Konten dari Pengguna

Pajak dan Pendidikan: Mengapa Anak Harus Belajar Pajak Sejak Dini?

Samuel Jusuf Apolos Tandibuna
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN, Prodi D4 Manajemen Keuangan Negara.
13 Februari 2025 11:05 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Samuel Jusuf Apolos Tandibuna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koin. Sumber Ilustrasi: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Koin. Sumber Ilustrasi: Freepik
ADVERTISEMENT
Pajak merupakan sumber utama pendapatan negara yang berperan dalam membiayai berbagai fasilitas publik, seperti sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur. Namun, masih banyak masyarakat yang menganggap pajak sebagai sesuatu yang membingungkan atau bahkan memberatkan. Hal ini sangat berdampak pada tingkat kepatuhan wajib pajak. Banyak negara berkembang berjuang dengan kepatuhan pajak yang rendah, terutama karena sistem self assessment. Salah satu penyebab utama rendahnya kesadaran pajak adalah kurangnya edukasi pajak sejak dini.
ADVERTISEMENT
Memperkenalkan konsep pajak kepada anak-anak sejak usia sekolah dapat membantu mereka memahami kewajiban serta membangun rasa tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendidikan pajak di sekolah dapat meningkatkan pemahaman dan kepatuhan pajak saat mereka dewasa.
Mengapa Anak Perlu Diajarkan Pajak Sejak Dini?
Seorang anak mungkin belum memiliki penghasilan atau kewajiban untuk membayar pajak, tetapi sejak mereka masih kecil mereka sudah menikmati fasilitas publik yang sumber pembiayaannya berasal dari pajak. Penting bagi anak-anak untuk memiliki pemahaman bahwa sekolah, jalan raya, dan layanan kesehatan yang mereka gunakan berasal dari pajak. Hal ini karena mereka akan tumbuh dengan kesadaran bahwa pajak adalah bagian dari tanggung jawab bersama.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diperkenalkan dengan konsep paj
ADVERTISEMENT
ak lebih awal cenderung memiliki kesadaran pajak yang lebih tinggi saat dewasa. Misalnya, sebuah studi menemukan bahwa 91,8% siswa yang mengikuti program edukasi pajak di sekolah melaporkan pemahaman yang lebih baik tentang tanggung jawab mereka sebagai wajib pajak (Karlinah et al., 2024)
Kapan Waktu yang Tepat untuk Belajar Pajak?
Jika kita bertanya pada usia berapa atau kapan waktu yang tepat untuk belajar pajak, usia 11-14 tahun merupakan waktu ideal untuk mengenalkan konsep pajak yang lebih kompleks (Manolakou, 2024). Pada usia ini, anak -- anak mulai mengembangkan pemahaman keuangan yang lebih kompleks dan mendekati cara berpikir orang dewasa. Mereka sudah mengenali konsep dasar dari ekonomi, seperti pendapatan dan pengeluaran, sehingga tidak terlalu sulit jika ingin memperkenalkan pajak pada tahap ini. Jika sejak kecil mereka sudah terbiasa dengan konsep pajak, mereka akan lebih siap mengelola keuangan dan memahami peran pajak dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dampak Literasi Pajak terhadap Kepatuhan di Masa Depan
Literasi pajak bukan hanya memahami cara membayar bajak, tetapi juga memahami seberapa pentingnya pajak bagi masyarakat. Semakin baik individu tersebut memahami mengenai hal ini, semakin besar juga kemungkinan mereka untuk patuh dalam memenuhi kewajibannya.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa literasi pajak dapat meningkatkan kepatuhan:
1.Pemahaman yang Lebih Baik tentang Kewajiban Pajak
Ketika seseorang memahami jenis-jenis pajak, aturan pembayaran, dan manfaatnya. Mereka akan lebih memahami dan sadar mengenai pentingnya membayar pajak tepat waktu. Kesadaran ini dapat mengurangi risiko ketidakpatuhan akibat ketidaktahuan.
2.Mengurangi Kesalahan dalam Pelaporan Pajak
Terdapat banyak orang yang tidak patuh karena tidak memahami cara mengisi dan melaporkan pajak dengan benar. Dengan memahami dan memiliki pengetahuan mengenai prosedur perpajakan. Individu dapat untuk menghindari kesalahan dalam pengisian formulir pajak, memahami batas waktu pembayaran dan pelaporan, dan mengetahui bagaimana cara mengajukan banding atau meminta keringanan jika mengalami kendala.
ADVERTISEMENT
3.Meningkatkan Kepercayaan terhadap Sistem Pajak dan Persepsi Keadilan
Penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan yang lebih tinggi dan persepsi keadilan dalam sistem pajak berkorelasi dengan peningkatan kepatuhan (Anaman et al., 2024). Tingkat kepercayaan yang ditunjukkan oleh individu dalam kerangka perpajakan yang berlaku merupakan penentu penting dalam promosi kepatuhan pajak. Fenomena ini terjadi karena fakta bahwa, ketika masyarakat menganggap sistem perpajakan saat ini dikelola secara efektif, transparan, dan adil, ada kecenderungan yang lebih besar bagi masyarakat untuk memenuhi tanggung jawab perpajakannya.
Literasi pajak sejak dini dapat secara signifikan meningkatkan kepatuhan pajak dengan membekali individu tersebut dengan pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan tentang kewajiban, manfaat, dan proses pajak. Pendidikan dasar ini penting karena memberikan individu tersebut pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses dan manfaat perpajakan. Sehingga, dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran mengenai pentingnya pajak, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan tingkat kepatuhan.
ADVERTISEMENT
Implikasi bagi Kebijakan Pendidikan dan Perpajakan
Melihat seberapa pentingnya pendidikan mengenai perpajakan sejak dini menunjukkan bahwa mengintegrasikan literasi pajak ke dalam kurikulum pendidikan adalah pendekatan strategis untuk meningkatkan kepatuhan pajak di masa depan. Paparan awal mengenai pendidikan pajak dapat menumbuhkan kesadaran serta pemahaman mengenai tanggung jawab pajak. Integrasi ini dapat dicapai dengan perubahan kurikulum yang lebih terstruktur dan inisiatif pendidikan yang ditargetkan.
Terdapat beberapa langkah atau strategi yang dapat dilakukan seperti:
*Menyediakan modul pendidikan pajak sejak sekolah menengah yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman siswa.
*Meningkatkan program edukasi pajak di masyarakat melalui seminar, kampanye, atau media sosial.
*Melibatkan otoritas pajak dan profesional keuangan dalam memberikan wawasan yang lebih praktis kepada generasi muda.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan generasi mendatang dapat lebih memahami tanggung jawab dan kewajiban perpajakan mereka yang pada akhirnya meningkatkan kepatuhan pajak dan mendukung pembangunan negara.
Kesimpulan
Mengenalkan pajak sejak dini bukan hanya soal memahami angka atau undang-undang, tetapi juga soal membangun kesadaran akan peran pajak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendidikan yang tepat, anak-anak dapat memahami bahwa pajak bukanlah beban, tetapi kontribusi nyata untuk membangun negara yang lebih baik.
Dengan meningkatkan literasi pajak melalui pendidikan formal dan kebijakan publik, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sadar pajak, patuh, dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa.
Referensi
Albert, A., & Fadjarenie, R. A. (2022). Early tax education: Could it change the future compliance behavior? International Journal of Evaluation and Research in Education, 11(4), 1912–1922. Early tax education: Could it change the future compliance behavior?
ADVERTISEMENT
Anaman, P. D., Ahmed, I. A., & Amanamah, R. (2024). Financial Literacy , Perceived Justice in the Tax System and Tax Compliance : A Sub-Saharan African Perspective. 4(1), 217–232.
Karlinah, Lady, Diphayana, W., & Wiguna, N. K. C. (2024). Upgrade your knowledge in tax: Tax awareness from an early age in education. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 9(2), 433–444. https://doi.org/10.26905/abdimas.v9i2.12664
Manolakou, G. (2024). Financial and Tax Literacy : A Child ’ s Early Exposure to Financial Concepts during the Educational Process. 30(10), 15–27.