Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
3 Ciri Khas Museum Sangiran dan Sejarahnya
24 Oktober 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Museum Sangiran adalah salah satu situs arkeologi yang paling penting di Indonesia , khususnya dalam kajian sejarah manusia purba. Salah satu ciri khas Museum Sangiran adalah museum yang dinamis. Apa maksudnya?
ADVERTISEMENT
Museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak, tetapi juga terus berkembang dalam hal pameran, penelitian, dan pendidikan.
Museum ini menawarkan pandangan yang kaya tentang evolusi manusia serta berbagai fosil prasejarah yang ditemukan di kawasan Sangiran.
Ciri Khas Museum Sangiran
Berikut ini merupakan tiga ciri khas museum Sangiran.
1. Museum yang Dinamis
Salah satu ciri khas Museum Sangiran adalah museum yang dinamis. Maksudnya, museum ini terus berkembang dengan melakukan berbagai inovasi dalam penyajian koleksi.
Tidak hanya menampilkan fosil-fosil purba, museum ini juga menyediakan fasilitas edukasi dan penelitian yang terus diperbarui.
Dikutip dari buku Museum Sebagai Sumber Pendidikan, Mulyono, 2010:120, Museum Sangiran tidak statis, melainkan terus melakukan inovasi pameran untuk mengedukasi publik.
2. Pameran Interaktif dan Edukasi
Museum Sangiran dikenal dengan pameran yang menggabungkan teknologi modern. Pengunjung dapat mempelajari proses evolusi manusia melalui media interaktif dan rekonstruksi kehidupan manusia purba.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sangiran: The Evidence of Early Man, Soejono, 2012:75, disebutkan bahwa museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai pusat edukasi.
3. Pusat Penelitian Manusia Purba
Museum Sangiran tidak hanya berfungsi sebagai tempat pameran, tetapi juga pusat penelitian. Para peneliti terus menggali situs Sangiran untuk menemukan temuan-temuan baru yang memperkaya kajian manusia purba.
Proses penelitian ini terus berlangsung, dan hasilnya sering dipamerkan dalam pameran sementara di museum.
Sejarah Museum Sangiran
Museum Sangiran terletak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1996.
Sangiran sendiri mulai dikenal dunia internasional setelah penelitian Eugene Dubois pada akhir abad ke-19 yang menemukan fosil manusia purba di kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Manusia Purba di Sangiran, Sumartri, 2009:34, disebutkan bahwa Sangiran menyimpan koleksi fosil yang mencakup lebih dari 50% temuan manusia purba Homo erectus di dunia.
Fosil-fosil ini menjadi bukti penting mengenai kehidupan manusia jutaan tahun yang lalu.
Museum Sangiran bukan hanya sekadar tempat penyimpanan artefak bersejarah. Salah satu ciri khas Museum Sangiran adalah museum yang dinamis, yang terus berkembang dalam hal pameran interaktif dan penelitian ilmiah.
Melalui inovasi dan penelitian yang berkelanjutan, museum ini menjadi pusat edukasi dan pemahaman tentang sejarah manusia purba, menjadikannya tempat yang terus relevan dan menarik bagi publik. (mona)