Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Bagaimana Masyarakat Lokal Kehilangan Alamnya
22 Januari 2025 5:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Safril Umar Ashiddiqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki beragam adat dan ciri masyarakat dimana mereka menghuni daratan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Daratan dengan segala kekayaan alam yang selama puluhan dekade hidup berdamingan dengan Masyarakat, diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Masuknya industrialisasi awalnya diharapkan dapat memberikan pengolahan yang lebih efektif terhadap kekayaan alam demi kemakmuran rakyat khususnya penduduk setempat. Namun demikian, yang terjadi justru kerap membuahkan hasil sebaliknya dari tujuan mulia itu. Industrialisasi justru sering mengeksploitasi alam dengan mengabaikan analisis dampak lingkungan. Mengapa hal tersebut terjadi?
Masuknya Investor Luar dan Masyarakat Lokal yang Disingkirkan
Umumnya, kelompok yang faham bagaimana cara memperlakukan alam dengan baik adalah masyarakat lokal yang sudah berinteraksi selama puluhan bahkan ratusan tahun dengan timbal balik manfaat dimana alam memberikan dan manusia memelihara. Namun ketika gerbang investasi dibuka lebar tanpa adanya penerapan aturan dan pengawasan ketat, maka besar kemungkinan para pengisi bilik tersebut adalah investor yang berorientasi keuntungan. Sehingga tidak heran sejauh alam memberi, maka konservasi itu sendiri bukan menjadi pertimbangan penting. hal tersebut diperparah ketika masyarakat lokal dijegal saat ingin mempertahankan kelestarian alamnya atau bahkan lebih buruk, dikriminalisasi.
ADVERTISEMENT
Lemahnya Penegakan Hukum
Salah satu faktor utama mengapa beroperasinya industrialisasi yang berdampak terhadap alam tidak terawasi dengan baik adalah kegagalan hukum untuk menancapkan batasan-batasan. Investor yang menginginkan keuntungan tentu dengan langgengnya menjalankan praktik eksploitasi alam demi menjual sumber daya. Misalnya pertambangan, pengalihan lahan, deforestasi dan sebagainya.
Maka seharusnya pemerintah punya peran sentral untuk mencegah hal tersebut terjadi, keterlibatan masyaraat juga penting untuk mempertimbangkan cara-cara konservasi sesuai adat setempat sehingga antara laju industrialisasi dan upaya konservasi berjalan seimbang dengan harapan menanggulangi dampak negatif eksploitasi seperi bencana alam, banjir, kekeringan, perubahan iklim, kepunahan dan masih banyak lagi.