Memaknai Hari Ibu dari Bu Menkeu

Sandry Windiharto
Analis Kebijakan di Kementerian Keuangan
Konten dari Pengguna
18 Desember 2020 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sandry Windiharto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers mengenai stimulus kedua penanganan dampak COVID-19, 13 Maret 2020. Dokumen: Publikasi Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu (fiskal.kemenkeu.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers mengenai stimulus kedua penanganan dampak COVID-19, 13 Maret 2020. Dokumen: Publikasi Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu (fiskal.kemenkeu.go.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak seperti biasanya, hari itu Menteri Keuangan tampil kasual dengan kaus biru lengan pendek berkerah. Bersama sang suami, Bu Sri Mulyani dengan piawai memainkan gitar, sembari menyanyikan sebuah lagu dari Diana Ross yang berjudul If We Hold on Together.
ADVERTISEMENT
Meski secara virtual, penampilan itu menjadi sebuah momen yang spesial di sela-sela kesibukannya sebagai Menteri Keuangan. Terlebih lagi, saat ini Menteri Keuangan menjadi salah satu ujung tombak dalam upaya pemerintah yang tengah gencar-gencarnya mengatasi dampak krisis ekonomi karena pandemi COVID-19.
Ya. Takdir ternyata membuat Sri Mulyani kembali harus menakhodai keuangan negara ini menembus krisis untuk kedua kali. Setelah berhasil melalui krisis keuangan global tahun 2008 – 2009, kali ini beliau harus menghadapi kegentingan ekonomi karena serangan COVID-19 yang melanda Indonesia.
Terpilih menjadi Menteri Keuangan pada dua rezim yang berbeda tentu bukan perkara sembarangan. Setelah sempat menjalani karier sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia di Amerika Serikat, pertengahan tahun 2016 Sri Mulyani kembali mengabdi ke republik ini.
ADVERTISEMENT
Keputusannya meninggalkan segala fasilitas yang memadai, penghasilan yang tinggi, kemapanan hidup di negara adidaya dengan jabatan yang bergengsi telah mengajarkan kepada kita bagaimana mewujudkan rasa cinta tanah air dan bangsa dengan cara yang nyata. Nasionalisme yang sesungguhnya.
***
Saya bukanlah orang yang sehari-hari berinteraksi dengan Bu Sri Mulyani. Hanya pada beberapa kesempatan saja saya beruntung menyaksikan dari dekat bagaimana ketegasan dan kecakapan beliau dalam memutuskan sebuah kebijakan.
Namun, ribuan apresiasi, ratusan komentar, dan berbagai ulasan di lini masa sudah cukup menunjukkan bagaimana publik begitu mencintai seorang Sri Mulyani Indrawati.
Adalah hal yang tak terbantahkan jika Bu Ani, begitu beliau biasa dipanggil, adalah figur Menteri Keuangan yang tegas dan profesional. Beberapa kali menyandang penghargaan sebagai Menteri Keuangan terbaik dunia dan Asia, serta mandat sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia sudah membuktikan sebesar apa kapasitas kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
Ketegasannya juga terwujud dalam upaya yang sungguh-sungguh untuk menjaga dan menanamkan integritas pada jajarannya. Pernah dalam suatu kesempatan Bu Ani menyeru,
Ketegasan yang berhasil membuat institusinya menjadi perintis reformasi birokrasi di republik ini.
Namun, ketegasan itu nyatanya tak memudarkan fitrah beliau sebagai seorang perempuan, seorang istri, dan seorang ibu. Masih lekat di ingatan saya bagaimana sepuluh tahun yang lalu Bu Ani tak kuasa menahan tangis ketika menyampaikan salam perpisahan kepada para bawahannya sebelum mengemban tugas di Bank Dunia.
Air mata yang jatuh sesaat setelah ia menyatakan bahwa suami dan anak-anaknyalah yang menjadi aset tak terkira. Yang menjadi pusat kekuatan dalam menjalani kehidupan dan peran sebagai Menteri Keuangan.
ADVERTISEMENT
Tangis pilu dan kehilangan juga tampak jelas dari wajah Bu Ani saat dua tahun lalu puluhan punggawa di Kementerian Keuangan menjadi korban dalam suatu kecelakaan pesawat. Gugur dalam perjalanan menuju daerah penugasan.
Sentuhan jiwa keibuan Sri Mulyani lalu membayang pada raut rupa keluarga para korban. Serupa wajah para anak yang dikuatkan oleh sang ibu karena baru saja kehilangan harta paling berharga yang dimilikinya.
Tangis haru, pilu, dan kehilangan yang serta merta muncul di sela-sela perannya sebagai pimpinan tertinggi institusi, mampu melukiskan sebuah kesederhanaan nurani. Kesederhanaan yang secara nyata juga hadir dalam keseharian dalam keluarga.
Mungkin banyak yang tak percaya jika tak melihat sendiri bagaimana totalitasnya Bu Ani saat menirukan gaya dinosaurus saat bermain dengan cucu-cucunya. Di sela-sela kesibukannya, beliau juga menyempatkan rekreasi bersama suami dan cucu-cucu berkeliling kawasan Monas naik delman.
ADVERTISEMENT
Salah satu foto beliau yang berada di dapur saat memasak Turkey yang dipadukan dengan ayam kalasan dan sambal goreng ati pun tak luput dari apresiasi warganet yang memberi lebih dari 120 ribu likes dan 1600 comments.
***
Bagaimana Bu Ani bisa menjalani seluruh perannya dengan mengagumkan tak lepas dari buah didikan sang Ibunda. Dalam sebuah wawancara Bu Ani pernah menguraikan bagaimana peran unik ibunya dalam mendidik anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Teladan dari Ibunda ternyata berperan besar membentuk perjalanan hidup seorang Sri Mulyani. Sosok yang berhasil menjalankan berbagai peran yang luar biasa, yang sangat layak menjadi inspirasi bagi para perempuan Indonesia.
***
Selamat Hari Ibu untuk Bu Sri Mulyani Indrawati. Semoga Ibu selalu dikaruniai kekuatan dan kesabaran untuk menjalani peran dan amanah besar sebagai pengelola keuangan negara, sebagai seorang istri bagi sang suami, dan tentu sebagai seorang ibu bagi anak dan cucu.
Tetaplah menjadi sosok panutan bagi semua anak bangsa Indonesia. Hingga kami bisa senantiasa memegang erat-erat pesan yang selalu engkau selipkan dalam setiap nasihat, pesan yang sangat mulia, yaitu,
Selamat Hari Ibu untuk para Ibu di seluruh penjuru negeri ini. Apa pun peran dan posisimu, hari ini anda memiliki hak yang sama. Hak untuk mendapatkan setinggi-tingginya penghargaan. Penghormatan sebagai perwira dalam setiap rumah tangga. Karena dayamu sangat berarti bagi setiap keluarga di negeri ini. Untuk tegar menembus prahara pandemi.
ADVERTISEMENT
---
Sandry Windiharto, ASN di Kementerian Keuangan.