Konten dari Pengguna

Dampak Gangguan Mental pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Safina Nanda
Seorang mahasiswi di Institut Teknologi Telkom Purwokerto
2 Desember 2021 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Safina Nanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
freepik.com/rawpixel.com
zoom-in-whitePerbesar
freepik.com/rawpixel.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesehatan Mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, kedua hal tersebut saling berhubungan erat, mental yang sehat akan membantu manusia dalam melakukan aktivitas sosial, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum peduli akan hal ini, khususnya masalah kesehatan mental yang dialami para remaja.
ADVERTISEMENT
Menurut World Health Organization atau WHO, kesehatan mental adalah kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan kemampuan untuk mengelola stress dan kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan serta di komunitasnya.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, memperoleh data bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi., serta 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja sampai usia produktif.
Menurut WHO, Gangguan mental yang sering muncul di masa remaja di antaranya adalah Gangguan Emosi seperti depresi atau kecemasan, remaja dengan gangguan emosi bisa mengalami sifat mudah marah, frustrasi atau marah secara berlebihan. Masalah Perilaku, gangguan perilaku pada masa kanak-kanak contohnya ADHD yang ditandai dengan kesulitan fokus dan gangguan perilaku yang ditandai dengan perilaku merusak atau menantang.
ADVERTISEMENT
Gangguan Makan, gangguan makan berisiko merusak kesehatan dan sering kali muncul bersamaan dengan depresi, kecemasan atau penyalahgunaan zat. Psikosis, gejala psikosis paling sering muncul pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Gejala dapat berupa halusinasi atau delusi. Yang terakhir adalah menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.
Dampaknya Pada Remaja
Masalah kesehatan mental yang dialami remaja akan berdampak pada kegiatan sosialnya, kegiatannya di sekolah, pergaulan dengan teman teman, keluarga, produktivitas, menimbulkan penyakit fisik, dan jika sudah parah, penderita gangguan mental bisa mengalami keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri.
Tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja seperti alkohol, narkoba, dan seks bebas, biasanya juga dipengaruhi oleh gangguan mental yang dialaminya. Dampak dari gangguan mental yang dialami oleh remaja sangat memprihatinkan, padahal masa remaja adalah masa di mana mereka bisa bebas berkarya, bersosialisasi, dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Tindak pencegahan gangguan mental pada remaja dapat dilakukan dengan cara tetap aktif secara fisik, memelihara pikiran yang positif, menjaga hubungan baik dengan orang lain, beristirahat dan tidur dengan cukup, serta mendekatkan diri kepada tuhan.
Jika dirasa sudah mengalami gangguan mental maka disarankan untuk pergi ke tenaga professional agar mendapat bantuan, coba bicarakan dan berkomunikasi dengan orang tua atau orang dewasa, jaga kesehatan fisik, dorong diri untuk bersosialisasi dan jangan mengurung diri.
Partisipasi dari orang terdekat seperti orang tua, saudara, guru dan teman teman juga sangat dibutuhkan untuk menjaga mental seseorang, apabila melihat atau mengetahui ada seseorang yang mengalami gangguan mental, segera dibantu, dirangkul, dan difasilitasi untuk berkonsultasi dengan tenaga professional, atau sekadar menjadi teman cerita.
ADVERTISEMENT
Menjaga kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh semua orang, karena kesehatan mental juga patut untuk diperhatikan seperti kesehatan fisik. Jangan merasa tabu jika memiliki gangguan mental, segera cari bantuan dan lakukan tips yang saya berikan di atas, ya!