Kwarcab Surabaya Wujudkan Pramuka Produktif Melalui Galang Karya 2024

Surabaya - Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pramuka di era digital saat ini serta sebagai ajang untuk melatih praktik kewirausahaan penggalang pramuka, Kwartir Cabang Kota Surabaya menyelenggarakan Galang Karya yang diikuti oleh ratusan peserta penggalang pramuka se-Surabaya. Kegiatan berlangsung di Lapangan Sumur Welut SWK Surabaya pada 12-13 Oktober 2024.

Pameran karya peserta dan produk unggulan. Minggu(13/10/2024)

Kegiatan dibuka oleh Ahmad Syahroni Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Juga turut hadir Waka Bidang Binamuda Kwarcab Surabaya Kak Satrio Budiyanto, Ketua Harian Kwarcab Surabaya Hj. Siti Mariyam dan seluruh pengurus Kwatir Cabang Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Hj. Siti Mariyam menyampaikan mengenai Dedication of Life.

"Tanpa Decication of Life, tanpa jiwa pengabdian tak akan bermanfaat. Dedication of Life merupakan wasiat dari Bung Karno kepada kita semua untuk mengabdi kepada bangsa dan negara", terangnya.

Menurutnya falsafah Dedication of Life bisa diterapkan dalam kepramukaan dimana pramuka yang berlambang tunas. Diharap makna lambang tunas ini mampu merealisasikan jiwa pramuka yang mampu mengabdi dimanapun dan kapanpun.

Dengan tema Pramuka Inovatif wujudkan Pramuka Produktif, diharapkan pramuka penggalang mampu berperan menjadi pelopor dalam menciptakan teknologi terbarukan dengan memanfaatkan barang di sekitar.

Dalam unjuk pameran produk mereka mampu mengkreasikan bahan di sekitar untuk membuat teknologi tepat guna seperti rekayasa tempat wudhu yang pembuangannya digunakan mengairi kolam lele. Menurut Deny Puspa sebagai andalan Binamuda, dengan adanya kegiatan ini penggalang pramuka mampu berinovasi dalam membuat suatu teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Produk yang bukan hanya sebagai kebermanfaatan bagi orang lain namun juga memiliki nilai jual yang mampu menjadikan pramuka penggalang sadar mengenai pentingnya memiliki jiwa enterpreneur.

Selain itu kegiatan ini juga bentuk menjaga nilai-nilai budaya kepada anak bangsa, dengan maksud peserta diberi kebebasan untuk menampilkan keberagaman budaya Indonesia. Hal ini bertujuan supaya anak bangsa tidak melupakan budaya aslinya.

Perlu disadari di tengah modernisasi saat ini, budaya ketimuran sudah mulai dilupakan. Pengaruh media dan gaya hidup menjadikan anak muda lupa akan sejarah dan jati diri bangsanya sendiri. Dengan adanya kegiatan ini diharap anak bangsa mampu berperan dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.