Konten dari Pengguna

Kekuatan Sahabat

Salsabila Jihan
Seorang Mahasiswi Ilmu Komunikasi di Universitas Nasional
13 Mei 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Jihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. (Sumber: pexels.com/Tobi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Sumber: pexels.com/Tobi
ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti pernah melalui masa-masa saat mereka tidak bisa hidup hanya dengan mengandalkan pikiran mereka yang kadang tidak rasional. Di saat seperti itu kita pastinya membutuhkan orang lain untuk bertukar pikiran.
ADVERTISEMENT
Dia adalah seorang sahabat. Orang yang dekat dengan kita selain orang tua. Seorang sahabat biasanya berada satu tingkat di atas teman. Bisa dikatakan sahabat itu merupakan teman terbaik dan terdekat kita. Beberapa orang ada yang malu untuk sekadar bercerita atau berkeluh kesah dengan orang tua, maka sahabat lah yang menjadi pilihan terbaik.
Menyoal sahabat, aku juga memilikinya. Seorang yang sangat membantuku dikala aku berada di persimpangan jalan yang sulit untuk kulalui sendiri.
Banyak hal yang telah kita lewati bersama. Aku teringat banyak hal tentang kebersamaan kita, apalagi tentang kehebatanmu membantuku untuk terus bangkit dari keterpurukan. Tanpamu mungkin hari-hari itu aku lewati dengan sangat berat hati, seakan yang kulewati itu jalan yang penuh penyesalan.
ADVERTISEMENT
Pernah suatu hari di tahun 2016, aku merasakan hari-hari yang kujalani terasa berat. Ada beban baru yang harus aku ringankan. Rasanya saat itu, aku belum pantas dan siap untuk membawa beban itu. Semua orang juga tidak menganggap kalau aku itu bisa membawanya.
Bahkan aku kadang tidak dianggap ada dalam kapal yang kutumpangi. Aku sendiri juga sering merasa bahwa di tempat itu, keberadaanku hanya sebatas pemain figuran yang memiliki jabatan.
Aku memberanikan diri untuk bercerita kepadamu tentang hari-hari yang kujalani itu. Kamu selalu memberi dukungan dan semangat baru agar aku lebih kuat menghadapi jalan yang telah kuambil. Kamu bahkan tidak peduli berapa banyak orang yang tidak menganggapku ada dan tetap memilih untuk menemaniku.
ADVERTISEMENT
Walaupun sudah ribuan atau jutaan, aku selalu mengingat kebaikan-kebaikan yang telah kamu berikan kepadaku. Kenangan kebersamaan, canda tawa kita, dan segala tentang kita.
Yakinlah, setiap jalan yang pernah kita tempuh, aku selalu merasa bahagia. Bahkan ketika kekonyolanmu datang dan kekesalanmu muncul, aku selalu merasa kehadiranmu itu sangat berarti. Tenang, aku juga akan selalu mengingat nasihat-nasihat yang kamu berikan.
Aku, manusia yang sangat rapuh. Manusia dengan segala kekurangan. Manusia yang selalu butuh manusia lain untuk saling berbagi beban, memberikan bahu untuk bersandar, dan saling menguatkan.
(Salsabila Jihan - PNJ)