Konten dari Pengguna

3 Benua yang Berada di Garis Lintang 0 Derajat atau Dilewati Garis Khatulistiwa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 September 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi benua yang berada di garis lintang 0 derajat atau dilewati garis khatulistiwa. Unsplash/Kurt Cotoaga
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi benua yang berada di garis lintang 0 derajat atau dilewati garis khatulistiwa. Unsplash/Kurt Cotoaga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Garis khatulistiwa atau lintang 0 derajat adalah garis imajiner yang membelah Bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. Terdapat tiga benua yang berada di garis lintang 0 derajat tersebut.
ADVERTISEMENT
Benua yang berada di garis lintang 0 derajat atau dilewati garis khatulistiwa memiliki iklim tropis sepanjang tahun dengan cuaca yang cenderung panas dan lembap.

Benua yang Berada di Garis Lintang 0 Derajat atau Dilewati Garis Khatulistiwa

ilustrasi benua yang berada di garis lintang 0 derajat atau dilewati garis khatulistiwa. Unsplash/mostafa world
Ada tiga benua yang berada di garis lintang 0 derajat atau dilewati garis khatulistiwa yaitu Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Garis ini memberikan ciri khas pada wilayah-wilayah di sepanjangnya, mulai dari iklim hingga keanekaragaman hayati yang unik.
Benua yang berada pada garis lintang 0 derajat atau yang dilewati garis khatulistiwa antara lain.

1. Benua Afrika

Benua Afrika menjadi salah satu benua terbesar yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Garis ini melewati beberapa negara di Afrika seperti Gabon, Kongo, Uganda, dan Kenya.
ADVERTISEMENT
Di Afrika, daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa biasanya memiliki hutan hujan tropis yang lebat serta curah hujan yang tinggi.
Karena posisinya yang dekat dengan lintang 0 derajat, wilayah-wilayah ini memiliki suhu panas sepanjang tahun dengan sedikit variasi musiman.
Setelah garis khatulistiwa melewati Afrika, keanekaragaman hayati di hutan hujan tropis ini sangat kaya, dengan spesies tumbuhan dan hewan yang unik dan khas.
Hutan hujan di sepanjang garis khatulistiwa di Afrika dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena kemampuannya menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar.

2. Benua Asia

Garis khatulistiwa melewati beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan pulau-pulau yang langsung berada di bawah pengaruh garis lintang 0 derajat, termasuk pulau Kalimantan dan Sulawesi.
ADVERTISEMENT
Daerah ini memiliki ekosistem hutan hujan tropis yang sangat luas, mirip dengan Afrika, dan menyimpan keanekaragaman hayati yang melimpah.
Seperti halnya di Afrika, wilayah-wilayah di Asia yang dilewati garis khatulistiwa memiliki iklim yang lembap dan suhu yang tinggi sepanjang tahun.
Hal ini menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan tumbuhan tropis dan menjadi rumah bagi banyak satwa liar, termasuk orangutan dan berbagai spesies burung endemik.
Seperti halnya dengan iklim Brunei Darussalam, menurut jurnal yang dimuat ejurnalunsam.id, Brunei Darussalam terletak di dekat garis khatulistiwa, membuatnya memiliki iklim tropis yang panas, lembap, dan basah akibat curah hujan tinggi

3. Benua Amerika Selatan

Amerika Selatan juga termasuk dalam jajaran benua yang berada di garis lintang 0 derajat, dengan negara-negara seperti Ekuador, Kolombia, dan Brasil. Di Brasil, garis khatulistiwa melewati hutan hujan Amazon yang terkenal sebagai hutan hujan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Wilayah ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global dan menyediakan habitat bagi ribuan spesies yang unik.
Hutan hujan Amazon yang dilewati oleh garis khatulistiwa juga menjadi pusat perhatian dunia dalam hal pelestarian lingkungan, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap ekosistem global.

Dampak Garis Khatulistiwa terhadap Kehidupan

ilustrasi benua yang berada di garis lintang 0 derajat atau dilewati garis khatulistiwa. Unsplash/Wan Salahuddin Wan Ismail
Pengaruh garis khatulistiwa terhadap benua-benua yang dilewatinya cukup signifikan. Benua yang berada di garis lintang 0 derajat atau dilewati garis khatulistiwa umumnya memiliki iklim tropis yang kaya dengan hujan sepanjang tahun.
Curah hujan tinggi mendukung ekosistem hutan hujan yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai flora dan fauna.
Selain itu, iklim di sepanjang garis khatulistiwa menciptakan peluang pertanian yang luas, terutama untuk tanaman-tanaman tropis seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan kakao.
ADVERTISEMENT
Di negara-negara seperti Indonesia, Brasil, dan Uganda, tanaman-tanaman ini merupakan komoditas ekspor utama yang mendukung perekonomian negara-negara tersebut.
Namun, daerah tropis di sekitar garis khatulistiwa juga menghadapi tantangan, seperti perubahan iklim dan deforestasi. Hutan hujan tropis di wilayah ini terancam oleh aktivitas manusia, terutama pembukaan lahan untuk pertanian dan pemukiman.
Afrika, Asia, dan Amerika Selatan adalah benua-benua yang dilewati oleh garis khatulistiwa, di mana hutan hujan tropis tumbuh subur dan menjadi pusat keanekaragaman hayati dunia.
Meski menawarkan manfaat besar bagi perekonomian, kawasan ini juga memerlukan upaya pelestarian agar ekosistemnya tetap terjaga untuk generasi mendatang. (Rah)