Konten dari Pengguna

QRIS Cross-border: Indonesia sebagai Aktor Penting Integrasi Finansial ASEAN

Salsabila Yusri Afiya
Mahasiswa S-1 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada
17 Juni 2022 22:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Yusri Afiya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembayaran dengan kode QR. Sumber: Unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembayaran dengan kode QR. Sumber: Unsplash.com.
ADVERTISEMENT
Integrasi finansial telah lama menjadi mimpi bagi ASEAN. Meskipun mengalami hambatan berupa tingginya disparitas ekonomi antarnegara, tampaknya proses menuju integrasi finansial kawasan ini tetap menuju arah yang positif. Dewasa ini, Indonesia merencanakan pengembangan sistem pembayaran kode QR yang berstandar nasional Indonesia, yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menuju regional ASEAN.
ADVERTISEMENT
QRIS yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2019 lalu berkembang dengan pesat dalam lingkup nasional dan telah digunakan oleh lebih dari 80.000 gerai di seluruh Indonesia. Bagaimana tidak, QRIS diluncurkan pada momentum yang sangat tepat yaitu saat pandemi Covid-19 di mana digitalisasi untuk meminimalisasi interaksi fisik sangat diperlukan. Terlebih lagi, layanan QRIS memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi dengan e-wallet apapun melalui satu kode QR saja.
Melihat keberhasilan QRIS secara nasional, Bank Indonesia (BI) selaku pihak pengembangnya berekspektasi untuk dapat memperluas layanan ini dengan menggandeng negara-negara di ASEAN. Dengan perluasan tersebut, QRIS dimasa depan dilihat sebagai tonggak integrasi finansial ASEAN yang diinisiasi oleh Indonesia.
Ekspektasi tersebut bukan angan-angan belaka. Sejak pertengahan 2021 lalu, BI meluncurkan inisiatif baru bernama QRIS Cross-border, yang memungkinkan transaksi pembayaran lintas negara dan menargetkan kawasan regional ASEAN sebagai mitra pertamanya. Disampaikan langsung oleh Doni P. Joewono, selaku Deputi Gubernur BI dalam side event Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) Presidensi G20 Februari lalu, bahwa inisiatif ini mencerminkan progres penting dalam integrasi finansial di kawasan ASEAN (Haryono, 2022).
ADVERTISEMENT
Skema integrasi finansial ini dilakukan secara bilateral melalui kolaborasi antara Bank Indonesia dengan bank sentral di negara mitra. Saat ini, QRIS Cross-border baru melakukan uji coba dengan dua negara, yaitu Thailand dan Malaysia melalui Bank of Thailand (BOT) dan Bank Negara Malaysia (BNM). Melalui layanan ini, nantinya konsumen dari Thailand dan Malaysia dapat melakukan pembayaran di Indonesia dengan QRIS. Begitu pula sebaliknya, konsumen dari Indonesia dapat melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS di Thailand maupun Malaysia.
Kerja sama QRIS Cross-border juga melibatkan standardisasi pembayaran kode QR di masing-masing negara, Thailand dengan Thai QR code payment dan Malaysia dengan aplikasi DuitNow yang standarnya mirip dengan QRIS (BOT, 2021; BNM, 2022). Dengan dilibatkannya standardisasi lokal negara mitra, konektivitas finansial antara kedua negara berjalan secara resiprokal, inklusif, dan setara.
ADVERTISEMENT
Layanan ini diklaim dapat meningkatkan efisiensi transaksi dengan menekankan biaya transaksi karena menggunakan mekanisme kuotasi langsung nilai tukar mata uang lokal di bawah kerangka Local Currency Settlement (LCS) (BOT, 2021). Penggunaan LCS ini akan mengurangi ketergantungan ASEAN pada nilai tukar dolar AS dan meningkatkan konektivitas finansial antara kedua negara. Apabila QRIS Cross-border nantinya berhasil bekerja sama dengan seluruh negara anggota ASEAN, maka terdapat peluang bagi ASEAN untuk mempunyai integrasi mata uang—meskipun secara digital—layaknya Uni Eropa.
Signifikansi QRIS Cross-border terhadap wacana integrasi finansial ASEAN
Inisiatif QRIS untuk menghubungkan transaksi pembayaran dalam lingkup regional sebenarnya bukan sebuah ide baru dalam diskursus integrasi finansial ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah mempunyai wacana, bahkan kerangka untuk mengintegrasikan ekonomi-finansial kawasan. Ini terlihat pada diinisiasinya ASEAN Banking Integration Framework (ABIF), yaitu kerangka yang bertujuan mengintegrasikan ekonomi-finansial melalui perbankan di ASEAN. Kerangka tersebut memfasilitasi kerja sama bilateral-multilateral yang memungkinkan perbankan suatu negara untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, di mana Indonesia bersama dengan Malaysia memimpin dan telah mengimplementasikan kerangka ini (OJK, n.d.).
ADVERTISEMENT
Meskipun kerangka integrasi tersebut telah terbentuk, ASEAN masih lebih bergantung dengan pasar keuangan global daripada negara anggota sendiri (Rillo, 2018). Arus transaksi perdagangan intra-ASEAN tidak terjadi secara langsung antarnegara yang terlibat, tetapi harus ‘transit’ dahulu melewati pasar keuangan di luar ASEAN dan kemudian baru dapat diterima oleh negara ASEAN (SWIFT, 2017). Hal ini dikarenakan diversifikasi risiko yang terbatas dan kurang memadainya likuiditas di kawasan sehingga modal harus dilewatkan ke pusat keuangan di luar ASEAN dahulu untuk dapat berputar (Rillo, 2018). Terlebih lagi, transaksi tersebut dilakukan menggunakan mata uang asing yang nilainya lebih tinggi daripada kebanyakan nilai mata uang negara ASEAN.
Dengan adanya QRIS Cross-border, proses pembayaran antarnegara anggota tidak lagi melalui perantara luar ASEAN tetapi langsung terjadi antara dua negara, bahkan menggunakan mata uang lokal dengan digunakannya skema LCS.
ADVERTISEMENT
MEA sebelumnya juga telah mempunyai cetak biru untuk mencapai integrasi finansial kawasan, bahkan secara spesifik menyoroti sistem pembayaran retail antarnegara (AEC Blueprint 2025 dalam Rillo, 2018). QRIS Cross-border berperan dalam mewujudkan cetak biru yang menyoroti salah satu dari tiga cakupan yaitu peningkatan integrasi sistem pembayaran menuju pembayaran retail lintas negara yang modern (SWIFT, 2017).
Selain itu, layanan yang diinisiasi Indonesia ini juga sesuai dengan target keterhubungan regional untuk mewujudkan sistem pembayaran yang aman dan efisien. Meskipun Indonesia secara umum belum memiliki kebijakan dan teknologi informatika yang memadai untuk menjamin keamanan transaksi lintas negara, QRIS Cross-border menggunakan standar internasional EMVCo yang memungkinkan pembayaran lintas operasi antarnegara menjadi aman (BI, 2020; Walfajri, 2022A). Standar EMVCo telah banyak digunakan secara internasional dan bahkan oleh negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia. Penggunaan EMVCo ini juga disepakati oleh negara mitra sebagai standar operasional yang aman (Walfajri, 2022a).
ADVERTISEMENT
Simpulan
Melalui pembahasan di atas, QRIS Cross-border menjadi lonjakan penting bagi Indonesia untuk menjadi aktor penting dalam digitalisasi integrasi finansial ASEAN. Banyak nilai-nilai yang digunakan dalam perluasan QRIS Cross-border sesuai dengan kebutuhan integrasi finansial ASEAN.
Selain membidik perwujudan Cetak biru MEA 2025, Indonesia melalui QRIS Cross-border juga mengupayakan realisasi visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 untuk menyalurkan kepentingan nasional dalam ekonomi-keuangan digital antarnegara (BI, 2020). Layanan ini nantinya akan menjadi alat pembayaran penting bagi turis yang berwisata di kawasan ASEAN, baik inbound maupun outbound karena tidak diperlukannya penukaran mata uang. Kemudahan ini akan membawa turis ASEAN untuk tertarik berwisata ke negara-negara di kawasan dan membantu pemulihan pariwisata ASEAN pascapandemi (Walfajri, 2022b).
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, perluasan QRIS Cross-border akan menjadi alat diplomasi penting bagi Indonesia di kawasan karena berperan penting dalam mewujudkan mimpi ASEAN untuk terintegrasi secara keuangan dan sekaligus menyalurkan kepentingan nasionalnya.
REFERENSI
Haryono, E. (2022, Februari 15). Transaksi QR Antar Negara Dukung Integrasi Keuangan ASEAN. Retrieved Juni 14, 2022, from Bank Indonesia: https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_245022.aspx
Indonesia, B. (2020). Bahan Sosialisasi QRIS. Retrieved Juni 13, 2022, from Bank Indonesia: https://www.bi.go.id/id/edukasi/Documents/Bahan-Sosialisasi-QRIS.pdf
Malaysia, B. N. (2022, January 27). Launch of the Cross-Border QR Payment Linkage between Malaysia and Indonesia. Retrieved Juni 14, 2022, from Bank Negara Malaysia: https://www.bnm.gov.my/-/duitnow-qris-link-my-id
OJK. (n.d.). Pointers Untuk Press Conference ABIF. Retrieved Juni 14, 2022, from OJK: https://www.ojk.go.id/Files/box/abif-pointers.pdf
Rillo, A. D. (2018). ASEAN financial integration: opportunities, risks, and challenges. Public Policy Review, 14(5), 901-924.
ADVERTISEMENT
SWIFT. (2017). Achieving Financial Integration in the ASEAN Region. SWIFT.
Thailand, B. o. (2021, August 17). Indonesia and Thailand Launch Cross-border QR Payment Linkage. Retrieved from Bank of Thailand: https://www.bot.or.th/English/AboutBOT/Activities/Pages/JointPress_17082021.aspx
Walfajri, M. (2022a, April 19). Hati-hati, Kejahatan Siber Hantui Transaksi QRIS Lintas Negara. Retrieved Juni 14, 2022, from Kontan: https://newssetup.kontan.co.id/news/hati-hati-kejahatan-siber-hantui-transaksi-qris-lintas-negara
Walfajri, M. (2022b, April 18). QRIS Lintas Negara Siap Jadi Alat Pembayaran Global Masa Depan. Retrieved Juni 14, 2022, from Kontan: https://keuangan.kontan.co.id/news/qris-lintas-negara-siap-jadi-alat-pembayaran-global-masa-depan