Jejak Kolonialisme di Asia Tenggara

Salman Alfikri
Mahasiswa pendidikan sejarah Universitas Jember 2022
Konten dari Pengguna
11 Juni 2024 8:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salman Alfikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum memperdalam terkait kolonialisme terlebih dahulu kita harus paham apasih kolonial itu? Nah di artikel ini kita akan membahas terkait kolonialisme yang terjadi di asia Tenggara
ADVERTISEMENT
Kolonial dalam istilah KBBI adalah berhubunan dengan sifat jajahan pemerintah -- mendirikan benteng dan menguasai jalur pelayaran di kepulauan itu. jadi dapat di simpulkan bahwa Kolonial adalah suatu sistem di mana suatu negara (negara penjajah) menguasai rakyat dan sumber daya negara lain (negara jajahan), tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal tersebut.
Ilustrasi penjajah di Indonesia (sumber foto - pribadi)
Kolonialisme merupakan istilah yang berasal dari kata “colonus” yang berarti dominasi. Oleh karena itu, kolonialisme dapat diartikan sebagai upaya suatu negara untuk menguasai suatu wilayah tertentu di luar negaranya. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.
ADVERTISEMENT
Adapun tujuan dari kolonialisme suatu negara ialah untuk mencapai kekuatan dominan di berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Hal ini terjadi sebab sebuah negara yang ingin melakukan kolonialisme tidak memiliki kekayaan bumi yang dibutuhkan. Selain itu, sebuah negara yang hendak melakukan kolonialisme merupakan negara superior daripada negara lain.
Nah, masuk ke pembahsan kolonialisme di Asia Tenggara, negara eropa memiliki koloni di asia Tenggara salah satunya portugis, Belanda, dan inggris.
PORTUGIS
Pada akhir abad pertengahan orang Portugis telah siap sebagai pimpinan usaha orang Eropa melaksanakan kegiatan pada rute perdagangan di Lautan Hindia. Pada saat itu di bawah pimpinan Vasco da Gama, mereka menghadirkan diri untuk pertama kali di Samudera Hindia dengan bekal pengalaman serangkaian eksplorasi panjang dan dengan suatu keinginan nasionalisme yang sangat membara untuk menghancurkan islam.
ADVERTISEMENT
Tujua portugis adalah ingin meraup kekayaan, kejayaan maupun mempunyai misi menyebar agama atau kita kenal dengan 3G yaitu Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), Gospell (penyebaran agama). Malaka adalah incaran portugis akan tetapi tidak satu pun catatan itu berasal dari masa sebelum tahun 1536, generasi setelah orang-orang
Portugis mempertontonkan suatu keunikan khusus dengan menaklukan Malaka.
Selain Malaka Portugis juga mengincar Maluku. Kedatangan kelompok kecil ini dipimpin oleh Francisco Serrao yang kapalnya terdampar di Nusa Telu, Ambon pada 1512. Hubungan Portugis dengan kerajaan yang lebih kuat di daratan Indo-China pun harus puas memainkan peranan yang sederhana daripada di Malaka dan pulau-pulau rempah. Jadi dapat disimpulkan bahwa enguasaan Portugis di Asia Tenggara cenderung berfokus di daerah Malaka dan di pulau-pulau yang menghasilkan rempah-rempah.
ADVERTISEMENT
BELANDA
Jan Huijghen van Linschoten, seorang pemuda Belanda, kembali ke Belanda setelah sembilan tahun berpetualang bersama pelaut Portugis di dunia Tinur. Dia fasih berbahasa Portugis dan menjalin hubungan erat dengan nahkoda dan navigator pelaut Portugis.
Ilustrasi Kapal Koloni Belanda (sumber foto: pribadi)
Dan dia membantunya mendapatkan informasi penting tentang peta pelayaran ke jalur Timur, serta pelabuhan penting dan daerah penghasil rempah-rempah. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1595, Jan Huijghen menulis semua informasi yang dia miliki. Di Belanda ada seorang pemuda bernama Jan Hujghen dia menulis sebuah buku yang
menuangkan informasi mengenai rute pelayaran ke dunia Timur. Para pengusaha besar Belanda kala itu, memberikan investasi jor-joran demi menggali informasi mendalam akan letak pasti kepulauan rempah-rempah itu. Reinier Pauw, seorang pengusaha kayu yang sukses di Belanda, ia mendirikan sebuah perusahaan perdagangan jarak jauh atau yang dalam bahasa belandanya disebut Compagnie de Verre.
ADVERTISEMENT
Mereka berlayar pada tahun 1595 dengan berbekalinformasi dari buku yang ditulis Jan Huijghen. Tim ekspedisi Belanda berlayar dan berlabuh di Pelabuhan bantenf tahun 1596, Awalnya terjadi perselihan konflik namun konflik itu menjalar hingga memicu pertempuran yang terjadi pada tanggal 5,6, dan 7 September 1596. Singkatnya dari Banten mereka melanjutkan ekspedisi menuju Madura. Sepulang dari madura mereka tidak mendapatkan apa apa pulang ke Belanda.
Secara narasi Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dijajah oleh sebuah Perusahaan kongsi dagang, dan bukan oleh negaranya langsung. Di era VoC Belanda mendapatkan profit yang subur makmur, hal ini lantaran mereka mendapatkan profit keuntungan yang besar. Selain itu dimasanya, VoC juga membangun koloni bagi warga Belanda. Mereka membuat sebuah negara didalam negara, mereka membuat mata uang mereka sendiri, hal itu berjalan cukup lama jika dikalkulasikan sejak penaklukan Batavia pada awal abad ke – 16 hingga pertengahan abad ke – 18 ketika VoC bangkrut pada tahun 1799 akibat terlilit hutang dan korupsi yang menjalar dari atas hingga bawah. Setelah VoC bangkrut semua aset milik VoC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Selain di Indonesia Belanda juga memiliki koloni di Srilanka, Afrika Selatan, dan Iran.
ADVERTISEMENT
INGGRIS
Ekspedisi ke Asia Timur sempat tertunda karena penemuan Amerika. Anthony Jenkinson, setelah melakukan penyelidikan menyeluruh di Perusahaan Muscovy, Pada tahun 1600-an, John Newbery dan Ralph Fitch sampai pada kesimpulan bahwa saudagar London menyadari bahwa satu-satunya jalan yang efektif adalah mengelilingi Tanjung Harapan.
Francis Drake dan Thomas Cavendish merintis kedatangan Inggris ke Indonesia. Pada tahun 1579, Francis Drake berlayar ke Indonesia, mengikuti rute yang ditemukan Magellan. Armadanya dapat mengirimkan rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris melalui Samudera Hindia. Pada tahun 1586, Thomas Cavendish melakukan perjalanan beriktunya melalui jalur yang sama.
Ratu Elizabeth I menjadi lebih baik dalam pelayaran internasional karena pengalamannya sebagai pelaut. Ini dilakukan untuk mendorong ekspor wol, mengganggu perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Setelah itu, Ratu Elizabeth I memberi East Indian Company (EIC) hak istimewa untuk menjalankan perdagangan dengan Asia. EIC kemudian mengirimkan armadanya ke Indonesia. James Lancestor memimpin armada EIC yang berhasil melewati jalan Portugis (melalui Afrika). Namun, karena diserang oleh bajak laut Melayu dan Portugis di selat Malaka, mereka tidak dapat mencapai Indonesia. Pada awal abad ke-17, Inggris memiliki jajahan di India dan terus berusaha meningkatkan pengaruhnya di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
ADVERTISEMENT
Salman Alfikri, Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember