Konten dari Pengguna

Latar Belakang Budaya Nyangku di Panjalu dan Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Oktober 2024 9:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Latar Belakang Budaya Nyangku di Panjalu, Foto: Pexels/Ache Surya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Latar Belakang Budaya Nyangku di Panjalu, Foto: Pexels/Ache Surya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Latar belakang budaya Nyangku di Panjalu berkaitan erat dengan sejarah dan tradisi leluhur masyarakat setempat. Budaya ini mencerminkan keyakinan spiritual dan menjadi simbol pelestarian sejarah dan identitas lokal bagi masyarakat Panjalu.
ADVERTISEMENT
Nyangku, yang berarti "membersihkan", merupakan ritual yang dilakukan untuk menjaga dan menghormati peninggalan suci dari Raja Sanghyang Borosngora, seorang tokoh yang dihormati di daerah Panjalu, Ciamis, Jawa Barat.
Mengutip situs ejournal.unma.ac.id, untuk menghormati perjuangan para leluhur, setahun sekali masyarakat Panjalu melaksanakan upacara ritual membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora. Upacara ritual itu disebut Tradisi Nyangku.

Mengungkap Latar Belakang Budaya Nyangku di Panjalu dan Sejarahnya

Ilustrasi Latar Belakang Budaya Nyangku di Panjalu, Foto: Pexels/Irwan Bajang
Latar belakang budaya Nyangku di Panjalu mencerminkan sejarah panjang nilai-nilai leluhur yang dijaga oleh masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun. Berikut adalah penjelasannya:

Sejarah dan Latar Belakang Kerajaan Panjalu

Kerajaan Panjalu diperkirakan berdiri pada abad ke-7 Masehi dan awalnya dipengaruhi oleh agama Hindu.
Seiring waktu, kerajaan ini mengalami proses Islamisasi pada masa kepemimpinan Raja Haji Purwa atau dikenal sebagai Sanghyang Borosngora, seorang Raja Panjalu yang memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
Setelah menimba ilmu di Mekah, ia menjadi sosok penting yang membawa pengaruh besar bagi perkembangan Islam di Panjalu.
Kerajaan Panjalu sendiri dikenal sebagai salah satu kerajaan yang memiliki kekuatan militer dan politik signifikan di wilayah Sunda pada masa lalu.
Sejarah Panjalu juga terkait dengan keberadaan Situ Lengkong, sebuah danau buatan yang dianggap sakral dan menjadi pusat ritual kerajaan.

Makna dan Filosofi Nyangku

Dalam tradisi Nyangku terdapat beberapa simbol dan nilai yang mencerminkan filosofi hidup masyarakat Panjalu, yaitu:
ADVERTISEMENT

Prosesi Nyangku

Upacara Nyangku dilakukan secara khidmat, diikuti oleh masyarakat setempat serta para pengunjung dari berbagai daerah. Berikut adalah urutan prosesi Nyangku:
ADVERTISEMENT

Fungsi Sosial dan Budaya Nyangku

Nyangku menjadi salah satu cara bagi masyarakat Panjalu untuk menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur mereka. Dengan mempertahankan Nyangku, masyarakat merasa tetap terhubung dengan sejarah Kerajaan Panjalu dan identitas budaya mereka.
Nyangku juga berfungsi sebagai wadah untuk mempererat hubungan sosial antarwarga.
Melalui upacara ini, masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul, bergotong royong, dan bersama-sama merayakan warisan budaya mereka. Tradisi ini memperkuat solidaritas sosial dan rasa memiliki terhadap kebudayaan lokal.
Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap budaya tradisional, Nyangku juga berperan sebagai daya tarik wisata. Setiap tahun tradisi ini menarik banyak wisatawan yang ingin menyaksikan prosesi adat tersebut secara langsung.
Hal itu tidak hanya mempromosikan budaya Panjalu, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Dengan mempelajari latar belakang budaya Nyangku di Panjalu, siapa pun dapat memahami bahwa mempertahankan warisan leluhur, serta melestarikan nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas merupakan hal penting.