Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sastra sebagai Sarana Menggambarkan Keadaan Masyarakat
28 Oktober 2024 8:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Yuniar Savitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sastra adalah sebuah bentuk ungkapan diri, baik secara tertulis maupun lisan yang dikemas dengan baik. Menurut Semi, sastra adalah sebuah seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medium, serta manusia dan kehidupannya sebagai objek. Di Indonesia, sastra telah ada dan berkembang sejak sebelum abad ke-20 dengan karya berbentuk syair, pantun, gurindam, dan hikayat. Fungsi sastra sendiri adalah sebagai sarana estetis, hiburan, pendidikan, moralitas, dan religius.
ADVERTISEMENT
Kehadiran sastra tidak terlepas dari kehidupan manusia sebab, sastra merupakan salah satu hal penting yang “bekerja” di dalamnya. Sastra dapat berupa khayalan, refleksi kenyataan atau data asli yang dibalut dengan keindahan. Melalui sastra, manusia dapat mengungkapkan perasaannya. Selain itu manusia juga dapat menyampaikan aspirasi serta segala opini terhadap Masyarakat dan pemerintah, sehingga dapat mempengaruhi manusia lainnya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hubungan antara sastra dengan manusia begitu dekat. Sehingga sastra dapat dijadikan sebagai sarana untuk menggambarkan keadaan manusia atau bahkan masyarakat. Sebagai contoh yaitu novel Sang Pemimpi yang menceritakan tentang kehidupan tiga remaja SMA yang tinggal di Belitung, bernama Ikal, Arai, dan Jimbron. Mereka bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar untuk membayar biaya sekolah. Dari novel tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana keadaan ketiga tokoh serta masyarakat di desa Belitung. Contoh lainnya yaitu pada novel Hujan karya Tere Liye yang mengambil latar tahun 2042. Novel Hujan menceritakan tentang perjalanan hidup seorang Lail yang telah ditinggal kedua orang tuanya ketika dia berusia 13 tahun. Dari novel Hujan, kita dapat mengetahui bagaimana keadaan masyarakat di masa depan dengan segala kecanggihan teknologi yang ada.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang sastra tidaklah hanya tentang tulisan, melainkan tentang manusia dan masyarakat. Sebab, sastra tercipta dari ungkapan manusia untuk manusia lainnya.