Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten dari Pengguna
3 Ciri Suku Tengger, Warisan Budaya di Lereng Gunung Bromo
3 Oktober 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciri suku Tengger yang paling mencolok adalah kekuatan tradisi dan budaya yang mereka pegang teguh. Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Bromo ini menjalani kehidupan dengan mengutamakan adat istiadat dan kepercayaan yang diwariskan leluhur.
ADVERTISEMENT
Salah satu tradisi penting adalah upacara Kasada, yang menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan dan alam.
Kehidupan sederhana dan harmoni dengan lingkungan sekitar menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas suku Tengger, menjadikan mereka contoh komunitas yang berhasil menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Ciri Suku Tengger
Berikut ini tiga ciri suku Tengger yang merupakan warisan budaya leluhur di lereng Gunung Bromo.
1. Adat dan Tradisi yang Kuat
Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid II, Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, 1984:162, salah satu ciri suku Tengger adalah kuatnya adat istiadat yang mereka pegang.
Upacara Kasada merupakan salah satu tradisi yang sangat terkenal di kalangan suku ini. Dalam upacara ini, mereka memberikan persembahan kepada Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
Persembahan ini berupa hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, hingga hewan ternak.
Kepercayaan ini mencerminkan kedekatan mereka dengan alam dan pengaruh besar ajaran Hindu yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Tengger.
2. Sistem Kepercayaan yang Unik
Kepercayaan menjadi ciri suku Tengger yang sangat mencolok. Meski mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, suku Tengger masih mempertahankan agama Hindu sebagai kepercayaan utama.
Mereka mempraktikkan Hindu dengan cara yang berbeda dari penganut Hindu di Bali, misalnya.
Masyarakat suku Tengger juga memercayai bahwa mereka adalah keturunan langsung dari Majapahit. Peran penting para sesepuh serta dukun sangat dihargai dalam kehidupan spiritual mereka.
3. Kehidupan Sederhana dan Harmoni dengan Alam
Kehidupan suku Tengger di lereng Gunung Bromo terkenal dengan kesederhanaannya. Mereka hidup dengan bercocok tanam dan menjaga keharmonisan dengan alam sekitar.
ADVERTISEMENT
Sistem bercocok tanam yang mereka lakukan juga mencerminkan cara hidup yang bersahaja dan ramah lingkungan.
Kehidupan sehari-hari mereka mencerminkan rasa hormat pada alam yang telah memberikan kehidupan dan keberlangsungan budaya mereka.
Ketiga ciri suku Tengger ini, yaitu adat yang kuat, kepercayaan yang unik, serta gaya hidup sederhana, menjadi warisan budaya yang tak ternilai. (Anggie)
Live Update