatan di Rumah Sakit. Salah satu terapi medis pada penyakit Diabetes Mellitus dilihat melalui respon pasien untuk mencapai dan mempertahankan kadar HbA1c dalam keadaan normal.
Menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) rekomendasi pemeriksaan HbA1c dilakukan pada pasien untuk mendiagnosis kondisi prediabetes atau diabetes mellitus ketika dilakukan pemeriksaan dengan kriteria : Usia diatas 45 tahun tanpa faktor resiko DM, Usia dibawah 45 tahun dengan berat badan berlebih (Indeks Massa Tubuh/IMT ≥ 23 kg/m²) yang disertai 1 atau lebih faktor resiko untuk terjadinya DM dan sedang menjalani terapi untuk DM.
ADVERTISEMENT
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan perbedaan antara pemeriksaan HbA1c dengan tes gula darah adalah untuk pemeriksaan HbA1c yang diperiksa adalah kadar gula yang berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Oleh karena sel darah merah hidup selama 3 bulan, maka kadar HbA1c akan stabil menunjukkan rata-rata kadar gula darah pasien dalam 3 bulan. Sehingga, pemeriksaan ini tidak dipengaruhi dengan waktu pasien. Sedangkan tes gula darah pemeriksaan ini akan langsung melihat kadar gula yang ada di dalam darah pasien. Pemeriksaan tes gula darah juga akan dipengaruhi dengan waktu makan pasien. Sehingga, akan terjadi perbedaan hasil pada pemeriksaan tes gula darah yang dilakukan ketika pasien berpuasa dan setelah pasien makan. Ucap Prima Trisna Aji kepada wartawan Media Online. *Red
ADVERTISEMENT