Mengenal Nilai Feminisme Pada Drama Musikal “Kepak Sayap Kecil” Oleh Radjawalisc

Salwa Rulla Darmawan Putri
Mahasiswa Universitas Pamulang jurusan sastra indonesia
Konten dari Pengguna
16 Maret 2023 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salwa Rulla Darmawan Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pict by radjawaliscc || kepak sayap kecil
zoom-in-whitePerbesar
pict by radjawaliscc || kepak sayap kecil
ADVERTISEMENT
Seni pertunjukan menjadi salah satu seni yang masih terus disukai oleh banyak masyarakat hingga detik ini. Dari segi penampilan, akting, kolerasi warna, cahaya lampu bergerak, kostum, penjiwaan, narasi dan masih banyak lagi yang membuat masyakat berdecak kagum dengan penampilan dari sebuah seni pertunjukan. Seni pertunjukan sendiri merupakan sebuah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan berkaitan erat dengan waktu, ruang, seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Oleh karena itu penjiwaan yang dilakukan pemeran sangat penting dilakukan dalam seni pertunjukan ini.
ADVERTISEMENT
Seni musik, seni tari dan seni theater atau drama termasuk ke dalam seni pertunjukan. Namun kali ini penulis akan membahas lebih lanjut pada seni theater atau drama. Seni theater sendiri terbagi lagi ke dalam beberapa bagian, tetapi drama musikal menjadi fokus utama kali ini. Drama musikal sendiri merupakan seni pertunjukan yang lebih mengedepankan dalam penggabungan seni tari, musik serta juga seni peran.
Sudah sepantasnya setiap seni pertunjukan memiliki tema untuk memfokuskan ke permasalahan utama pertunjukan tersebut. Kali ini penulis akan membahas drama musikal yang bertemakan ‘feminisme’, yang ditampilkan oleh radjawaliscc (Radjawali Semarang Culture Center) yang berjudulkan “Kepak Sayap Kecil”.
Drama musikal ini dipertunjukan untuk memperingati Hari Kartini. Drama musikal ini menceritakan tentang sosok perempuan yang terinspirasi dari kupu-kupu yang mengalami proses metamorfosa. Sama halnya seperti perempuan pada umumnya, mereka berproses menjadi sosok yang kuat dan mampu menginspirasi banyak orang. Bahkan, peran-peran kecil yang dilakukan perempuan mampu mengubah dunia. Bagaikan kepak sayap kecil kupu-kupu yang memberi dampak besar hingga penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Drama musikal “kepak sayap kecil” merupakan kisah yang mengedepankan tentang hak perempuan. Berasal dari kelompok theater yang dinamakan radjawaliscc. Kelompok yang sudah banyak menampilkan kisah indah yang memiliki banyak kandungan pelajaran di dalamnya. Drama musikal ini sendiri bisa ditonton secara offline maupun online. Untuk yang online bisa ditonton lewat youtube dengan nama channel “Radjawaliscc”. Cerita yang di luncurkan untuk memperingati hari Kartini ini sangat mengusung hak perempuan.
pict by. radjawaliscc || kepaksayapkecil
Dalam drama musikal kepak sayap kecil, nilai-nilai feminisme sangat terlihat di beberapa adegan, terutama dalam:
Sosok tokoh “aku” yang sejak kecil memiliki mimpi besar. Namun, sayang sekali kerasnya dunia membuat gerak tokoh “aku” terkadang tersendat. Terutama penguasa laki-laki yang selalu berkuasa di berbagai bidang dan menganggap sosok perempuan sangat tidak tepat berada di perkejaan manapun.
ADVERTISEMENT
Nilai feminisme semakin terlihat jelas dengan lagu “kepak sayap kecil” yang diciptakan khusus untuk pertunjukan yang satu ini. Lirik lagu yang menggambarkan sosok perempuan yang terinspirasi dari kupu-kupu yang mengalami proses metamorfosa. Sama halnya seperti perempuan pada umumnya, mereka berproses menjadi sosok yang kuat dan mampu menginspirasi banyak orang. Bahkan, peran-peran kecil yang dilakukan perempuan mampu mengubah dunia. Bagaikan kepak sayap kecil kupu-kupu yang memberi dampak besar hingga penjuru dunia.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari drama musikal “kepak sayap kecil”. Namun nilai feminisme yang bisa diambil seluruh penonton yaitu bahwa sosok perempuan juga memiliki hak penuh atas jalan hidupnya. Tidak ada halangan sama sekali karena permasalahan gender. Perempuan juga memiliki andil dalam pekerjaan apapun. Fakta bahwa seluruh masyarakat tidak boleh membedakan antara laki-laki dan perempuan cukup membuat masyarakat akan jauh lebih tertata untuk kehidupan ke depannya.
ADVERTISEMENT