Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Komunitas Lokal dalam Mempromosikan Pariwisata melalui Komunikasi Kearifan Lokal
10 September 2024 10:19 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sarmiati mia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komunitas Lokal dalam Mempromosikan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
ADVERTISEMENT
Komunitas lokal merupakan kelompok masyarakat yang tinggal di suatu daerah baik desa, kota, yang pada hakikatnya memiliki ikatan satu sama lain dalam hal sosial, budaya, ekonomi, dan ikatan lainnya yang membentuk mereka menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam kaitannya dengan konteks pariwisata, komunitas lokal memiliki fungsi sebagai pengelola, pelaku, dan juga penjaga kearifan dan keaslian destinasi wisata. Seperti menyediakan jasa akomodasi, pemanduan, aktivitas wisata berupa kesenian, kerajinan, kuliner, hingga tradisi adat setempat. Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan tingkat perekonomian masyarakat sekaligus memastikan keberlanjutan budaya dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam meningkatkan ekonomi terutama daerah-daerah yang ada di Indonesia. Terlebih lagi dengan Keberagaman budaya, alam, dan juga sejarah yang dimiliki Indonesia, pariwisata berbasis kearifan lokal menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam faktanya, sering kali masyarakat masih belum melek dan sadar bahwa dalam menjaga dan mengembangkan sektor wisata tidak hanya tugas dari pemerintah ataupun pelaku bisnis, namun masyarakat selaku komunitas lokal juga memiliki andil yang besar untuk mengembangkan destinasi wisata yang ada di daerah mereka masing-masing.
Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang efektif dan komunikasi yang berfokus pada kearifan lokal, antara masyarakat, pemerintah, dan juga pebisnis besar, agar muncul penggerak dalam mempromosikan dan menjaga pariwisata berkelanjutan. Dalam kaitannya, masyarakat lokal memiliki keunggulan yang lebih besar dalam pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal. Hal ini karena masyarakat lokal memiliki pemahaman mendalam terkait tradisi, budaya, dan SDA yang ada di sekitar mereka. Sehingga dalam perannya, masyarakat lokal memiliki peran penting dalam menyajikan pengalaman yang alami dan otentik yang selaras dengan keadaan daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut pakar pariwisata, Dr. I Gede Pitana "Pengalaman wisata yang berbasis komunitas dapat memberikan makna yang lebih dalam terkait interaksi budaya antara wisatawan dan masyarakat lokal yang sering kali diabaikan bagi pariwisata massal." Peran komunitas lokal sangat besar dalam menyediakan pelayanan, tetapi juga sebagai penjaga identitas budaya dan kelestarian lingkungan. Dengan adanya peran besar yang dimiliki oleh komunitas lokal, sangat membantu dalam memperkaya pengalaman wisata dan tentunya memastikan keberlanjutan jangak panjang dari pariwisata lokal tersebut.
Dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, adanya kolaborasi masyarakat lokal dengan berbagai pihak seperti pemerintah dan berbagai pengusaha memilki pengaruh yang sangat besar. Kolaborasi yang dilakukan berupa pelatihan SDM lokal, pembangunan infrastruktur, serta promosi pariwisata melalui pemanfaatan platform digital.
ADVERTISEMENT
Contohnya program Desa Wisata di Indonesia hasil dari kolaborasi antara pemerintah dan komunitas lokal. Saat ini, sudah banyak desa-desa yang menerapkan program Desa Wisata guna memperkenalkan keberagaman budaya, kreatifitas baik kerajinan tangan, kuliner dan masih banyak lagi. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi masyarakat lokal, tapi juga memperkuat identitas budaya dan juga memperkenalkan kreatifitas yang dimiliki.
Dr. Siti Nurazizah selaku ahli pengembangan masyarakat, menjelaskan bahwa dengan adanya kolaborasi yang efektif antara komunitas lokal dan pihak eksternal sangat membantu dalam menciptakan siklus yang saling menguntungkan. Dalam perannya Pemerintah dan juga investor memberikan dukungan dalam sumber daya, sementara komunitas lokal menyediakan pengetahuan, dan sumber daya yang otentik.
Dalam pemahamannya, komunikasi yang berfokus pada kearifan lokal sangat membantu dalam mempromosikan destinasi wisata secara natural. Sehingga dibutuhkan bantuan teknologi dan media sosial dalam menyebarkan kearifan lokal kepada audiens yang lebih luas. Hal ini semakin diperkuat dengan adanya kerja sama antara komunitas lokal influencer dan juga travel blogger, untuk mengangkat cerita dan pengalaman yang unik dari kearifan lokal yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Kearifan lokal yang dikemas dengan format digital yang menarik menggunakan konsep video pendek atau fotografi berkualitas tinggi, dapat memperkuat daya tarik destinasi wisata, membedakan dengan destinasi daerah lain, bahkan bisa menjangkau wisatawan baik secara domestik maupun nasional. Meskipun demikian, mempromosikan pariwisata berbasis kearifan lokal menggunakan media digital, harus memperhatikan dan menjaga keseimbangan antara memperkenalkan budaya dengan melindungi warisan budaya.
Selain itu, tantangan lain yang akan dihadapi adalah ketika pertumbuhan jumlah wisatawan yang tidak terkontrol, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kelestarian budaya lokal. Sehingga dibutuhkan penerapan prinsip - prinsip pariwisata berkelanjutan, seperti pembatasan jumlah pengunjung, atau menerapkan sistem tiket masuk guna pemeliharaan lingkungan.
Dengan adanya keterlibatan komunitas lokal dalam proses pengelolaan pariwisata, tidak hanya terciptanya pengalaman yang autentik, menjaga kelestarian budaya dan lingkungan, serta membantu pengembangan perekonomian komunitas lokal tersebut.
ADVERTISEMENT