Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Ide Kelola Sampah Desa Sidorejo oleh Mahasiswa KKN TIM1 Universitas Diponegoro
11 Februari 2025 20:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Salsabila Eva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![(Foto Kegiatan Edukasi Dunia Internasional di SMP N 2 Tirto) Sumber: Dokumentasi KKN Tim 1 UNDIP Desa Sidorejo](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkte0evcah7asz5ryn54z5n2.jpg)
ADVERTISEMENT
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro di Desa Sidorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, menghadirkan Pengelolaan Persampahan Berbasis Komunitas di Desa Sidorejo oleh Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Program ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan sampah yang ada di desa tersebut dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu yang berbeda. Tim mahasiswa KKN ini memiliki anggota dengan latar belakang jurusan yang beragam, yang masing-masing memberikan ide dan inovasi untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dalam pembagian tugas yang terstruktur, Mutiara Tsari, mahasiswa Akuntansi, merancang format pencatatan sampah berbasis klasifikasi jenis sampah. Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam memilah sampah berdasarkan kategori, sehingga proses pengolahan sampah dapat lebih terorganisir dan efisien. Dengan adanya sistem pencatatan ini, diharapkan setiap warga desa dapat lebih paham mengenai jenis sampah yang harus dipisahkan dan dikelola secara mandiri di tingkat rumah tangga.
Salsabila Eva, yang berasal dari jurusan Hubungan Internasional, memberikan penyuluhan kepada warga desa mengenai keamanan lingkungan serta manfaat maggot dalam proses pengolahan sampah organik. Penyuluhan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi sederhana namun efektif dalam mengurai sampah organik, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari potensi penyakit yang bisa ditimbulkan oleh sampah.
ADVERTISEMENT
Haekal Rizaldi, mahasiswa Fisika, mempresentasikan inovasi berupa pembuatan tempat sampah otomatis. Dengan teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat dalam membuang sampah, sekaligus memastikan sampah terkelola dengan lebih baik. Tempat sampah otomatis ini diharapkan dapat mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan yang sering menjadi masalah di banyak desa.
Putri Fadhila, mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik, merancang flowchart proses operasional Tempat Pembuangan Sampah (TPS) untuk memudahkan alur pengelolaan sampah di desa. Flowchart ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pihak pengelola TPS dalam menjalankan operasional secara efisien dan terstruktur, sehingga pengelolaan sampah di desa menjadi lebih terorganisir dan dapat dipertanggungjawabkan.
Elsa Triana, yang berasal dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, membuat kajian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) terkait pengadaan TPS di desa. Kajian ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan TPS tidak hanya efektif dari segi pengelolaan sampah, tetapi juga ramah lingkungan dan tidak menimbulkan masalah baru bagi ekosistem sekitar.
ADVERTISEMENT
Hafizha, mahasiswa Gizi, turut memberikan penyuluhan mengenai bahaya pangan yang terkait dengan pengelolaan sampah, terutama sampah organik. Penyuluhan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara-cara mengelola sampah secara higienis agar tidak mencemari lingkungan dan berisiko bagi kesehatan, khususnya terkait dengan pangan yang akan dikonsumsi.
Putra Adriansyah, mahasiswa Oseanografi, mengembangkan ide pemanfaatan maggot sebagai pengurai sampah organik sekaligus sebagai pakan tambahan untuk lele. Dengan memanfaatkan maggot, sampah organik dapat terurai dengan lebih cepat, dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung usaha budidaya ikan lele yang ada di desa, sehingga meningkatkan nilai ekonomi sampah.
Rahmat Faizal, mahasiswa Teknik Perkapalan, melakukan analisis mengenai optimalisasi ukuran volume wadah maggot dengan sampah yang dapat diurai dalam satu wadah. Penelitian ini penting untuk mengoptimalkan proses penguraian sampah menggunakan maggot, sehingga dapat mempercepat proses pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Candrakanti, mahasiswa Teknik Geodesi, melakukan pemetaan radius TPS terhadap lingkungan sekitar untuk mengetahui sejauh mana dampak dari keberadaan TPS terhadap kualitas lingkungan desa. Pemetaan ini menjadi acuan untuk menentukan lokasi terbaik bagi pendirian TPS yang tidak hanya efektif dalam pengelolaan sampah tetapi juga tidak merusak lingkungan sekitar.
Hermawan Putranto, mahasiswa Teknik, merancang desain rak susun dan kandang untuk pengembangan maggot yang akan digunakan sebagai pengurai sampah organik. Desain ini bertujuan untuk menciptakan sistem pengelolaan maggot yang lebih efisien dan mudah dioperasikan oleh masyarakat desa.
Seluruh program kerja ini dilaksanakan dengan sangat terstruktur dan saling mendukung satu sama lain, yang memperlihatkan kolaborasi multidisiplin antara mahasiswa dari berbagai jurusan. Respon masyarakat Desa Sidorejo dan perangkat desa terhadap kegiatan KKN ini sangat positif. Mereka merasa terbantu dengan solusi yang diberikan oleh mahasiswa KKN, terutama karena program-program yang diajukan tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga dapat diterapkan secara berkelanjutan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Pihak perangkat desa juga menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh tim KKN Universitas Diponegoro, karena program ini menyentuh aspek-aspek penting dalam pengelolaan sampah yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas sesuai dengan keahlian masing-masing mahasiswa, program kerja ini menjadi lebih terfokus dan aplikatif. Setiap jurusan memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Desa Sidorejo, mulai dari aspek teknis hingga sosial.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah berbasis komunitas yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, dan dapat terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan. KKN TIM 1 Universitas Diponegoro telah berhasil membawa perubahan positif di Desa Sidorejo dengan pendekatan yang holistik, melibatkan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, serta mendukung keberlanjutan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT