#ShameOnYouMalaysia Buntut Insiden Putih Merah

Saputra Tri Kurniawan
Twitter: @SaputraTriK
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2017 9:24 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Saputra Tri Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesta Pembukaan Sea Games Ke-29 Kuala Lumpur yang di gelar di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur (19/8/2019). Sumber Foto: Fadza Ishak / Yahoo News Singapore.
ADVERTISEMENT
Ketegangan antara Indonesia dan Malaysia kembali tersulut. Sebabnya tidak lain karena pencantuman Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia pada halaman Past Game Host Countries yang terbalik. Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Imam Nahrawi menuliskan dan menyesalkan pada akun twitternya atas terjadinya keteledoran Negara Malaysia sebagai Tuan Rumah Gelaran Sea Games Ke-29 tersebut.
Tak berselang lama Minister of Youth & Sports Malaysia atau lebih mudahnya sebut saja pejabat setingkat dengan Imam Nahrawi melontarkan permintaan maafnya kepada Bapak Pemuda dan Olahraga Indonesia itu melalui akun twitternya.
Tak berselang lama dari cuitan kedua Menteri Pemuda dan Olahraga dari kedua negara ini, Malaysia melalui Ketua Panitia Pelaksanaan Sea Games melakukan permohonan maaf secara tertulis.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat menyesalkan kesalahan dan mempercayai ikatan kuat antara kedua negara akan semakin menguat dalam semangat Sea Games,” bunyi pernyataan pihak Panitia Sea Games Kuala Lumpur.
Rencananya Ketua Panitia Pelaksanaan Sea Games Malaysia dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Brigjen Khairy Jamaluddin akan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia untuk meminta maaf atas nama Komite, dikutip dari Sindonews.
“Kami dengan tulus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan yang tidak disengaja dalam menerbitkan bendera yang salah untuk Indonesia” (20/8/2017).
Sebenarnya Indonesia dan Malaysia memiliki track record yang cukup panjang mengenai perseteruan di berbagai bidang kehidupan. Tapal batas antara Indonesia dan Malaysia, insiden saling klaim kebudayaan satu sama lain, tenaga kerja Indonesia di Malaysia, hingga isu-isu konflik seksi lainnya.
ADVERTISEMENT
Tak kurang dari 36.000 #ShameOnYouMalaysia digunakan oleh pengguna twitter di Indonesia.
Belum selesai dan terobatinya luka lama di antara kedua belah pihak menjadikan sedikit saja isu kecil dapat menyentil konflik atau bahkan pertikaian multidimensional. Apalagi yang menjadi pemicunya adalah Simbol Negara. Ditambah lagi rakyat Indonesia belum benar-benar lepas dari suasana kebatinan atas peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-72.
Tentu perilaku reaktif ini tak lepas dari kandungan filosofis dan historis dari Bendera Merah Putih itu sendiri.
Sumber: Google image
Secara filosofis Bendera Indonesia terdiri atas warna Merah dan Putih. Merah berarti keberanian, putih berarti suci. Merah melambangkan raga manusia sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.
Kombinasi keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia seutuhnya.
ADVERTISEMENT
Bendera Indonesia, “Sang Saka Merah Putih” pertama kali dikibarkan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada momentum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dijahit oleh mendiang Ibu Fatmawati.
Kemudian Pemerintahan Sukarno pada tangggal 31 Agustus 1945 mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia.
Persitiwa Perobekan Bendera Belanda (Sumber Foto: Google image)
Insiden perobekan Bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) pada tanggal 10 November 1945 di Hotel Yamato merupakan klimaks gerakan pengibaran Bendera Indonesia. Yang akhirnya berujung pada pecahnya pertempuran yang kurang lebih selama tiga minggu, dan tercatat setidaknya 6.000-16.000 pejuang Indonesia gugur dalam pertempuran dan 200.000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya.
Atas dasar peristiwa ini, tanggal 10 November dijadikan Hari Pahlawan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Itulah Mengapa Bendera Negara kami Merah Putih bukan Putih Merah!