Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari PBB: Momen Penting dalam Diplomasi Global
24 Oktober 2024 8:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah hari PBB menjadi bagian penting dalam perjalanan dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, banyak negara memperingati hari tersebut sebagai wujud penghormatan terhadap salah satu organisasi terbesar di dunia.
Hari ini juga menjadi pengingat bagi peran penting yang dimainkan oleh PBB dalam menjaga perdamaian global.
Sejarah hari PBB
Dikutip dari un.org, sejarah hari PBB bermula dari keinginan kuat dunia internasional untuk mencegah terulangnya konflik besar seperti Perang Dunia II, yang telah menimbulkan kehancuran luas dan penderitaan yang tak terhitung.
Usaha ini menuntut adanya suatu organisasi yang mampu memfasilitasi dialog dan kerjasama antarnegara demi mencegah perang di masa depan.
Pada tanggal 21 Agustus hingga 7 Oktober 1944, diadakan Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, D.C.
Konferensi ini merupakan langkah awal yang krusial dalam proses pembentukan PBB.
ADVERTISEMENT
Di mana perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan Republik Tiongkok bertemu untuk mendiskusikan struktur, tujuan, dan fungsi dari organisasi baru ini.
Konferensi tersebut diwarnai oleh diskusi intensif dan perdebatan yang panjang mengenai bagaimana PBB seharusnya beroperasi.
Beberapa isu utama yang dibahas mencakup prinsip dasar kerja sama internasional, struktur organisasi, serta mekanisme pemeliharaan perdamaian.
Usulan-usulan yang dihasilkan dari konferensi ini membentuk kerangka dasar bagi Piagam PBB, yang kemudian diratifikasi.
Akhirnya, pada 24 Oktober 1945, Piagam PBB secara resmi disahkan dan mulai berlaku. Tanggal ini kini diperingati sebagai Hari PBB di seluruh dunia.
Piagam PBB diratifikasi oleh mayoritas negara yang ikut serta dalam konferensi tersebut, termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Republik Tiongkok, dan Uni Soviet.
ADVERTISEMENT
Lima negara ini diberi hak veto, yang memberikan mereka kekuatan unik dalam keputusan-keputusan penting di PBB.
Dengan ratifikasi ini, PBB resmi berdiri sebagai pengganti Liga Bangsa-Bangsa, yang telah gagal menjalankan misinya untuk menjaga perdamaian dunia setelah Perang Dunia I.
PBB dimaksudkan untuk menjadi organisasi yang lebih efektif dalam menciptakan stabilitas global.
Setelah berdirinya PBB, sidang pertama Majelis Umum PBB diadakan pada 10 Januari 1946 di Church House, London, Inggris.
Sidang ini dihadiri oleh perwakilan dari 51 negara pendiri PBB, yaitu Afghanistan, Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kanada, Cekoslowakia, Chili, China (Republik Tiongkok).
Lalu Kolombia, Costa Rica, Kuba, Denmark, Republik Dominika, Mesir, El Salvador, Prancis, Yunani, Guatemala, Haiti, Hindia Barat (Belanda), India, Irak, Irlandia, Italia, Jepang, Lebanon, Liberia, Luxembourg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Ada juga negara Nikaragua, Norwegia, Panama, Paraguay, Peru, Filipina, Polandia, Rumania, Afrika Selatan, Uni Soviet, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris, Amerika Serikat, Venezuela, Yugoslavia, dan Zaman.
Sidang pertama ini menjadi momen bersejarah, karena menjadi awal mula pembentukan berbagai program dan badan PBB yang berfokus pada isu-isu seperti pemeliharaan perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan ekonomi.
Seiring berjalannya waktu, PBB telah berkembang menjadi organisasi yang kini memiliki 193 anggota, mencakup hampir semua negara berdaulat di dunia.
Dengan langkah-langkah tersebut, PBB bertekad untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Selain itu juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan sosial dan ekonomi di seluruh dunia.
Seiring waktu, PBB telah beradaptasi dengan berbagai tantangan yang dihadapi dunia.
ADVERTISEMENT
Peringatan sejarah hari PBB setiap 24 Oktober mengingatkan betapa pentingnya kerja sama global untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang.
Melalui berbagai kegiatan, seperti seminar, lokakarya, dan perayaan di berbagai negara, masyarakat diingatkan untuk terus mendukung nilai-nilai perdamaian dan persatuan yang diusung oleh PBB. (Khoirul)
Baca Juga : 6 Keragaman Budaya Suku Baduy yang Khas dan Unik