Warga Pasaman Barat Shalat Terawih di Masjid Darurat Buatan ITB

Rumah Amal Salman
Rumah Amal adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah berdiri sejak Tahun 2007 untuk menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infak, Sedekah melalui berbagai program.
Konten dari Pengguna
9 April 2022 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rumah Amal Salman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga pasaman melakukan shalat terawih di community shelter buatan Rumah Amal Salman dan ITB.
zoom-in-whitePerbesar
Warga pasaman melakukan shalat terawih di community shelter buatan Rumah Amal Salman dan ITB.
ADVERTISEMENT
(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, gempa yang mengguncang Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat pada Jumat, 25 Februari 2022 lalu berdampak pada kerusakan sarana dan pra sarana. Mulai dari rumah, sekolah, termasuk tempat ibadah. Memasuki bulan Ramadhan warga tentu membutuhkan tempat yang nyaman.
ADVERTISEMENT
Rumah Amal berkolaborasi dengan LPPM ITB, Teknisi Ahli Alumni ITB, dan Mahasiswa S2 ITB membangun 2 unit community shelter di Jorong Timbo Abu Ateh Nagari Kajai. Tepatnya di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Pembangunan tersebut difungsikan sebagai masjid darurat bagi warga beribadah bulan ramadhan.
Pada mulanya, Rumah Amal Salman menerjunkan 2 orang ahli dari ITB dan Alumni untuk mengarahkan dan mengawal proses pembuatan community shelter di Jorong Timbo Abu Ateh. Proses pengerjaan berlangsung cepat karena melibatkan warga dan teknisi terampil dari kalangan warga sekitar. Sehingga untuk pembangunan 2 unit shelter ukuran @ 8x15 meter hanya membutuhkan waktu selama kurang dari 4 hari.
Unit community shelter sendiri merupakan unit yang di desain untuk rumah pasca gempa. Sebelumnya community shelter pernah digunakan di Mamuju (Sulawesi Barat) dan Palu (Sulawesi Tengah). Community sheter dipilih menjadi produk pengembangan Rumah Amal Salman dan ITB sebab mudah dibuat dan cepat untuk diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Satu unit Community Shelter memerlukan dana melebihi Rp 18 juta. Mengingat bangunannya yang besar dan cukup panjang. Namun hal ini sesuai dengan kapasitas bangunan yang lebih luas, lebih nyaman, dan dapat menampung lebih banyak jamaah shalat.
Masjid darurat ini pertama kali digunakan pada tanggal 29 Maret 2022. Ada satu cerita yang cukup mengharukan, ketika satu unit telah selesai dibangun, warga langsung menggunakannya untuk shalat. Kemudian di hari setelahnya digunakan pula untuk sosialisasi dan kunjungan dari berbagai perwakilan instansi dan tokoh masyarakat. Ada sekitar 1000 orang / 400 KK warga yang bisa memanfaatkan masjid untuk beribadah shalat tarawih.
Warga sangat antusias menerima bantuan ini. Bahkan mereka juga ikut membantu bergotong royong untuk pembangunan shelter.
ADVERTISEMENT
"Saya perwakilan dari masyarakat Timbo Abu Ateh mengucapkan banyak terima kasih untuk bantuan yang telah diberikan. Semoga apa yang telah diberikan tentunyamenjadi amal jariyah," kata Irwan, salah satu warga.
Kegiatan ini merupakan bentuk tanggap darurat pasca bencana gempa bumi di Pasaman Barat. Dimana warga membutuhkan fasilitas ibadah yang layak dan nyaman. Terutama untuk kegiatan ibadah Ramadhan, mengingat fasilitas ibadah telah rata dengan tanah dan rumah warga telah rusak akibat gempa . Sehingga mereka melaksanakan Ramadhan di camp pengungsian.
"Semoga apa yang telah diberikan dapat bermanfaat dan tentunya lebih banyak lagi warga yang terbantu dengan hadirnya Rumah Amal Salman. Bantuan ini juga tentunya tidak akan terlaksana tanpa bantuan donatur Rumah Amal. Oleh karenanya semoga Allah memberikan keberkahan kepada kita semua," kata Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzakki.
ADVERTISEMENT