Perkembangan Percetakan Buku yang Tak Mau Kalah di Era Serba Online

Satrio Mur Bayu
Seorang Penulis
Konten dari Pengguna
15 Desember 2020 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Satrio Mur Bayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buku cetak. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buku cetak. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Di era serba online sekarang ini perkembangan media daring (online) semakin meningkat. Namun sangat disayangkan, dengan kecanggihan yang demikian semakin meningkat juga penyebaran hoaks. Tidak terkecuali industri percetakan, pada mulanya sebelum mesin cetak ditemukan orang menulis buku dengan cara manual dan jika ingin memproduksinya dalam jumlah yang banyak maka dari satu produk tersebut maka mereka akan cetak buku manual sesuai kebutuhan. Akan tetapi seiring berkembangnya kebudayaan, manusia mencoba mencari cara-cara baru untuk dapat membuat pekerjaan mereka lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Setelah berbagai penemuan, industri percetakan berkembang pesat. Banyak buku yang kemudian diproduksi dalam jumlah yang mungkin sebelum mesin cetak ditemukan tidak terpikirkan. Namun seperti bumi yang terus berputar, perkembangan ini tidak berhenti disitu. Penemuan komputer generasi pertama telah membuat lompatan yang lebih besar. Begitupun industri percetakan jika dahulu Anda hanya dapat menemukan buku berbentuk cetak, hari ini Anda dapat menukanya dalam bentuk digital.
Walaupun begitu dalam beberapa kasus, sebagian orang pada hari ini masih memilih buku cetak dari pada buku digital sebagai bacaan utamanya. Hal ini didasari oleh alasan bahwa ada kenikmatan tersendiri yang tidak didapatkan ketika membaca buku digital. Seperti sensasi khas ketika membalik halaman demi halaman, bau khas dari buku, atau pengalaman tertentu yang hanya bisa didapatkan ketika membaca buku cetak.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini tentu saja cukup melegakan bagi dunia percetakan. Akan tetapi hal lain yang dapat berimbas ke dunia percetakan adalah bahwa hari ini orang-orang dapat menerbitkan bukunya sendiri melalui berbagai platform digital yang ada.