Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mari Kenali Stres Lebih Dalam
19 April 2022 13:05 WIB
Tulisan dari Satrio Langgeng Bagas Prakoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kamu pasti sering mendengar kata stres di kalangan pelajar hingga pekerja, mulai dari yang muda hingga yang tua. Tetapi, tahukah kamu arti stres yang sebenarnya? Menurut WHO (2003) stres adalah reaksi/respon tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental / beban kehidupan) (Priyoto, 2014).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa stres merupakan bagian dari gangguan mental yang dialami seseorang akibat tekanan yang berlebih. Tekanan tersebut muncul akibat kegagalan suatu individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini dapat berasal baik dari dalam diri, ataupun luar.
Selain itu, stres juga terbagi ke dalam beberapa jenis atau tingkatan. Menurut Priyoto (2014) menurut gejalanya stres dibagi menjadi tiga yaitu:
a) Stres Ringan
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur, seperti kurang tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan dan lain – lain. Stres ringan biasanya berlangsung singkat, selama beberapa menit atau jam saja.
Ciri – ciri stres ringan yaitu adrenalin meningkat namun cadangan energi menurun, kemampuan menyelesaikan permasalahan meningkat, sering merasa letih tanpa sebab, kadang – kadang terdapat gangguan sistem seperti pencernaan, otak, dan perasaan tidak tenang. Stres ringan berguna karena dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih kuat menghadapi tekanan.
ADVERTISEMENT
b) Stres Sedang
Durasi yang dirasakan saat stres sedang berlangsung lebih lama daripada stres ringan. Ciri – ciri stres sedang yaitu sakit perut, otot-otot terasa tegang, perasaan tidak tenang hingga muncul kegundahan, badan terasa ringan, hingga gangguan tidur.
c) Stres Berat
Stres berat adalah situasi stres yang dialami seseorang dan dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Ciri – ciri stres berat yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, sifat pesimis dan pikiran negatif, penurunan konsentrasi, perasaan takut tanpa sebab, keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana, hingga gangguan kesehatan.
Stres yang berlebih juga dapat berdampak buruk bagi tubuhmu apabila tidak kunjung terselesaikan. Diantaranya dampak fisiologis yang akan mengganggu fungsi organ tubuh, sistem reproduksi hingga gangguan lain seperti perasaan bosan. Kemudian dampak psikologis yang mengganggu stabilitas emosi yang memicu terjadinya burnout atau stres yang berkepanjangan dan dapat mempengaruhi kompetensi diri, dan dampak pada perilaku seperti rasa malas, mudah marah, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Stres dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, internal dan eksternal. Faktor internal penyebab stres berasal dari dalam diri kita sendiri, contohnya seperti kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosi. Faktor eksternal yang berasal dari aspek – aspek di luar diri seperti lingkungan tempat tinggal, interaksi sosial, kesulitan dalam melakukan sesuatu, hingga beban tanggungan hidup juga dapat memberikan tekanan sehingga menyebabkan stres, lho.
Dari penjelasan di atas tadi, kita sudah mengetahui apa itu stres, jenis – jenisnya, hingga faktor penyebabnya. Ternyata, tidak semua stres bersifat negatif, namun ada juga yang bersifat positif. Meskipun bersifat positif, stres berlangsung lama itu tetap tidak baik bagi kesehatan mental maupun jasmani.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana cara mengatasi rasa stres yang tak kunjung reda? Simak caranya berikut ini. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stres dapat diatasi dengan tetap menjaga kesehatan, melakukan kegiatan yang disukai, tetap berpikiran positif, melakukan rekreasi, bercerita tentang masalah yang dialami, dan meningkatkan ibadah sesuai dengan keyakinan masing – masing.
Referensi
Fahrizal, A. A. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES KERJA PERAWAT ANESTESI DI RUANG OPERASI. 8-11.
Sukadiyanto. (2010). Stress dan cara menguranginya. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 56-60.
Morgan, N. (2014). Panduan Mengatasi Stres Bagi Remaja. Pustaka Alfabet.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). "Bagaimana Cara Mengatasi Stress?" Diakses tanggal 23 Maret 2022, melalui http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/bagaimana-cara-mengatasi-stres