Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Feminisme, Laki-Laki, dan Kesalahpahaman
24 Februari 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Puput Rusmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pentingnya kesetaraan gender menunjukkan betapa pentingnya peran gerakan feminis dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan mencapai kesetaraan yang sebenarnya dalam masyarakat tanpa menimbulkan hal negatif seperti kesalahpahaman. Pentingnya kesetaraan gender terletak pada pengakuan bahwa semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki hak yang sama untuk memperoleh perlakuan yang adil dan kesempatan yang setara dalam segala aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Tujuan Gerakan Feminis
Secara umum ternyata ada dua tujuan dari gerakan feminis. Pertama adalah kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan dengan mengatasi kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan, berjuang untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi laki-laki dan perempuan, kemudian mendorong keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan.
Kedua, bertujuan memberdayakan perempuan dan menghapus diskriminasi dengan mendukung perlindungan hak-hak perempuan. Seperti kebijakan perlindungan pekerjaan yang inklusif, cuti hamil dan lainnya, melawan kekerasan dan pelecehan seksual dan juga berusaha untuk menghapuskan stereotip gender yang membatasi perempuan dan mendorong pemahaman yang lebih luas tentang peran dan kemampuan perempuan.
Kesalahpahaman Laki-laki terhadap Gerakan Feminis
Apa sih yang biasa menjadi kesalahpahaman laki-laki terhadap gerakan feminis sehingga menimbulkan kontroversi?
ADVERTISEMENT
Pertama, laki-laki menganggap bahwa gerakan feminisme itu anti-pria. Tentu saja hal ini hanya kesalahpahaman, seperti yang kita tahu bahwa tujuan gerakan feminis yang sebenarnya adalah mengadvokasi kesetaraan gender bukan mencari "permusuhan" dengan melakukan tindakan anti-pria.
Kedua, mengira gerakan feminis ingin menggantikan posisi laki-laki. Hal ini juga kesalahpahaman, sekali lagi tujuan gerakan feminis adalah mencapai kesetaraan gender bukan menyingkirkan hak atau menggantikan posisi laki-laki. Gerakan ini fokus pada terpenuhinya hak-hak perempuan.
Ketiga, mengartikan bahwa kesetaraan gender itu sebagai kehilangan keuntungan atau hak khusus laki-laki. Pada kenyataannya jika kesetaraan gender tercapai sebenarnya membawa manfaat bagi semua orang di mana laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka, jadi sudah jelas bahwa tidak ada yang akan dirugikan.
ADVERTISEMENT
Pernyataan di atas juga di dukung oleh (Smith dan John, 2020) yang mengatakan bahwa beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi pada laki-laki terhadap gerakan feminis yakni menganggap bahwa feminisme hanya untuk perempuan dan tidak memperhatikan isu-isu yang dihadapi oleh laki-laki.
Ada juga yang menganggap bahwa feminisme hanya berfokus pada isu-isu perempuan dan tidak memperhatikan isu-isu yang dihadapi oleh laki-laki. Selain itu ada juga yang menganggap bahwa feminisme hanya berfokus pada isu-isu seksual dan reproduksi, seperti aborsi dan kontrasepsi, dan tidak memperhatikan isu-isu yang dihadapi oleh laki-laki.
Menganggap bahwa feminisme hanya berfokus pada isu-isu yang terkait dengan pekerjaan dan karier dan tidak memperhatikan isu-isu yang dihadapi oleh laki-laki dalam kehidupan sehari-hari. Belum lagi yang menganggap bahwa feminisme hanya berfokus pada isu-isu yang terkait dengan perempuan yang berada di negara-negara maju, dan tidak memperhatikan isu-isu yang dihadapi oleh perempuan di negara-negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Gerakan Feminis Adalah Kesetaraan, Bukan Dominasi
Tujuan utama gerakan feminis adalah mencapai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehidupan. Gerakan feminis berusaha untuk mengatasi ketidakadilan, diskriminasi, dan ketimpangan yang masih ada di masyarakat berdasarkan jenis kelamin.
Hal ini juga disampaikan oleh (Ilaa, 2021) di mana gerakan feminisme bertujuan untuk membantu perempuan memperjuangkan hak dan kebebasan perempuan di masyarakat Indonesia yang masih dominan patriarki.
Gerakan feminis tidak hanya menguntungkan perempuan tetapi juga memberikan manfaat kepada laki-laki dan seluruh masyarakat secara keseluruhan. Apa saja manfaat tersebut?
Pertama, menghapuskan stereotip gender. Dengan mengatasi stereotip tersebut, gerakan feminis membuka ruang bagi laki-laki untuk mengungkapkan emosi, mengejar minat yang dianggap "non-tradisional" seperti seni atau berperan sebagai ayah yang aktif dan terlibat dalam pengasuhan anak. Ini membantu mewujudkan kebebasan individu dan membebaskan laki-laki dari tekanan untuk memenuhi harapan yang sempit.
ADVERTISEMENT
Kedua, memperjuangkan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini memberikan laki-laki kesempatan untuk lebih terlibat dalam peran keluarga dan memperoleh fleksibilitas yang lebih besar dalam membagi tanggung jawab domestik dengan cara itu, laki-laki dapat membangun hubungan yang lebih seimbang dan bermakna dengan pasangan dan anak-anak mereka.
Ketiga, memperjuangkan perlindungan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual. Dalam memerangi masalah ini, gerakan feminis juga berupaya melibatkan laki-laki sebagai sekutu dalam mengubah budaya yang merugikan bagi semua individu. Dengan demikian, gerakan feminis menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menghormati hak-hak semua orang, termasuk laki-laki, untuk bebas dari kekerasan dan pelecehan.
Keempat, mendorong hubungan yang setara saat keduanya memiliki kesempatan untuk berkontribusi, berpartisipasi, dan mendapatkan kepuasan dalam hubungan mereka. Dengan mempromosikan konsep kesetaraan, gerakan feminis mendorong laki-laki untuk menjadi mitra yang empati, mendukung, dan memperjuangkan hak-hak perempuan.
ADVERTISEMENT
Mengatasi Kesalahpahaman
Lalu bagaimana kita mengatasi kesalahpahaman yang sudah tersaji di masyarakat? Tentu saja diperlukan edukasi tentang prinsip-prinsip dan tujuan gerakan feminis kepada laki-laki dan juga perempuan bahwa gerakan feminis tidak anti-pria. Hal ini penting untuk meningkatkan empati dan kesadaran juga kerja sama untuk mencapai kesetaraan gender.
Di mana edukasi tersebut bisa kita lakukan? Hal ini bisa dilakukan saat lokakarya, seminar atau diskusi kelompok dengan membahas isu-isu gender dan menjelaskan pentingnya kesetaraan gender sehingga dapat membantu memperluas pemahaman dan perspektif.
Kita juga harus mendengarkan dan memahami pengalaman dan pandangan perempuan serta harus melibatkan laki-laki dalam dialog yang terbuka dan jujur. Membangun solidaritas antara laki-laki dan perempuan dalam memerangi ketidakadilan gender.
ADVERTISEMENT
Menciptakan ruang aman di mana laki-laki dan perempuan dapat berdiskusi dengan terbuka dan bebas dari rasa takut atau penghakiman dan terakhir yakni mendorong komunikasi terbuka, saling mendengarkan dan menghargai pendapat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, diharapkan bahwa laki-laki tidak ego terhadap sistem patriarki dan begitu juga perempuan tidak ego terhadap keinginannya tanpa memikirkan orang lain.
Mengajak Laki-Laki Untuk Memahami Tujuan Gerakan Feminis Dengan Lebih Baik
Tak hanya perempuan, laki-laki juga perlu untuk memahami tujuan gerakan feminis agar tidak terjadi kesalahpahaman, untuk itu perlu menekankan manfaat yang akan didapatkan oleh laki-laki dalam mencapai kesetaraan gender edukasi tentang feminisme kepada laki-laki, menghadirkan contoh konkret mengenai ketidakadilan gender, berbagi pengalaman pribadi, mengajak laki-laki untuk berpartisipasi dalam kegiatan, berkomunikasi dengan laki-laki dengan pendekatan yang empatik dan inklusif.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa perempuan dan laki-laki hakikatnya berbeda. Namun, gerakan feminis tidak bertujuan untuk menyamakan hakikat tersebut apalagi mengucilkan, menyingkirkan atau menghilangkan laki-laki. Gerakan feminis lebih fokus pada kesempatan hak yang sama dalam berbagai hal.