Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Transformasi Akuntan di Era 4.0: Pentingnya Keterampilan Digital bagi Mahasiswa
19 November 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sarah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Revolusi Industri 4.0 banyak membawa perubahan dan inovasi yang signifikan terhadap dunia profesi, termasuk profesi akuntan. Di satu sisi, teknologi membuat pekerjaan lebih efisien dan nyaman, tetapi di sisi lain profesi yang sebelumnya dianggap stabil kini menghadapi tantangan besar. Akuntan menjadi salah satu profesi yang ikut merasakan kekhawatiran dan terancam ter-disrupsi dengan peningkatan penggunaan teknologi yang masif.
ADVERTISEMENT
Business Insider menyebutkan bahwa profesi akuntan dan auditor menepati posisi kedua dengan persentase sebesar 94% yang berkemungkinan akan diambil alih oleh robot/komputer. Hal ini dikarenakan kecanggihan teknologi atau ICT mampu mempercepat proses penyelesaian pekerjaan akuntan yang sebelumnya membutuhkan waktu yang lama dan bersifat manual atau sebatas pemanfaatan komputer menjadi lebih instan, praktis, dan akurat dengan berkembangnya teknologi seperti AI, Cloud Computing dan Big Data yang digunakan dalam proses akuntansi. Ini bukan hanya perkiraan; di banyak perusahaan besar, teknologi sudah mulai mengambil alih beberapa peran yang biasanya dikerjakan akuntan.
Meskipun demikian, saya percaya tidak semua tugas akuntansi bisa diotomatisasi. Pekerjaan seperti konsultan atau penasihat keuangan yang membutuhkan pemikiran kritis dan strategi tidak akan hilang begitu saja. Namun, tugas rutin yang tidak memerlukan analisis mendalam akan semakin mudah digantikan oleh komputer atau robot. Dari gambaran tersebut maka para akuntan modern harus mampu berinovasi menggunakan teknologi digital dan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini agar tetap berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan impian para calon akuntan yang saat ini sudah menerapkan teknologi dalam sistem pekerjaannya seperti perusahaan Deloitte yang menggunakan Guided Risk Assessment Personal Assistant (GRAPA) yang merupakan sebuah aplikasi yang bekerja untuk membantu auditor dalam membandingkan risiko dengan cepat dan akurat. Aplikasi ini merupakan salah satu dari banyak solusi berbasis AI yang telah digunakan di dunia akuntansi. Fakta ini menunjukkan bahwa teknologi kini menjadi bagian penting dalam profesi akuntan, sehingga para calon akuntan harus siap untuk menghadapinya.
Di tengah perubahan cepat ini, saya yakin mahasiswa akuntansi masa kini harus bergerak lebih cepat agar tetap relevan di dunia kerja. Dunia kerja tidak hanya membutuhkan kemampuan teknis akuntansi, tetapi juga keterampilan digital sebagai pembeda antara mereka yang sukses dan yang tertinggal.
ADVERTISEMENT
Berikut keterampilan digital yang wajib dimiliki oleh mahasiswa akuntansi yang berkeinginan bekerja dalam profesi akuntan :
ADVERTISEMENT
Akhir kata, saya ingin mengajak mahasiswa akuntansi untuk mulai membuka diri terhadap keterampilan digital yang akan menentukan masa depan mereka. Kesiapan ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Akuntan masa depan yang sukses adalah mereka yang tidak hanya memahami prinsip-prinsip akuntansi, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi dengan baik. Mari kita jadikan Revolusi Industri 4.0 sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang, bukan ancaman yang melemahkan profesi ini.
Sarah Aulia, mahasiswi program studi Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.