Konten dari Pengguna

3 Alasan Sejarah Dibatasi dengan Hal Objektif dan Subjektif

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 September 2024 0:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alasan Sejarah Dibatasi dengan Hal Objektif dan Subjektif, foto: Unsplash/Fabien Barral
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alasan Sejarah Dibatasi dengan Hal Objektif dan Subjektif, foto: Unsplash/Fabien Barral
ADVERTISEMENT
Sejarah dibatasi dengan dua hal yang bertolak belakang yaitu objektif sekaligus subjektif hal ini dikarenakan sejarah dapat mencakup manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini juga kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Dan manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif.
Filsafat dan ilmu mempunyai titik singgung dalam mencari kebenaran. Ilmu bertugas melukiskan dan filsafat bertugas menafsirkan fenomena semesta. Tujuan filsafat menemukan kebenaran yang sebenarnya.

3 Alasan Sejarah Dibatasi dengan Hal Objektif dan Subjektif

Ilustrasi Alasan Sejarah Dibatasi dengan Hal Objektif dan Subjektif, foto:Unsplash/Frank van Hulst
Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan pada masa lalu. Sejarah dibatasi dengan dua hal yang bertolak belakang yaitu objektif sekaligus subjektif, hal ini dikarenakan ada kombinasi dari banyak faktor.
Dikutip dari buku Pengertian Sejarah, Anwar Sanusi (2013:53) ada beberapa alasan sejarah dibatasi dengan hal objektif dan subjektif.
ADVERTISEMENT

Pengaruh Emosi dan Pandangan Pribadi

Sejarawan, seperti manusia biasa, memiliki emosi dan pandangan pribadi yang dapat mempengaruhi penulisan sejarah.
Hal ini dapat menyebabkan penulisan sejarah menjadi subjektif karena penulis mungkin memiliki preferensi atau prasangka terhadap individu atau golongan tertentu.

Teori dan Ideologi

Pandangan atau ideologi yang dianut sejarawan juga memainkan peranan penting dalam menentukan subjektivitas penulisan sejarah. Teori-teori yang berbeda tentang penafsiran sejarah dapat membuat penulisan sejarah memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.

Kebudayaan dan Waktu

Subjektivitas kultural, termasuk subjektivitas waktu, juga mempengaruhi penulisan sejarah.
Kebudayaan dan suasana iklim mental yang dominan pada suatu waktu dapat mempengaruhi manifestasi gaya hidup masyarakat dan, oleh karena itu, penulisan sejarah.
Dengan demikian, sejarah objektif dan subjektif dipengaruhi oleh kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Hal ini membuatnya menjadi kompleks dan memerlukan analisis yang teliti untuk membedakan antara keduanya. (Echi)
ADVERTISEMENT