Konten dari Pengguna

2 Tradisi Toraja yang Unik dan Perkembangannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
22 Oktober 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi toraja, foto: unsplash/Fadhil Abhimantra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi toraja, foto: unsplash/Fadhil Abhimantra
ADVERTISEMENT
Tradisi Toraja tidak hanya sebagai warisan leluhur tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Suku Toraja dikenal dengan kebudayaan yang sangat kaya, salah satunya adalah tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Tradisi Toraja yang Unik dan Perkembangannya

Ilustrasi tradisi toraja, foto: unsplash/jessica rigollot
Di antara berbagai adat istiadat yang mereka jalankan, Rambu Solo’dan Ma’nene’ adalah dua tradisi Toraja yang paling unik dan terkenal.

1. Rambu Solo’

Mengutip dari situs kemdikbud.go.id, rambu Solo’ adalah upacara pemakaman adat yang sangat kompleks dan membutuhkan persiapan yang panjang.
Upacara ini menjadi pusat perhatian karena melibatkan banyak ritual, termasuk pengorbanan kerbau dan babi sebagai simbol penghormatan kepada yang meninggal.
Dalam tradisi Toraja, semakin banyak hewan yang dikurbankan, semakin tinggi derajat seseorang di alam Puya (alam baka).
Pelaksanaan Rambu Solo’ juga tergantung pada tingkat sosial masyarakat yang meninggal. Bagi kalangan bangsawan, upacara ini dilakukan dengan sangat mewah, sementara bagi rakyat biasa, pelaksanaannya jauh lebih sederhana.
ADVERTISEMENT
Rambu Solo’ menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung tradisi pemakaman yang penuh ritual ini.
Seiring perkembangan zaman, upacara ini tetap dilestarikan meskipun memerlukan biaya yang besar.

2. Ma’nene’

Selain Rambu Solo’, tradisi Toraja lainnya yang tak kalah unik adalah Ma’nene’. Mengutip dari situs kemdikbud.go.id, tradisi ini merupakan prosesi penyucian jenazah yang dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Keluarga akan mengambil jenazah dari makam, menggantikan pakaian yang dikenakan, dan membersihkan peti jenazah dengan penuh penghormatan.
Ma’nene’ diyakini sebagai bentuk menjaga hubungan antara yang hidup dan yang sudah meninggal, serta sebagai cara menunjukkan rasa sayang terhadap leluhur.
Perkembangan Ma’nene’ kini tidak hanya dilakukan oleh penduduk lokal, tetapi juga menarik perhatian para wisatawan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang tradisi Toraja yang penuh makna ini.
ADVERTISEMENT
Tradisi Toraja seperti Rambu Solo’ dan Ma’nene’ terus dilestarikan meskipun mengalami berbagai perubahan seiring modernisasi. (Echi)