Melihat Megah dan Asrinya Kota Urumqi Xinjiang

11 Mei 2017 17:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keasrian Kota di Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Ini bukan lagi cerita mimpiku atau dongeng tentang keindahan negeri seberang. Ini ceritaku tentang Xinjiang, yang aku sebut dalam cerita sebelumnya: Provinsi indah, maju dan asri. Baca Juga: Perjalanan ke Negeri Seberang Xinjiang China
ADVERTISEMENT
Aku menginap di sebuah hotel bintang 5 nan mewah di pusat kota Urumqi, Xinjiang. Aku tidur cukup pulas karena baru saja menghabiskan waktu nyaris seharian di dalam pesawat.
Tak bisa lama-lama bersantai, setumpuk agenda sudah menantiku hingga tanggal 19 Mei. Saat di perjalanan menuju hotel, Valentina -gadis Xinjiang yang merupakan panitia itu- memberikanku sebundel dokumen yang berisi panduan agendaku selama di Xinjiang.
Namun sebelum aku melanjutkan cerita, aku ingin bertanya, apakah kamu sudah tahu Xinjiang?
Xinjiang adalah sebuah daerah otonomi di China. Letaknya di ujung barat Negeri Tirai Bambu. Ia berbatasan dengan Daerah Otonomi Tibet di sebelah selatan dan Provinsi Qinghai serta Gansu di sebelah tenggara. Xinjiang juga berbatasan langsung dengan Mongolia di sebelah timur, Rusia di utara, serta Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan, dan Kashmir di barat.
ADVERTISEMENT
Penduduk asli Xinjiang berasal dari ras-ras Turki yang beragama Islam, terutama suku Uighur (45,21%) dan suku Kazakh (6,74%).[2] Selain itu, di Xinjiang juga terdapat suku Han. Pantas saja di sepanjang jalan, selain tulisan berbahasa China dan Inggris, aku menemukan tulisan Arab.
Modern Namun Asri
Saat merasakan pagi di kota Urumqi, Provinsi Xinjiang, yang pertama kali terasa adalah udara sejuk seperti di kawasan Puncak, Bogor. Matahari bersinar, tapi udara begitu menyenangkan.
Kota di Xinjiang, China. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Valentina, kawan baruku, mengatakan Xinjiang adalah provinsi paling besar seantero China. Di sini, katanya, tak kalah modern dibanding dengan Beijing, Shanghai ataupun Guangzhou.
"Di sini sangat menyenangkan," kata Valentina saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com). Valentina adalah mahasiswa Sastra Rusia di salah satu perguruan tinggi di Xinjiang.
ADVERTISEMENT
kumparan datang ke Xinjiang melalui undangan pemerintah setempat. Dan, kumparan menjadi satu-satunya media Indonesia yang diundang ke Xinjiang bersama kawan-kawan media dari 23 negara lainnya.
Di hari pertama aku dijadwalkan mendatangi beberapa tempat: Eco Software Park, CRCHI Railway Construction Factory dan Xinjiang Art Theatre.
Sebelum menuju tempat pertama, aku merasakan satu hal yang sangat menarik dari Xinjiang, daerah ini modern tapi tetap asri. Di sepanjang perjalanan aku melihat gedung-gedung pencakar langit berdiri kokoh mendominasi. Di antara jalan-jalan besar, aku melihat pohon-pohon tak seberapa besar berdiri kokoh membuat indah pemandangan.
Ah, nikmat mana Tuhan mana lagi yang kamu dustakan? Begitu sebutku dalam hati.
Kota di Xinjiang, China. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Udara segar dapat kunikmati dengan puas. Oh iya satu lagi, tak ada polusi ataupun perang klakson di tempat ini. Mobil ada dan memang tak seramai Jakarta. Namun jalan yang dibuat lebar dan beruas-ruas tampaknya menjadi faktor tak ada kemacetan panjang di sini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada tempat di belakang perkantoran mewah yang menurutku seperti 'surga tersembunyi'. Di tempat itu ada sebuah taman kota yang luasnya berhektar-hektar. Bunga warna-warni, semilir angin pepohonan, sebuah kolam dengan bebatuan di pinggirnya membuatku semakin merasa terbawa suasana.
Keasrian Kota di Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Melihat Kemegahan Xinjiang Software Park dan CRCHI Factory
Tugas pertamaku di Xinjiang adalah mengunjungi dua tempat modern dan megah. Keduanya adalah Xinjiang Software Park dan CRCHI Factory.
Xinjiang Software Park adalah sebuah kawasan bisnis yang memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi dan zona pengembangan teknologi Urumqi.
Sampai saat ini tercatat ada lebih dari 200 perusahaan telah terdaftar di Xinjiang Software Park, termasuk Xinjiang Broadcast Network, Sugon perusahaan industri informasi, Flytex dan perusahaan keamanan informasi Aisino.
ADVERTISEMENT
Melihat Software Park Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Kawasan ini kemudian ditetapkan sebagai Inkubator Teknologi Nasional pada Februari 2016 dan disetujui oleh Kementerian Sains dan Teknologi. Hal ini berarti Xinjiang Software Park memiliki akses ke preferensial kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah.
Selain itu, perusahaan yang terdaftar di kawasan ini juga dapat mengajukan permohonan untuk keuangan dan kebijakan yang mendukung dari distrik, kota dan pemerintah tingkat daerah secara bersamaan.
Secara umum pembangunan ini bertumpu pada beberapa bidang utama: sistem komputasi, internet, dan sistem satelit navigasi BeiDou. BeiDou adalah sebuah proyek yang diluncurkan pada tahun 2000 yang menghasilkan omset lebih dari $31 miliar per tahun.
Melihat Software Park Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Salah satu perusahaan yang berkesempatan mempresentasikan produknya di hadapan media adalah FlyTex. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1999 dan bergerak di bidang software dan aplikasi. FlyTex juga telah menciptakan produk-produk yang dipakai oleh perusahaan ternama lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, mereka memamerkan beberapa produk andalan seperti robot pintar, translator otomatis dari bahasa China ke bahasa Inggris dan Rusia, kemudian ada juga sebuah alat yang bisa memindahkan file berbentuk hard copy menjadi soft copy.
Melihat Software Park Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Jurnalis yang hadir di sana berdecak kagum dengan kemajuan teknologi yang ditampilkan.
"I think that was impressive," ujar salah seorang jurnalis berteriak spontan.
Sementara itu Vice President dari FlyTex Mr Ning mengatakan, perusahaannya ini tak kalah dengan teknologi yang dikembangkan oleh Jepang atau pun Korea.
"Yes, we want our product could be the best," tuturnya.
Setelah 1 jam mengunjungi Software Park, rombongan bergegas menuju CRCHI Factory. Perjalanan dari Software Park menuju sana hanya 15 menit.
ADVERTISEMENT
Melihat CRCHI Xinjiang (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
CRCHI berdiri sejak tahun 2007. Pabrik ini merupakan bagian dari Fortune Global 500 China Railway Construction.
CRCHI bergerak khusus dalam pengeboran bawah tanah untuk jalur subway. Alat-alat dari pabrik mereka besar-besar dan begitu canggih. CRCHI kini sudah tersebar di 6 titik di seluruh China yakni Hunan, Sichuan, Gansu, Shaanxi, Inner Mongolia, dan Guandong.
Ada beberapa nilai penting yang dipegang oleh CRCHI sehingga bisa bertahan dan berkembang pesat hingga sekarang. Nilai-nilai tersebut antara lain, profesionalisme, digitalisasi, dan menjawab tantangan global.
Di CRCHI kumparan ditunjukkan beberapa tempat penting dari CRCHI. Dari mulai ruangan maket perencanaan, ruang supervisi, hingga ruang produksi.
Berkunjung ke CRCHI Railway Construction (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Liu Haihua, Wakil Manajer Umum di CRCHI, berkata, "Kami akan mengambil kesempatan untuk melakukan dengan baik di Xinjiang, dan memperluas ke pasar Asia Tengah."
ADVERTISEMENT
Ya, begitulah Xinjiang, modern namun masih tetap menyenangkan.
*Laporan wartawan kumparan.com Wisnu Prasetiyo dari Urumqi, Xinjiang, China