3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Seni Berbicara: Kunci Komunikasi yang Efektif

Sandi Ferdiansyah
Mahasiswa Universitas Pamulang Ilmu Komunikasi ingin melatih keterampilan menulis, agar terbiasa buat berpikir rasionalis, dan logis
1 Maret 2025 12:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sandi Ferdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Seni Berbicara Kunci Komunikasi yang Efektif (Sumber Freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Seni Berbicara Kunci Komunikasi yang Efektif (Sumber Freepik.com)
ADVERTISEMENT
Seni Berbicara adalah salah satu keterampilan dasar manusia yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyampaikan gagasan. Namun, tidak semua orang mampu berbicara dengan baik dan efektif. Berbicara bukan hanya sekadar mengeluarkan kata-kata, tetapi juga seni dalam menyampaikan pesan dengan jelas, menarik, dan meyakinkan. Seni berbicara mencakup intonasi, ekspresi, pemilihan kata, serta bagaimana seseorang membangun hubungan dengan lawan bicaranya.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhadapan dengan berbagai situasi yang menuntut kemampuan berbicara yang baik, baik dalam lingkungan keluarga, pertemanan, pekerjaan, maupun di ruang publik. Orang yang memiliki keterampilan berbicara yang baik cenderung lebih mudah beradaptasi dan membangun koneksi sosial. Mereka mampu mengungkapkan pikiran dengan lugas tanpa menyinggung perasaan orang lain, serta dapat menyesuaikan gaya bicara dengan audiens yang berbeda.
Salah satu aspek penting dalam seni berbicara adalah kemampuan mendengarkan. Berbicara yang baik bukan hanya soal menyampaikan gagasan, tetapi juga memahami perspektif lawan bicara. Mendengarkan dengan penuh perhatian menunjukkan rasa hormat dan membuat komunikasi lebih efektif. Ketika seseorang merasa didengar, ia akan lebih terbuka dalam berkomunikasi, sehingga tercipta percakapan yang produktif dan bermakna.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemilihan kata yang tepat menjadi kunci dalam berbicara. Kata-kata memiliki kekuatan untuk membangun atau menghancurkan suasana hati seseorang. Oleh karena itu, berbicara dengan penuh kesadaran dan kehati-hatian sangatlah penting. Kata yang sopan, jelas, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman akan membuat komunikasi lebih harmonis dan menyenangkan.
Intonasi dan ekspresi juga memainkan peran besar dalam seni berbicara. Seseorang yang berbicara dengan nada datar dan tanpa ekspresi akan terdengar membosankan, sementara nada yang terlalu tinggi atau terlalu emosional bisa menimbulkan kesan agresif. Oleh karena itu, penting untuk mengatur nada suara, kecepatan berbicara, serta gestur tubuh agar komunikasi lebih hidup dan menarik perhatian lawan bicara.
Kepercayaan diri juga menjadi faktor penting dalam seni berbicara. Orang yang percaya diri cenderung lebih mudah menyampaikan gagasannya dengan jelas dan meyakinkan. Namun, kepercayaan diri ini harus diimbangi dengan sikap rendah hati dan tidak terkesan sombong. Seseorang yang terlalu percaya diri tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain bisa terkesan arogan dan sulit diterima.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia profesional, kemampuan berbicara yang baik sangat menentukan kesuksesan seseorang. Presentasi yang menarik, negosiasi yang efektif, serta kemampuan berbicara di depan umum dapat membuka banyak peluang karier. Oleh karena itu, melatih keterampilan berbicara sejak dini menjadi investasi berharga bagi masa depan.
Karena rumus dari seni berbicara yaitu: Q + P + R = C
Q: adalah berasal dari kata question yang berarti bertanya dengan apa yang kita ingin tanyakan. Contoh nya seperti “Siapa nama mu?”
P: adalah berasal dari kata praise yang berarti pujian dengan yang ingin kita sampaikan untuk lawan bicara. Contoh nya seperti “Cantik sekali pakaian mu!” atau “Kamu sangat terlihat cantik!” itu untuk lawan jenis ataupun sebaliknya, tetapi harus tahu lihat kondisi yang sesuai.
ADVERTISEMENT
R: adalah berasal dari kata respons yang berarti tanggapan ekspresi wajah kita kepada lawan bicara. Contoh nya seperti kita ikut terbawa senang, sedih, kecewa, tertawa, kesal, dan marah.
Dan yang terakhir huruf C adalah berasal dari kata communication yang berarti komunikasi yang akan berjalan lancar ketika kita telah memenuhi dari kata tanya, pujian, dan tanggapan. Maka itulah yang disebabkan berjalannya komunikasi langsung kepada lawan bicara. Jadi kita bisa saling memahami satu sama lain, dan bisa bertukar pikiran ataupun pendapat dari kita sendiri.
Berbicara yang baik bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dipelajari dan dikembangkan. Dengan berlatih, mengamati pembicara yang baik, serta terus meningkatkan kemampuan mendengarkan dan memahami emosi lawan bicara, seseorang dapat menjadi pembicara yang lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Jadi berbicara adalah seni yang memerlukan keseimbangan antara kejelasan, ketulusan, dan kesopanan. Kemampuan berbicara yang baik bukan hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Oleh karena itu, marilah kita terus belajar dan mengasah keterampilan berpengaruh.