Konten dari Pengguna

Menu Sehat Petugas Lapas Yang Bernilai Ekonomis

Lapas Batang
Instansi Pemerintah Di Bawah Kementerian Hukum Dan HAM
10 September 2022 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Batang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.infopublik.id/kategori/nusantara/665306/menu-sehat-petugas-lapas-yang-bernilai-ekonomis#
zoom-in-whitePerbesar
https://www.infopublik.id/kategori/nusantara/665306/menu-sehat-petugas-lapas-yang-bernilai-ekonomis#
ADVERTISEMENT
Batang, InfoPublik - Rindra dan Ringga dua orang petugas Lapas Batang yang mempunyai hobi memasak, hingga menghasilkan menu-menu sehat yang ke depan bisa bernilai ekonomis.
ADVERTISEMENT
Bagi keduanya memasak merupakan tantangan tersendiri yang bisa sejenak melepaskan kepenatan mereka dalam kegiatan sehari-hari.
Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana menyampaikan, gagasan awalnya dari melihat kondisi kegiatan pembinaan yang monoton, maka Ringga meminta izin untuk sedikit merombak ruang kegiatan kerja menjadi ruang produksi kuliner.
Gayung bersambut dan akhirnya menjadi seperti saat ini, berbagai menu telah dihasilkan.
"Keragaman menu kami hasilkan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang digelar oleh pakar kuliner berkompeten, dengan mengikutsertakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berbakat di bidang kuliner,” katanya, saat ditemui, di ruang dapur Lapas Batang, Kabupaten Batang, Jumat (9/9/2022).
Meski dengan peralatan yang sederhana sudah menghasilkan beberapa menu dan kue. “Antara lain kue prol tape, makaroni skutel, bolu manis, sambal bajak, sayur asem, kering tempe, tahu-tempe bacem,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan, ke depan ada rencana untuk menjual ke konsumen hasil karya WBP.
“Menu-menunya diutamakan bagi konsumen yang sedang menjalani program diet. Contohnya menu makaroni skutel dan prol tape dengan tambahan oatmeal,” terangnya.
Kasubsi Kegiatan Kerja, Ringga menerangkan, berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki Lapas Batang di bidang kuliner.
“Saya berinisiatif untuk membuat kegiatan kuliner, karena memang hobi saya memasak,” ungkapnya.
Kebetulan di ruang pembinaan kerja ada sedikit ruang kosong yang bisa dimanfaatkan dengan diubah menjadi dapur mini.
Ia menambahkan, untuk sementara hasil produksi masih dinikmati internal sambil mencari pangsa pasar dan komposisi yang tepat untuk semua masakan. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi/toeb)