Konten dari Pengguna

3 Hubungan Kepemimpinan dengan Kekuasaan di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 Oktober 2024 21:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hubungan Kepemimpinan dengan Kekuasaan. Pexels/Andrea Piacquadio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hubungan Kepemimpinan dengan Kekuasaan. Pexels/Andrea Piacquadio
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menelusuri bagaimana hubungan kepemimpinan dengan kekuasaan di Indonesia dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran pemimpin dalam mengelola kekuasaan, baik di tingkat nasional maupun lokal.
ADVERTISEMENT
Kkepemimpinan dan kekuasaan di Indonesia memiliki hubungan yang erat dan saling memengaruhi.
Dikutip dari buku Kepemimpinan dan Kekuasaan di Indonesia, Soetomo, 2016:27, menjelaskan bahwa pemimpin di Indonesia sering kali menggunakan kekuasaan untuk memengaruhi dan mengarahkan masyarakat menuju tujuan bersama.

Hubungan Kepemimpinan dengan Kekuasaan

Ilustrasi Hubungan Kepemimpinan dengan Kekuasaan. Pexels/Gift Habeshaw
Berikut ini dijabarkan bagaimana hubungan kepimpinan dengan kekuasaan yang ada di Indonesia.

1. Kepemimpinan dan Kekuasaan di Era Kerajaan

Di era kerajaan Nusantara, seperti Majapahit dan Sriwijaya, kekuasaan seorang pemimpin erat dengan kekuatan militer dan otoritas politik. Pemimpin menggunakan kekuasaannya untuk mempertahankan stabilitas politik dan mengontrol sumber daya.
Dikutip dari buku Kepemimpinan dan Kekuasaan di Indonesia, Soetomo, 2016:34, kepemimpinan yang kuat dianggap vital untuk mempertahankan legitimasi kerajaan.
Pemimpin seperti raja dan sultan memainkan peran sentral dalam menjaga keamanan wilayah dan memperkuat kekuasaan dengan dukungan militer.
ADVERTISEMENT

2. Kepemimpinan Nasional: Era Soekarno dan Soeharto

Memahami hubungan kepemimpinan dengan kekuasaan di masa kemerdekaan Indonesia menunjukkan bahwa pemimpin nasional memiliki pengaruh besar dalam mengarahkan negara.
Soekarno menggunakan kekuasaannya untuk membangun nasionalisme, sementara Soeharto menggunakan kontrol politik dan militer untuk menjaga stabilitas pemerintahan Orde Baru.
Berdasarkan buku Kepemimpinan dan Kekuasaan di Indonesia, Soetomo, 2016:41, menegaskan bahwa kekuasaan pada masa ini sangat bergantung pada kemampuan pemimpin untuk membangun aliansi politik dan menjaga ketertiban melalui kontrol otoriter.

3. Desentralisasi Kepemimpinan di Era Reformasi

Pasca-Reformasi 1998, bagaimana hubungan kepemimpinan dengan kekuasaan mengalami pergeseran penting.
Dikutip dari buku Kepemimpinan dan Kekuasaan di Indonesia, Soetomo, 2016:45, menyatakan bahwa desentralisasi memberi lebih banyak kekuasaan kepada pemimpin daerah, yang memiliki otoritas lebih besar dalam mengambil keputusan lokal.
Pada era ini, kekuasaan tidak lagi terpusat di tangan pemerintah nasional, tetapi tersebar di berbagai level, memberikan peluang bagi kepemimpinan lokal untuk memainkan peran yang lebih dominan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, hubungan kepemimpinan dengan kekuasaan di Indonesia terus berubah seiring waktu, mencerminkan pergeseran politik dan sosial yang memengaruhi struktur kekuasaan dari masa ke masa. (Iqbal)